Translate

Wednesday, April 29, 2015

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA






PENGARUH PENGGUNAAN PULVIS GUMMI ARABIC (PGA) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TABLET HISAP EKSTRAK MINYAK ATSIRI KULIT JERUK (Genus Sinensis)  DENGAN METODE GRANULASI BASAH

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
                   ADE ARIFIANTO    (NIM: 11080089/ 2011/ KETUA KELOMPOK)
                   ANDI WIBOWO    (NIM: 11080004/ 2011/ ANGGOTA )
                   DEDDY SETIADI    (NIM: 11080006 / 2011/ ANGGOTA )
                   FITRI ASTUTI         (NIM: 11080072/ 2011 / ANGGOTA )


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
KOTA TEGAL
2011/2012

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan  :    PENGARUH PENGGUNAAN PULVIS GUMMI ARABIC
                                   (PGA) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TABLET HISAP
                                   EKSTRAK MINYAK ATSIRI KULIT JERUK (CITRUS
                                   SINENSIS) DENGAN METODE GRANULASI BASAH
2 Bidang Kegiatan      : PKM PENELITIAN
3 Bidang Ilmu             : Kesehatan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap                               : ADE ARIFIANTO
b. NIM                                              : 11080089
c. Jurusan                                            : FARMASI
d. Universitas/Institut/Politeknik       : POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP     : Jln. Kamboja No. 9 Gg. 4 RT.03/02      
                                                             Kejambon Tegal
f. Alamat email                                   : arifiantoade@ymail.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar                      : Ikha Putri Iriantie, S.SI
b. NIPY                                                      : 011.007.039
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP             : Perum Griya Santika No. 22 Kota   
                                                                     Tegal
7. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti                                           : Rp 4.301.000,-
b. Sumber lain (sebutkan . . . )        : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan             : 1 bulan


Tegal, 27 Februari 2012
Menyetujui,
Ketua Program Studi                                                  Ketua Pelaksana Kegiatan




(HERU NURCAHYO, S.Farm.,Apt)                                    (ADEARIFIANTO)
NIPY. 010.007.038                                                     NIM. 11080089        


Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan              DosenPendamping




 (ERNI UNGGUL SU, SE. M.SI                              (IKHAPUTRI I, S.Si)
NIPY. 010.006.028                                                    NIPY.011.007.039









DAFTAR ISI

A. JUDUL ………………………………………………………………………….                
 B. LATAR BELAKANG …………………….…………………………………….
 C. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….
 D. TUJUAN……………………………………………….………………………
 E. LUARAN YANG DIHARAPKAN…………………………………………….
 F. KEGUNAAN…………………………………………………………………..
 G. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………….
 H. METODE PENELITIAN……………………………………………………..
 I. JADWAL KEGIATAN………………………………………………………..
 J. RANCANGAN BIAYA……………………………………………………….
 K. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
 L. LAMPIRAN…………………………………………………………………..











A.    JUDUL : PENGARUH PENGGUNAAN PULVIS GUMMI ARABIC   
                 (PGA) SEBAGAI
                       PENGIKAT BAHAN EKSTRAK MINYAK ATSIRI KULIT
                       JERUK
                       DENGAN METODE GRANULASI BASAH .

