ALKALOID
SEJARAH
Pertama :
getah
kering Opium Papaver somniferum, digunakan sebagai analgesik maupun
narkotik.
penelitian lebih lanjut terhadap
opium dapat berhasil mengisolasi morfin.( th 1803)
Selanjutnya :
(th
1817-1820) Stikhnin, Emetin, Brusin, Piperin, kaffein, Quinin, Sinkhonin, dan
Kolkhisin.
( th
1826 ) Pelletier dan Caventon juga memperoleh Koniin. Alkaloid koniin
bertanggung jawab atas kematian Socrates akibat dari hisapan udara yang
beracun.
SUMBER ALKALOID
¨ sumber
alkaloid adalah pada tanaman berbunga, angiosperma (Familia Leguminoceae,
Papaveraceae,
Ranunculaceae, Rubiaceae, Solanaceae,Berberidaceae) dan juga pada
tumbuhan monokotil (Familia Solanaceae dan Liliaceae).
¨ Berikutnya
penemuan alkaloid yang terdapat pada hewan, serangga, organisme laut,
mikroorganisme dan tanaman rendah.
Contoh
isolasi muskopiridin dari sebangsa rusa; kastoramin dari sejenis musang Kanada
; turunan Pirrol-Feromon seks serangga
FUNGSI ALKALOID
¨ untuk
melindungi tanaman dari serangga dan binatang
¨ sebagai
hasil akhir dari reaksi detoksifikasi yang merupakan hasil metabolit akhir dari
komponen yang membahayakan bagi tanaman
¨ sebagai
faktor pertumbuhan tanaman dan cadangan makanan.
PENAMAAN DAN SIFAT FISIKA KIMIA
Penamaan
¨ Kharaktersistik
penamaan alkaloid adalah nama berakhiran ”ina”.
¨ diturunkan
dari nama genus (contoh: atropin dari Atropa belladonna)
¨ dari
nama species (contoh: kokain dari Erythroxyloncoca)
¨ dari
nama yang lazim untuk obat-obatan/aktifitas fisiologik (contoh: emetin, emetat)
¨ dari
nama pakar kimia alkaloid yang terkenal/penemunya (contoh: pelletierina).
Sifat-sifat fisika
Umum mempunyai 1 atom N
Khusus Ergotamin memiliki 5 atom N.
N
ini dapat berupa amin primer, sekunder maupun tertier yang semuanya bersifat
basa,
kebasaannya
tergantung dari struktur molekul dan gugus fungsi.
Bentuk dan kelarutan Alkaloid
¨ alkaloid
yang telah diisolasi berupa padatan kristal
¨ Sedikit
alkaloid yang berbentuk amorf
sedang
nikotin dan koniin berupa cairan.
¨ Umumnya
bersifat tidak larut, bentuk basa bebas
alkaloid larut dalam pelarut organik,
beberapa pseudoalkaloid dan protoalkaloid larut dalam air.
¨ Bentuk
garam alkaloid dan alkaloid quartener sangat larut dalam air.
¨ Kebanyakan
alkaloid tidak berwarna
species
aromatik berwarna (contoh berberin berwarna kuning dan betanin berwarna
merah).
Sifat-sifat kimia
¨ Kebanyakan
alkaloid bersifat basa, Jika gugus fungsional yang berdekatan dengan nitrogen
bersifat melepaskan elektron, contoh; gugus alkil, maka ketersediaan elektron
pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa.
¨ Sebaliknya,
bila gugus fungsional yang berdekatan bersifat menarik elektron (contoh; gugus
karbonil), maka ketersediaan pasangan elektron berkurang dan pengaruh yang
ditimbulkan alkaloid dapat bersifat netral atau bahkan sedikit asam. Contoh ;
senyawa yang mengandung gugus amida.
KLASIFIKASI ALKALOID
(a)
Alkaloid Sesungguhnya
(b)
Protoalkaloid
(c)
Pseudoalkaloid
(a) Alkaloid Sesungguhnya ( Sejati )
¨ Alkaloid
sesungguhnya adalah racun
¨ menunjukkan
aktivitas fisiologi dan bersifat basa
¨ mengandung
Nitrogen dalam cincin heterosiklik
¨ diturunkan
dari asam amino
¨ biasanya
terdapat “aturan” kolkhisin dan asam
aristolokhat yang bersifat bukan basa sehingga tidak memiliki cincin
heterosiklik.
¨ Alkaloid
quartener bersifat agak asam
(b) Protoalkaloid
¨ Protoalkaloid
merupakan amin yang relatif sederhana dimana nitrogen dan asam amino tidak
terdapat dalam cincin heterosiklik.
¨ Protoalkaloid
diperoleh berdasarkan biosintesis dari asam amino yang bersifat basa.
(c) Pseudoalkaloid
¨ Pseudoalkaloid
memiliki sifat seperti alkaloid sejati (sesungguhnya) tetapi tidak diturunkan
dari asam amino.
