Translate

Wednesday, December 3, 2014

Sediaan Emulsi Minyak Jarak ( oleum ricini )

Definisi Emulsi


  1. Emulsi adalah suatu dispersi dimana fase terdispersinya terdiri9 dari bulatan-bulatan kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak bercampur. (Ansel, Howard. 2005. Halaman 376 )
  2. Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk tetesan kecil. (FI IV. Halaman 6 )
  3. Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok. (FI III. Halaman 9 )
  4. Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua zat cair yang tidak tercampur, biasanya air dan minyak, cairan yang satu terdispersi menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain ( sistem dispersi, formulasi suspensi dan emulsi Halaman 56 )

Kesimpulan : Dari beberapa defini yang tertera dapat disimpulkan bahwa emulsiadalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan pembawa yang membentuk butiran-butiran kecil dan distabilkan dengan zat pengemulsi/surfaktan yang cocok.

Tipe Sediaan Emulsi

  1. Tipe emulsi o/w atau m/a : emulsi yang terdiri atas butiran minyak yang tersebar atau terdispersi ke dalam air. Minyak sebagai fase internal, air sebagai fase eksternal.
  2. Tipe emulsi w/o atau m/a : emulsi yang terdiri atas butiran air yang tersebar atau terdispersi ke dalam minyak. Air sebagai fase internal, minyak sebagai fase eksternal.

(Syamsuni, A. 2006)

Komponen sediaan emulsi
A. Komponen dasar yaitu bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat di dalam emulsi, terdiri atas :
a.       Fase dispersi : zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil di dalam zat cair lainnya.
b.      Fase pendispersi : zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar ( bahan pendukung ) emulsi tersebut.
c.       Emulgator : bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.
Contoh emulgator :
·      Gom Arab       : Cara Pembuatan air 1,5 kali bobot GOM
·      Tragacanth       : Cara Pembuatan air 20 kali bobot tragacanth
·      Agar-agar        : Cara Pembuatan 1-2% agar-agar yang digunakan
·      Condrus           : Cara Pembuatan 1-2% condrus yang digunakan
·      CMC-Na         : Cara Pembuatan 1-2% cmc-na yang dihunakan
Emulgator alam
·      Kuning telur    : Cara Pembuatan emulsi dengan kuning telur dalam mortir luas dan digerus dnegan stemper kuat-kuat, setelah itu dimasukkan minyaknya sedikit demi sedikit, lalu diencerkan dengan air dan disaring dengan kasa.
·      Adeps lanae    
Emulgator mineral
·      Magnesium Aluminuin Silikat ( Veegum ) : Cara Pembuatan diapaki 1%
·      Bentonit          : Cara Pembuatan 5% bentonit yang digunakan
Emulgator buatan/sintesis
·      Tween              : Ester dari sorbitan dengan asam lemak disamping mengandung ikatan eter dengan oksi etilen, berikut macam-macam jenis tween :
a.    Tween 20    : Polioksi etilen sorbitan monolaurat, cairan seperti minyak.
b.   Tween 40    : Polioksi etilen sorbitan monopalmitat, cairan seperti minyak.
c.    Tween 60    : Polioksi etilen sorbitan monostearat, semi padat seperti minyak.
d.   Tween 80    : Polioksi etilen sorbitan monooleat, cairan seperti minyak.
·      Span                : Ester dari sorbitan dengan asam lemak. Berikut jenis span :
a.    Span 20       : Sorbitan monobiurat, cairan
b.   Span 40       : Sorbitan monopulmitat, padat seperti malam
c.    Span 60       : Sorbitan monooleat, cair seperti minyak

B. Komponen Tambahan yaitu bahan tambahan yang sering ditambahkan ke dalam emulsi untuk
     memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya : pewarna, pengaroma, perasa, dan pengawet

Metode dalam Pembuatan Sediaan Emulsi
·      Metode GOM kering 4:2:1
~ GOM dicampur minyak sampai homogen
~ Setelah homogen ditambahkan 2 bagian air, campur sampai homogen
·      Metode GOM basah
~ GOM dicampur dengan air sebagian
~ Ditambahkan minyak secara perlahan, sisa air ditambahkan lagi
·      Metode botol
~ GOM dimasukkan ke dalam botol + air, dikocok
~ Sedikit demi sedikit minyak ditambahkan sambil terus dikocok.
(Ansel, Howard. 2005)

Stabilitas Sediaan Emulsi
·      Jika didiamkan tidak membentuk agregat
·      Jika memisah antara minyak dan air jika dikocok akan membentuk emulsi lagi
·      Jika terbentuka gregat, jika dikocok akan homogen kembali.