B.     LATAR BELAKANG
Obat tradisional merupakan salah satu pilihan atau pengobatan alternative dalam penyembuhan suatu penyakit atau dalam upaya menjaga kesehatan sekarang ini . Adapun salah satu tanaman yang begitu banyak dan besar sekali manfaatnya tetapi dalam penggunaan maupun pemanfaatannya masih kurang optimal adalah  jeruk.
Tanaman jeruk ini tidak hanya disukai oleh masyarakat karena rasa buahnya yang segar dan manis namun tanaman ini mempunyai begitu banyak manfaat antara lain beberapa produk makanan yang dibuat dari jeruk, misalnya kulit buahuntuk selai dan permen. Bunga, buah dan daun jeruk yang harum itu diekstrak menjadi minyak atsiri. Kulit buahnya merupakan sumber yang baik, tetapi hanya bunga jeruk asam yang menghasilkan wewangian yang paling mahal.
Di dalam kulit jeruk terkandung minyak atsiri yang mengandung komponen Limonen , mirsen , llinalol, oktanal, decanal, sitronelal, neral, geranial, valensen, -sinnsial , dan –sinensial.
Minyak atsiri atau minyak menguap adalah massa yang berasal dari tanaman, mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami peruraian. Minyak atsiri sering dikenal dengan nama volatile oil, ethereal oil atau essential oil (Anonim, 1985).
Di antara bentuk sediaan farmasi yang ada, tablet hisap merupakan salah satu bentuk sediaan yang praktis. Upaya pembuatan tablet hisap ekstrak kulit jeruk sebagai salah satu inovasi baru untuk merintis jalan bagi pengembangan obat-obat fitofarmaka. Bentuk tablet hisap diharapkan akan lebih disukai, karena lebih mudah dalam penggunaan maupun penyimpanannya. Bentuk sediaan ini juga diharapkan akan dapat memberikan takaran dosis zat aktiv yang lebih tepat. Tablet hisap merupakan bentuk sediaan yang sesuai karena salah satu sifat dari ekstrak kulit jeruk yang diharapkan adalah memberikan efek local antiseptic pada rongga mulut dan tenggorokan. Bentuk sediaan ini memungkinkan tablet melarut perlahan-lahan pada mulut sehingga efek local antiseptic yang diharapkan dapat efektif bekerja. Sebagai obat batuk juga akan lebih nyaman jika dibuat dalam sediaan tablet hisap daripada bentuk tablet regular, karena kita tak perlu menelan obat sekaligus, melainkan cukup dengan mengulum dan menghisapnya pelan-pelan sehingga tidak menyebabkan tersedak dan juga lebih praktis. ( Nugroho, 1995 : 12).
Inti dari penelitian ini adalah memperoleh formula untuk sediaan tablet dipilih karena sudah menjadi metode  yang sudah sering digunakan, metode granulasi basah juga mempunyai beberapa keuntungan diantaranya adalah baik digunakan untuk bahan yang tahan terhadap suhu pemanasan (Banker dan Anderson, 1986:664).
Pembuatan formula dimulai dengan penentuan campuran pulvis gummi arabici (PGA), sukrosa, dan laktosa sebagai bahan tambahan pada pembuatan granul dari ekstrak yang telah didapatkan. Pemilihan PGA, sukrosa, dan laktosa didasarkan pada efektifitas dan efisiensi peran ketiga jenis bahan ini sebagai bahan tambahan pembuatan tablet hisap. Sukrosa dan laktosa adalah bahan pengisi yang biasa digunakan dalam sediaan tablet hisap, karena mampu memberikan rasa yang manis, sedang gummi arabici adalah eksudat gom kering yang mengerss di udara seperti gom, yang mengalir secara alami atau dengan penorehan batang dan cabang tanaman Acasia Sinegal Wild yang memiliki sifat tidak berbau dan larut hampir sempurna dalam dua bagian bobot air (Anonim, 1979:7).          
Akasia terutama digunakan untuk pemakaian oral dan topical dalam formulasi sediaan suspensi dan emulsi dan sering dikombinasikan dengan tragakan, juga digunakan dalam produk kosmetik dan makanan. Selain itu akasia juga berfungsi sebagai zat pengemulsi, penstabil, pensuspensi, bahan pengikat tablet, dan meningkatkan viskositas dan kekentalan. Oleh karena itu dipilihlah PGA karena dapat berfungsi sebagai bahan pengkat yang baik dalam pembuatan tablet hisap dengan metode granulasi basah (Voight, 1984:203).
C.    PERUMUSAN MASALAH
1.      Apakah minyak atsiri kulit jeruk dapat dibuat tablet hisap dengan bahan pengikat PGA
2.      Bagaimana pengaruh konsentrasi PGA sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet


D.    TUJUAN PENELITIAN
1.      Membuat tablet hisap minyak atsiri kulit jeruk dengan PGA sebagai bahan pengikat
2.      Mengetahui pengaruh PGA sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet
E.     LUARAN YANG DIHARAPKAN
Berupa artikel
F.     KEGUNAAN PENELITIAN
Kegunaan penelitian adalah untuk
1.      Membuat tablet hisap minyak atsiri kulit jeruk dengan PGA sebagai bahan pengikat dan mengetahui pengaruh PGA terhadap sifat fisik tablet hisap minyak atsiri kulit jeruk
2.      Agar tablet hisap minyak atsiri kulit jeruk bisa lebih mudah dikonsumsi oleh masyarakat