¨ Contoh
: isoprenoid, terpenoid (coniin), dan alkaloid steroidal purin (kaffein))
¨ Senyawa
biasanya bersifat basa.
Pembagian Alkaloid berdasarkan atom N
a.
Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik
Dimana
atom nitrogen terletak pada cincin karbonnya.
b. Alkaloid tanpa atom nitrogen yang heterosiklik
a. Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik
1.
Alkaloid Piridin-Piperidin
2.
Alkaloid Tropan
3.
Alkaloid
Quinolin
4.
Alkaloid
Isoquinolin
5.
Alkaloid
Indol
6.
Alkaloid Imidazol
7.
Alkaloid
Lupinan
8.
Alkaloid
Steroid
9.
Alkaloid Amina
10.
Alkaloid Purin
b. Alkaloid tanpa atom nitrogen yang heterosiklik
1. Alkaloid Efedrin (alkaloid amine)
2. Alkaloid Capsaicin
IDENTIFIKASI
¨ ekstraksi
20 gram bahan tanaman kering
¨ direfluks
dengan 80% etanol.
¨ Setelah
dingin disaring, residu dicuci dengan 80% etanol dan kumpulan filtrat diuapkan.
¨ Residu
yang tertinggal dilarutkan dalam air, disaring, diasamkan dengan asam klorida
1% dan alkaloid diendapkan baik dengan pereaksi Mayer.
¨ Bila
hasil tes positif, maka dilakukan tes dengan cara larutan yang bersifat asam
dibasakan,
¨ alkaloid
diekstrak kembali ke dalam larutan asam.
¨ Jika larutan asam ini menghasilkan endapan
berarti mengandung alkaloid.
¨ Fasa
basa berair juga harus diteliti untuk menentukan adanya alkaloid quartener.
SIMPLISIA YANG MENGANDUNG ALKALOID
1). Alkaloid Piridin-Piperidin
Golongan
ini dibagi dalam 4 sub golongan :
1. Turunan
Piperidin, meliputi piperini yang diperoleh dari Piperis nigri
Fructus; berasal dari tumbuhan Piperis
nigri
2. Turunan
Propil-Piperidin, meliputi koniin yang diperoleh dari Conii Fructus; yang
berasal dari tumbuhan Conium maculatum (Fam: Umbelliferae) berguna
sebagai antispasmodik dan sedatif.
3. Turunan Asam
Nikotinat, meliputi arekolin yang diperoleh dari Areca Semen; dari tumbuhan
Areca catechu (fam: Palmae) sebagai anthelmentikum pada hewan.
4. Turunan
Pirinin & Pirolidin, meliputi nikotin diperoleh dari Nicotiana Folium;
dari tumbuhan Nicotiana tobaccum (fam: Solanaceae) sebagai antiparasit, insektisida dan
antitetanus.
Juga terdapat pada kulit buah Punica granatum
2). Alkaloid
Tropan
Alkaloid ini
mempengaruhi sistem saraf pusat otak maupun sumsum tulang belakang.
1. Hiosiamin dan Skopolamin
Berasal
dari tumbuhan Datura stramonium, D. Metel (fam Solanaceae),
bijinya mengandung alkaloid Skopolamin; berfungsi sebagai antispasmodik dan
sedative.
2. Kokain
berfungi
sebagai analgetik narkotik yang menstimulasi pusat syaraf, antiemetik dan
midriatik. berasal dari daun tumbuhan Erythroxylum
coca
3. Atropin, Apotropin dan Belladonina
¨ Atropa
dari bahasa Yunani yaitu terdiri dari kata “Atropos” yang berarti tidak
dapat disalahgunakan, karena belladona
merupakan obat yang sangat beracun dan dapat menyebabkan kematian.
¨ Akar
dan daun Atropa belladonna digunakan sebagai antispamolitik,
antikolinergik, anti asma dan midriatik. Zat ini merupakan hasil dari hiosiamin
selama ekstraksi sehingga tak dapat ditemukan dalam tanaman.
3). Alkaloid
Quinolin
1. Kinina, Kinidina, Sinkonidin, Sinkonidina
berguna sebagai anti malaria,
alkaloid ini terdapat pada kulit batang (cortex) dari Cinchona succirubra . Obat antimalaria
sintetik(kloroquin, kunaikri dan primakuin) dibuat untuk menggantikan kina.
1. Akronisina
a. Berasal
dari kulit batang Acronychia bauery (fam : Rutaceae),
b. sebagai
antineoplastik telah diujikan pada hewan
coba dan diharapkan mampu untuk kemoterapi neoplasma pada manusia.
2. Camptothecin
a. Diperoleh
dari buah, sebagian kayu atau kulit dari pohon Camptotheca acuminata (fam : Nyssaceae), suatu pohon
yang tumbuh di daratan cina. mempunyai keaktifan terhadap leukemia limpoid.
3. Viridicatin
a. Merupakan
subtansi antibiotik dari mycelium jamur Penicillium viridicatum.aktif
untuk semua jenis Plasmodium (kecuali P. vivax) penyebab malaria.