Evaluasi Sediaan Emulsi
      ·      Organoleptis : Meliputi pewarnaan, bau, rasa dan dari seeiaan emulsi pada penyimpanan pada suhu endah 5oC dan tinggi 35oC pada penyimpanan masing-masing 12 jam.
·         Volume Terpindahkan (FI IV. Halaman 1089)
Untuk penetapan volume terpindahkan, pilih tidak kurang dari 30 wadah, dan selanjutnya ikuti prosedur berikut untuk bentuk sediaan tersebut. Kocok isi dari 10 wadah satu persatu.
Prosedur:
Tuang isi perlahan-lahan dari tiap  wadah ke dalam gelas ukur kering terpisah dengan kapasitas gelas ukur tidak lebih dari dua setengah kali volume yang diukur dan telah dikalibrasi, secara hati-hati untuk menghindarkan pembentukkan gelembung udaa pada waktu penuangan dan diamkan selama tidak lebih dari 30 menit. 
Jika telah bebas dari gelembung udara, ukur volume dari tiap campuran: volume rata-rata larutan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100 %, dan tidak satupun volume wadah yang kurang dari 95 % dari volume yang dinyatakan pada etiket. Jika A adalah volume rata-rata kurang dari 100 % dari yang tertera pada etiket akan tetapi tidak ada satu wadahpun volumenya kurang dari 95 % dari volume yang tertera pada etiket, atau B tidak lebih dari satu wadah volume kurang dari 95 %, tetapi tidak kurang dari 90  % dari volume yang tertera pada etiket, lakukan pengujian terdadap 20 wadah tambahan. Volume rata-rata larutan yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurang dari 100 % dari volume yang tertera pada etiket, dan tidak lebih dari satu dari 30 wadah volume kurang dari 95 %, tetapi tidak kurang dari 90 % seperti yang tertera pada etiket.
·      Penentuan viskositaas : Dilakukan terhadap emulsi, pengukuran viskositas dilakukan dengna viskometer brookfield pada 50 putaran permenit (Rpm).
·      Daya hantar listrik       : Emulsi yang sudah dibuat dimasukkan dalam gelas piala kemudian dihubungkan dengan rangkaian arus listrik. Jika mampu menyala maka emulsi tipe minyak dalam air. Jika sistem tidak menghantarkan listrik maka emulsi tipe air dalam minyak.
·      Metode pengenceran   : Emulsi yang sudah dibuat dimasukkan dalam gelas piala kemudian diencerkan dengan air. JIka dapat diencerkan maka emulsi tipe minyak dalam air dan sebaliknya.
·      Metode percobaan cincin: Jika satu tetes emulsi yang diuji diteteskan pada kertas saring maka emulsi minyak dalam air dalam waktu singkat membentuk cincin air disekeliling tetesan.
·      Metode warna  : Beberapa tetes larutan bahan pewarna lain ( metilen ) dicampurkan ke dalam contoh emulsi. Jika selurih emulsi berwarna seragam maka emulsi yang diuji berjenis minyak dalam air, oleh karena air adalah fase luar. Sampel yang diuji bahan warna larut sudan III dalam minyak pewarna homogen pada sampel berarti sampel tipe air dalam minyak karena pewarna pelarut lipoid mampu mewarnai fase luar.


Contoh Resep

Resep standart
Fornas hal 13
R/ Oleum Ricini                      30
PGA                                   10
Sach. Alb                            15
Aqua ad                            250


Resep rancangan
R/ Oleum Ricini                      30
PGA                                   10
Sach. Alb                            15
Pengaroma jeruk                 10 gtt
Pewarna kuning                  qs
Aqua ad                            250
S.1.dd.1.c.o.n

Monografi bahan :
a)      Oleum Ricini / Minyak Jarak (FI IV. Halaman 631)
Pemerian  : cairan kental, transparan, kuning pucat atau hampir tidak berwarna, bau lemah, bebas dari bau asing dan tengik; rasa khas.
Kelarutan : larut dalam etanol; dapat bercampur dengan etanol mutlak, dengan asam asetat glasial, dengan kloroform dan dengan air.
Khasiat     : laksativum / pencahar.

b)      Gom Arab / Acasia (FI IV. Halaman 718)
Pemerian  : serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : larut hampir semua dalam air, tetapi sangat lambat, meninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sedikit, dan memberikan cairan seperti mucilage, tidak berwarna / kekuningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terhadap kertas lakmus biru, praktis tidak larut dalam eter dan etanol. Terdiri dari 40% PGA yang dilarutkan dalam 1,5 bagian air.

c)      Sacharum Album (FI III. Halaman 334)
Pemerian  : hablur tidak berwarna, serta warna putih, tidak berbau rasa manis.
Kelarutan : larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370 bagian etanol 95% P.

Perhitungan Bahan
a)      Oleum Ricini               = 30 / 250 x 30 = 3,6 gram
b)      PGA                             = 10 / 250 x 30 = 1,2 gram
Air untuk PGA                   = 1,2 x 1,5 = 1,8 mL
c)      Sach. Alb                    = 15 / 250 x 30 = 1,8 gram
d)     Pengaroma jeruk         = 10 / 250 x 30 = 1,2 tetes = 2 tetes


Cara pembuatan
  1. Disiapkan alat dan bahan, dikalibrasi botol 30 mL.
  2. Dibuat korpus emulsi dengan cara digerus 1,2 g PGA dalam mortir, ditambahkan 2,4 mL ol.ricini, diaduk sampai terbentuk korpus emulsi dan tidak ada tetes minyak di mortir.
  3. Ditambahkan sisa ol.ricini sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai dimortir tidak terlihat tetes minyak.
  4. Ditimbang sach alb 1,8 g diletakkan di cawan, ditambahkan aquades 1 mL air diaduk ad homogen, dimasukkan ke mortir no.3.
  5. Ditambahkan air sedikit demi sedikit ad encer, diaduk ad homogen.
  6. Ditambahkan pewarna secukupnya, diaduk ad homogen.
  7. Dimasukkan ke dalam botol, ditambahkan sisa aquades ad 30 mL + pengaroma jeruk 2 tetes, dikocok ad homogen.
  8.  Botol diberi cup, diberi etiket putih dan tanda “kocok dahulu”.

Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 FARMASI OBAT HERBAL.

Designed by Templateiy & CollegeTalks