G.    TINJAUAN PUSTAKA
      A. Tanaman jeruk
1.      Sistematika tanaman
Kedudukan tanaman jeruk dalam taksonomi
               Kingdom         : Plantae
               Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) 
               Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
               Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
               Kelas               : Magnoliopsida (Berkeping dua / dkotil)
               Sub kelas         :Rosidae
               Ordo                : Sapindales
               Family             : Rutaceae (Suku jeruk-jerukan)
               Genus              : Citrus
               Spesies            : Citrus Sinensis (L.) Osbeck
2.      Deskrepsi
Jeruk  (Citrus Sinensis)adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak diantara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.
Pohon kecil , perdu, atau semak besar,ketinggian 2-15 m, dengan batang atau ranting berduri panjang tetapi tidak rapat. Daun hijau abadi dengan tepi rata, tunggal, permukaan biasanya licin dan agak berminyak. Bunga tunggal atau dalam kelompok, lima mahkota bunga (kadang-kadang empat) berwarna putih atau kuning pucat, (stamen) banyak, seringkali sangat harum. Buah bertipe “ buah jeruk” (hesperidium), semacam buah buni, membulat atau seperti tabung, ukuran bervariasi dengan diameter 2-30 cm tergantung jenisnya ; kulit buahnya berdaging dengan mimyak atsiri yang banyak.  
3.      Nama lain
Indonesia : Jeruk manis, sankis, Chula, choreng
Inggris       : Sweet orange
Melayu      : Limau manis, limau langgat, limau hup
Vietnam    : Cam, cam ngot
Thailand    : Som tra, som kliang
Philipina    : Kahel
Cina           : Cheng, tian cheng
Jepang       : Ama daidai
4.      Kegunaan
Minyak atsiri yang terkandung dalam kulit jeruk mempunyai manfaat bagi kesehatan. Selain sebagai antidepresi, tonik, maupun antiseptic. Minyak atsiri jeruk juga mengandung senyawa limonen yang berfungsi melancarkan peredaran darah, meredakan radang tenggorokan dan batuk, serta menghambat sel kanker . Dan minyak atsiri jeruk juga terdapat  linalool, linalil, dan terpineol yang memiliki fungsi sebagai penenang (sedatif), serta sitronela sebagai penenang dan pengusir nyamuk.
5.      Kandungan kimia
Minyak kulit jeruk mengandung komponen-komponen seperti Limonen (94%), mirsen (2%), llinalol (0,5%), oktanal (0,5%), decanal (0,4%), sitronelal(0.1%), neral(0,1%), geranial (0,1%), valensen (0,05%),-sinnsial (0,02%), dan –sinensial (0,01%), terpen, sesquiterpen, aldehida, ester dan sterol3.
       B. Monografi Bahan Tablet Hisap
1.      Sukrosa
Sukrosa adalah gula yang dihasilkan dari tebu (Saccharum officinarum). Sukrosa biasanya digunakan untuk pemakaian oral pada formulasi. Pada tablet biasanya digunakan sebagai bahan pengikat untuk granulasi basah. Sukrosa biasanya digunakan sebagai bahan pengikat kering antara 2-25% atau sebagai bagian terbesar dan pemanis pada tablet dan tablet hisap. Sukrosa dalam jumlah besar dapat menaikkan kekerasan dan memperpanjang waktu hancur (Paul,1994). Sukrosa atau gula tebu memliki rumus kimia C12H22O11. Pemerian hablur tidak berwarna atau massa hablur atau serbuk warna putih, tidak berbau, rasa manis. Sukrosa larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 73 bagian etanol (95%) P (Anonim,1979:338).
2.      Laktosa 
Laktosa atau saccharum lactis memiliki struktur kimia C12H22O11. H20. Pemerian serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis. Laktosa larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih , 0sukar larut dalam etanol (95%) P, praktis tidak larut dalam kloroform P dan dalam eter P (Anonim,1979:338). Laktosa secara luas biasanya digunakan sebagai bahan pengisi tablet. Konsentrasi yang digunakan biasanya 65-85% (Paul,1994).
3.      Gummi Arabici
Nama lain dari gummi arabici adalah gom akasia. Gom akasia adalah eksudat gom kering yang mengeras di udara seperti gom, yang mengalir secara alami atau dengan penorehan batang dan cabang tanaman Acasia Sinegal Wild (Familia leguminosae), dan spesies lain acasia yang berasal dari Afrika. Pemerian dari Acasia sendiri antara lain tidak berbau, larut hamper sempurna dalam dua bagian bobot air, tetapi sangat lambat meninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah yang sangat sedikit, serta praktis tidak larut ddalam etanol dan dalam eter (Anonim,1979:279).
4.      Aerosil
Aerosil merupakan bahan pengatur  aliran yang dapat mangurangi lengketnya partikel satu sama lain sangat kurang. Aerosil dapat menarik lembab melalui silamol (dapat menarik lembab hingga 40% dari massanya) dan meskipun demikian serbuk masih dapat mempertahankan alirannya. Aerosil biasa digunakan dalam kadar 2% dari bobot tablet (Voight,1994:205).
5.      Talkum
Talcum adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-kadang mengandung sedikit aluminium silica. Pemerian serbuk hablur, sangat halus, sangat licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran, warna putih atau putih kelabu. Tidak dapat larut dengan semua pelarut (Anonim,1979:591).
6.      Mg stearat
Magnesium stearat mengandung tidak kurang dari 6,5% dan tidak lebih dari 8,5% MgO, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian serbuk halus, putih, licin dan mudah melekat pada kulit, bau lemah khas. Kelarutan praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%) P dan dalam eter P (Anonim,1979:354).