Tetapi memiliki efek samping pendengaran berkurang.
4). Alkaloid Isoquinolin
1.
Morfin
a. Penggunaan
morfin khusus pada nyeri hebat akut dan kronis , seperti pasca bedah dan
setelah infark jantung, juga pada fase akhir dari kanker
b. Morfin
diperoleh dari biji dan getah buah Papaver somniferum dan P.Bracheatum.
“opium” berarti candu
2. Emetina
a. berfungsi
sebagai emetik dan ekspektoran, dari akar Cephaelis ipecacuanha dan C.
Acuminata
3. Hidrastina
dan Karadina
a. Senyawa
ini berasal dari umbi akar Hydrastis canadensis dikenal sebagai
Yellowroot; sebagai adstrigensia pada radang selaput lendir.
4. Beberina
Berupa akar dan umbi akar
dari Berberis vulgaris (dari
Oregon), B. Amition (dari Himalaya), dan B. aristaca (India),
berguna sebagai zat pahit/amara dan antipiretik.
5. Alkaloid Indol
1. 1).
Reserpina
a. dari
akar Rauwolfia serpentine .fungsi antihipertensi dan penenang
2. 2).
Vinblastina, Vinleusina, Vinrosidina, Vinkristina
a. dari herba Vinca rosea, Catharanthus roseus
berkhasiat sebagai antitumor.
3. 3).
Striknina & Brusina
a. dari
ekstrak biji kering Strychnos nux-vomica dan S. ignatii . khasiat
sebagai tonikum dalam dosis yang kecil sedangkan dalam pertanian digunakan
sebagai ratisida (racun tikus).
4. 4).
Fisostigmina & Eserina
a. Simplisianya
Calabar bean, split nut berupa biji dari
Physostigma venenosum berkhasit sebagai konjungtiva pengobatan
glaukoma.
5. 5).
Ergotoksina, Ergonovina, & Ergometrina
a. dari
sisik jamur yang menempel pada gandum Claviceps
purpurea, juga parasit pada tumbuhan Secale cornutum berguna sebagai
vasokonstriktor untuk migrain yang
spesifik dan oxytoksik.
6. 6).Kurare
a. dari
kulit batang Stricnos crevauxii, C. Castelnaci, C. Toxifera berguna
sebai relaksan pada otot.
6. Alkaloid Imidazol
pilokarpin
dari
daun Pilocarpus jaborandi atau Jaborandi rermambuco.berkhasiat
sebagai konjungtiva pada penderita glaukoma.
7. Alkaloid Lupinan
alkaloid
ini ditemukan pada Lunpinus luteus, Cytisus scopartus dan Anabis aphylla berupa daun tumbuhan yang telah dikeringkan
berkhasiat sebagai oksitoksik.
8. Alkaloid Steroid
Alkaloid steroid terbagi atas 3 golongan yaitu :
1.
Golongan I : Sevadina, Germidina,
Germetrina, Neogermetrina, Gemerina,Neoprotoperabrena, Veletridina
a. Germidina,
Germitrina diperoleh dari umbi akar tumbuhan Veratrum viride berguna
sebagai antihipertensi.
Protoveratrin
b. dari
umbi akar Veratrum album sebagai insektisida & antihipertensi.
c. Sevadina
d. Diperoleh
dari biji sebadilla (Sebadilla Semen)
berguna sebagai insektisida.
2. Golongan
II : Pseudojervina, Veracrosina, Isorobijervosia
3. Golongan
III : Germina, Jervina, Rubijervina, Isoveratromina
9. Alkaloid Amina
1.
Efedrina
a. dari
herba Ephedra distachya, E. Sinica dan
E.Equisetina sebagai bronkodilator. Efedrin Sulfat dan Efedrin HCl yang
berbetuk kristal, sifat farmakologiknya sama dengan Efedrin sebagai
simpatomimetik.
2. Kolkisina
a. dari
biji tumbuhan Colchicum autumnalei sebagai antineoplasmik dan stimulan SSP.
3. d-
Norpseudo Efedrina
a. diperoleh
dari daun-daun segar Catha edulis (fam
: Celastraceae) nama lain dari tumbuah ini dalah Khat atau teh Abyssina,
Khasiat sebagai stimulan pada SSP.
4. Meskalina
a. Diperoleh
dari cactus Lophophora williamsii dikenal dengan Peyote, dapat menyebabkan
halusinasi dan euphoria
10. Alkaloid Purin
1.
Kafeina (1,3,7, Trimetil Xanthin)
a. dari
biji kopi Coffe arabica, camellia sinensis, cola nitida mengandung
kafein. digunakan sebagai stimulans dan diuretik.
2. Theobromina
(3,7 Dimetil Xantin)
a. Diperoleh
dari biji tumbuhan Theobroma cacao
b. berguna
sebagai diuretik dan stimulan SSP.
3. Theofilina
(1,3 Dimetil Xantin)
o Merupakan
isomer Theobromina yang
o berguna
sebagai bronkodilator dan diuretik
0 komentar:
Post a Comment