7.      Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan kering , kental, atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok diluar pengaruh cahaya matahari langsung (Ansel,1989:607). Ekstrak dapat diperoleh dengan beberapa factor seperti sifat dari bahan mentah obat dan penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak yang sempurna (Ansel,1989:607).
Dalam penelitian ini pada pembuatan ekstrak kulit jeruk menggunakan metode destilasi.
1.      Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasakan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap(volatilitas ) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dahulu dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan (Widiatmoko,2010).
       C. Tablet
1.      Tablet
Tablet adalah sediaan padat, kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Anonim,1979:6). Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan  farmasetika yang sesuai (Ansel,1989:224).
Tablet dapat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancurnya dan dalam aspek lainnya tergantung dari cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya (Ansel,1989:244)
Beberapa jenis criteria yang harus dipenuhi untuk tablet berkualitas baik adalah sbb:
a.      Kekerasan yang cukup dan tidak rapuh, sehingga kondisinya tetap baik selama fabrikasi/pengemasan dan pengangkutan hingga sampai konsumen
b.      Dapat melepaskan bahan obatnya sampai pada ketersediaan hayatinya.
c.       Memenuhi persyaratan keseragaman bobot tablet dan kandungan obatnya
d.      Mempunyai penampilan yang menarik, baik pada bentuk, warna, maupun rasanya.
Untuk mendapatkan tablet yang baik tersebut, maka bahan yang akan dikempa menjadi tablet harus memenuhi sifat-sifat sbb:
a.       Mudah mengalir, artinya jumlah bahan yang akan mengalir dalam corong air kedalam ruang cetakan selalu sama setiap saat.
b.      Kompaktibel, artinya bahan mudah kompak  jika dikempa, sehinnga dihasilkan tablet yang keras.
c.       Mudah lepas dari cetakan, hal ini dimaksudkan agar tablet yang di hasilkan mudah lepas dan tak ada bagian yang melekat pada cetakan, sehingga permukaan tablet halus dan licin (Sheth dkk,180).
2.      Metode pembuatan tablet
Metode pembuatan tablet ada tiga cara yaitu: metode kempa langsung, granulasi basah, dan granulasi kering.
a.      Kempa langsung
Metode kempa langsunng yaitu percetakan bahan obat dan bahan tambahan yang berbentuk serbuk tanpa proses pengolahan awal atau granulasi. Kempa langsung membangkitkan gaya ikatan diantara partikel sehingga tablet memiliki kekompakan yang cukup (Voigt,1984:168)
b.      Granulasi kering
Pada metode ini, granul dibentuk oleh penambahan bahan pengikat kering kedalam campuran serbuk obat dengan cara memadatkan massa yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, memecahkannya dan menjadikan pecahan-pecahan menjadi granul, penambahan bahan pelicin dan penghancur kemudian dicetak menjadi tablet (Ansel, 1989:269)
c.       Granulasi basah
Metode ini merupakan metode pembuatan yang paling banyak digunakan dalam memproduksi  tablet kompresi. Langkah-langkah yang diperlukan dalam pembuatan tablet dalam metode inidapat dibagi sbb: menimbang dan mencampur bahan-bahan pembuatan granulasi basah, pengayakan granul basah, pengeringan, pengayakan granul kering, pencampuran bahan pelican dan bahan pennghancur , pembuatan tablet dengan kompresi (Ansel,1989:261)
3.      Tablet hisap
Tablet hisap merupakan sediaan padat yang mengandung sebagian besar gula dan gom, memberikan kohesifitas dan kekerasan yang tinggi dan dapat melepas bahan obatnya dengan lambat. Bisanya digunakan untuk memberikan efek local pada mulut dan tenggorokan .Zat aktiv terdiri dari antiseptic, local anastetik, anti inflamasi dan anti fungi (Ansel, 1989:300).
 Tablet hisap mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan beraroma manis yang dapat membuat tablet melarut atau hancur berlahan di mulut. Kandungan gula dan gom yang tinggi menghasilkan larutan yang lengket di mulut yang dapat menyebabkan pengobatan tetap berada pada permukaan yang terkena. Bahan flavour  biasanya ditambahkan pada gula berupa minyak menguap (Ansel,1989:300).
Secara umum pembuatan tablet hisap sama dengan tablet  biasa, tapi karena tablet ini diharapkan dapat melarut perlahan dalam mulut, maka kekerasa tablet ini harus lebih besar dari tablet biasa. Oleh karena itu, dibutuhkan tekanan yang tinggi dan bahan pengikat yang lebih besar (Cooper dan Gunn,1975).
Seperti halnya tablet konvensional, tablet hisap juga memerlukan beberapa bahan tambahan yang membantu dalam proses penabletan agar dihasilkan tablet hisap yang baik. Selain itu mungkin pula dibutuhkan   zat pewarna atau zat pemanis yng biasanya digunakan dalam pembuatan tablet hisap atau tablet kunyah (Lachman,1986).
Bahan- bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan tablet hisap antara lain :
A.    Bahan pengisi (diluent),
Bahan pengisi ditambahkan dengan tujuan untuk memperbesar volume dan berat tablet. Bahan pengisi yang umum digunakan adalah laktosa, pati, dekstrosa, dikalsium fosfat dan mikrokrital selulosa (Avicel). Bahan pengisi yang dipilih merupakan bahan yang dapat menghasilkan fluiditas dan kompresibilitas yang baik (Bambang,2007:120).
B.     Bahan pengikat (binder),
Bahan pengikat berfungsi untuk mengikat bahan obat dengan bahan penolong lain sehingga diperoleh granul yang baik, yang akan menghasilkan tablet yang kompak serta tidak mudah pecah. Pengaruh bahan pengikat yang terlalu banyak akan menghasilkan massa terlalu basah dan granul yang terlalu keras sehingga tablet yang teerjadi mempunyai wktu hancur yang lama. Apabila bahan pengikat yang digunakan terlalu sedikit maka akan terjadi perlekatan  yang lemah dan tablet yang terbentuk  lunak, serta dapat menjadi capping yaitu lapisan atas dan atau lapisan tablet membuka (Lachman,1986:202).
C.     Bahan pelicin (lubricant),
Bahan pelican ditambahkan pada pembuatan tablet yang berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi diantara dinding ruang cetak dengan tablet (lubricant),memperbaiki sifat alir granul (glindant)atau mencegah bahan yang dikempa agar tidak melekat pada dinding ruang cetak dan permukaan punch (anti adherent). Beberapa bahan pelican yang bisa digunakan adalah : talk, magnesium stearat, asam stearat, kalsium stearat, natrium stearat, likopodium, lemak, paraffin cair(Lachman dkk,1986:703).
D.    Bahan pemberi rasa
Bahan pemberi rasa sangat penting dalam pembuatan tablet hisap. Apa yang dirasa mulut saat menghisap tablet sangat terkait dengan penerimaan konsumen nantinya dan berarti juga sangat berpengaruh terhadap kualitas produk. Dalam formula tablet hisap, bahan perasa yang digunakan biasanya juga merupakan bahan pengisi tablet yang hisap tersebut, seperti manitol, sukrosa, laktosa(Lachman,1986:704).
Berdasarkan tipe basis yang digunakan, tablet hisap digunakan menjadi dua, yaitu hard candy lozenges dan compressed lozengestablet.
Hard candy merupakan campuran dari gula dan karbohidrat lain yang dijaga dalam bentuk amorf. Bentuk ini dapat di asumsikan seperti bentuk sirup gula yang padat dan mempunyai kadar air sekitar 0,5-1,5 % . Compressed lozenges sering disebut sebagai tablet hisap yang berbentuk lempeng atau cembung.tablet hisap ini didesain untuk melarut lambat dan hancur perlahan dalam mulut (Peters,1989).
4.      Evaluasi Fisik Granul dan Tablet
a.      Evaluasi fisik granul
Untuk mengetahui sifat fisik granul, maka diperlikan uji sifat fisik granul yang meliputi :
1.      Waktu alir
Waktu alir adalah waktu yang diperlukan bila sejumlah granul dituangkan dalam suatu alat kemudian dialirkan, mudah tidaknya aliran granul dapatdi pengaruhi  oleh bentuk granul, bobot jenis, keadaan permukaan dan kelembabannya. Kecepatan alir granul sangat penting karena berpengaruh pada keseragaman pengisian ruang kompresi dan keseragaman bobot tablet (Sheth dkk, 1980).
2.      Sudut diam
Sudut diam adalah suatu sudut yang terbentuk antara permukaan tumpukan granul dengan bidang horizontal. Bila sudut diam lebih kecil atau sama dengan 30 derajat biasanya menunjukkan bahwa granul mempunyai sifat alir yang baik atau disebut juga “free flowing”  dan bila sudutnya lebih besar atau sama dengan 40 derajat biasanya sifat alirnya kurang baik (Lachman,1986:685).
3.      Pengetapan
Pengetapan menunjukkan penurunan volume sejumlah granul atau serbuk akibat hentakan (tapped) dan getaran (vibrating) . makin kecil indeks pengetapan maka semakin kecil sifat alir yang baik (Lachman,1986)
b.           Evaluasi fisik tablet
Untuk mengetahui sifat fisik tablet hisap yang dihasilkan perlu dilakukan uji sifat fisik tablet hisap. Uji sifat fisik yang dilakukan adalah :
1.      Keseragaman bobot
Keseragaman bobot ditentukan berdasarkan banyaknya penyimpangan bobot pada tiap tablet terhadap bobot rata-rata dari semua tablet sesuai syarat yang ditentukan Farmakope Indonesia edisi IV (Anonim,1995:999)
2.      Kekerasan
Tablet hisap dimaksudkan untuk melarut perlahan di dalam mulut, oleh karena itu dibuat lebih keras dari tablet biasa. Serta larut atau terkikis secara perlahan dalam mulut dalam jangka waktu 5-10 menit (Lachman, 1986:714)
3.      Kerapuhan tablet
Kerapuhan tablet menunjukkan ketahanan tablet terhadap pengikisan permukaan dan goncangan. Pengujian kerapuhan tablet dilakukan dengan alat friability tester. Batas kerapuhan tablet yang masih bisa diterima adalah kurang dari 1,0%. Kerapuhan diatas 1,0% menunjukkan tablet yang rapuh dan dianggap kurang baik (Lachman, 1986:654).
4.      Waktu melarut
Waktu melarut adalah waktu yang dibutuhkan tablet hisap untuk melarutatau terkikis secara perlahan di dalam rongga mulut, karena sediaan tablet hisap ini diharapkan mampu memberikan efek local pada mulut dan kerongkongan, meskipun dapat juga dimaksudkan untuk diabsorbsi secara sistemik setelah ditelan. Waktu melarut yang ideal bagi tablet hisap adalah selama sekitar 5-10 menit (Lavhman, 1986:714).
5.      Uji tanggapan rasa
Uji tanggapan rasa dilakukan dengan teknik sampling acak (random sampling) dengan populasi heterogen sejumlah 20 responden dengan mengisi angket yang disediakan. Setiap responden mendapatkan kesempatan yang sama untuk merasakan sampel dari formula tablet hisap ekstrak kulit jeruk . tanggapan rasa dikelompokkan dari tingkat manis, sedang, tidak berasa dan pahit. Kemudian data disajikan dalam bentuk table menurut penilaian responden atas tanggapan yang diberikan (Nugroho,1995:42)
Hipotesis
1.      PGA dapat digunakan ssebagai bahan pengikat pada pembuatan tablet hisap ekstrak kulit jeruk.
2.      Perbedaan konsentrasi PGA berpengaruh terhadap kekerasan dan kerapuhan tablet.













H.    METODE PENELITIAN
   D. Sampel dan Teknik Sampling
            Sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah tablet hisap ekstrak kulit jeruk dibuat dengan metode granulasi basah dengan menggunakan PGA kadar 10%, 12,5%, 15% sebagai bahan pengikat. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah anava satu arah.
Variable penelitian
1.      Variable bebas                   : Konsentrasi PGA
2.      Variable tergantung          : Sifat fisik tablet yaitu keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan
                                              uji tanggapan rasa 
3.      Variable terkendali            : Asal tanaman, umur tanaman
E. Metode pengumpulan data
            Metode pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari uji sifat fisik tablet hisap ekstrak kulit jeruk (Citrus sinensis)meliputi : keseragaman bobot, kekerasan, waktu melarut, kerapuhan tablet dan uji tanggapan rasa.
F. Alat dan bahan
1.      Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain adalah satu set alat-alat destilasi, timbangan listrik, neraca analitik, mortir dan stamfer, alat uji kekerasan, alat uji kerapuhan, mesin tablet, ayakan, alat-alat gelas dan alat pendukung lainnya.
2.      Bahan
Bahan-bahan yang digunakan antara lain ekstrak minyak atsiri kulit jeruk, PGA, Mg stearat, sukrosa, laktosa, talk, aquadest, aerosol.
 
G. Rancangan formula
Table 1. Formula Tablet Ekstrak Minyak Atsiri Kulit Jeruk
Bahan
Formula I
%
Formula II
%
Formula III
%
Minyak atsiri kulit jeruk
30
30
30
PGA
10
12,5
15
Talk
3
3
3
Mg stearat
2
2
2
Sukrosa + laktosa
Ad 100
Ad 100
Ad 100

Keterangan
Formula I        : Tablet hisap ekstrak  minyak atsiri kulit jeruk dengan bahan pengikat mucilago PGA 10%
Formula II       : Tablet hisap ekstrak  minyak atsiri kulit jeruk dengan bahan pengikat mucilago PGA 12,5%
Formula III     : Tablet hisap ekstrak  minyak atsiri kulit jeruk dengan bahan pengikat mucilago PGA 15%
Bobot untuk pembuatan satu tablet hisap minyak atsirikulit jeruk seberat 650 mg.
H. Jalannya penelitian
1.      Pengambilan bahan
Tanaman jeruk (Citrus sinensis) diperoleh dari pasar pagi Kota Tegal.
2.      Pembuatan
Penyarian minyak menguap dengan cara simplisia dan air ditempatkan dalam labu, air dipanaskan dan akan menguap, uap air akan masuk kedalam labu sampel sambil mengekstrasi minyak menguap yang terdapat dalam simplisia. Uap air dan minyak yang telah terekstraksi menuju condensor dan akan terkondensasi, lalu akan melewati pipa alonga. Campuran air dan minyak menguap akan masuk kedalam corong pisah dan akan memisah antara air dan minyak atsiri (Widiatmoko, 2010).  
3.      Pembuatan mucilago gummi Arabici
Pulvis Gummi Arabici (PGA) ditimbang dan disuspensikan dalam air dingin, sebagian air dipanaskan dan ditambahkan kedalam suspensi PGA tersebut sambil diaduk sampai terbentuk mucilago. Mucilago ini kemudian digunakan sebagai bahan pengikat pada pembuatan granul.
4.      Pembuatan granul dengan metode granulasi basah
Ekstrak minyak atsiri kulit jeruk , sukrosa, laktosa dan mucilago gummi arabici dicampur, dihomogenkan sampai terbentuk massa granul yang baik, dengan penambahan mucilago pada tiap formula dibuat tetap sebagai variable bebas. Massa granul dilewatkan pada ayakan mesh 16, dikeringkan pada suhu 40°C sampai kering. Granul yang sudah kering selanjutnya diayak dengan nomor ayakan 18 (Anief,2003:211).
5.      Pembuatan tablet hisap
Menimbang masing-masing bahan dengan formula sesuai yang dibutuhkan. Mencampur zat aktiv (minyak atsirikulit jeruk), bahan pengisi (sukrosa dan laktosa) dan penambahan PGA sebagai bahan pengikat , untuk formula I (10%), formula II (12,5%), dan formula III (15%). Setelah terbentuk massa yang kempal kemudian dilakukan pengayakan dengan ayakan 16 mesh, kemudian keringkan granul dalam almari pengering pada suhu 40°C -50°C. Setelah itu granul kering diayak lagi dengan ayakan 18 mesh. Setelah itu menambahkan kombinasi talk dengan Mg stearat sebagai bahan pelicin selanjutnya dilakukan pentabletan dengan mesin tablet.
6.      Uji sifat fisik tablet hisap
a.      Keseragaman bobot
Ditimbang 20 tablet, dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika dihitung satu-persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A. Dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B. (Anonim,1979:7).
Tabel 2. Tabel keseragaman bobot
Bobot rata-rata
Penyimpangan bobbot rata-rata dalam %
A
B
25 mg atau kurang
15%
30%
26 mg sampai dengan 150 mg
10%
20%
51 mg sampai dengan 300 mg
7,5%
15%
Lebih dari 300 mg
5%
10%

b.      Kekerasan
Pemeriksaan kekerasaan tablet menggunakan alat digital hardness tester (Vanguard Pharmaceutical Machinery). Sebuah tablet diletakkan pada alat dengan posisi horizontal, alat di kalibrasi hingga posisi 0,00. Putar alatnya hingga tablet patah. Baca skala yang tertera pada alat. Percobaan dilakukan 5 kali dan dihitug harga putarannya (Voigt, 1994:221). Kekerasan tersebut dinyatakan dalam kilogram.
c.       Kerapuhan
Dua puluh (20) tablet dibebasdebukan. Ditimbang dalam neraca analitik yang dinyatakan sebagai M1. Kemudian dimasukkan kedalam  fibriator. Alat dijalankan selama  4 menit dengan kecepatan 25 putaran permenit. Setalah 4 menit, tablet dikeluarkan dari alat, dibebasdebukan lagi dan ditimbang yang kemudian dinyatakan M2. Kerapuhan tablet dinyatakan selisih berat tablet sebelum  yang diuji tidak boleh berkurang lebh 1% dari berat awal tablet awal uji (Nugroho,1995:41).


Kerapuhan tablet = M1-M2  x  100%
                                           M1
 
 


M1 = berat tablet mula-mula
M2 = berat setelah perlakuan
d.      Uji waktu melarut
Tablet hisap biasanya melarut 5-10 menit di dalam mulut (Banker dan Anderson, 1994). Karena alat untuk menguji waktu hancur tidak dapat mewakili kondisi di dalam mulut, maka uji waktu larut dilakukan secara langsung oleh responden. Responden memasukkan tablet kedalam mulutnya dengan tanpa mengunyahnya dan membiarkan tablet melarut dengan sendirinya hingga habis didalam mulut. Waktu yang diperlukan untuk melarut sampai habis dicatat (Nugroho, 1995).
e.       Uji tanggapan rasa
Uji tanggapan rasa dilakukan dengan teknik sampling acak atau (random sampling) dengan populasi heterogen sejumlah 20 responden dengan cara sbb : responden ditemui dan diminta untuk memberikan tanggapan tentang rasa tablet hisap minyak atsirikulit jeruk dengan mengisi angket yang disediakan. Setiap responden mendapatkan kesempatan yang sama untuk merasakan sampel dari formula tablet hisap minyak atsirikulit jeruk. Tanggapan rasa dikelompokkan dari tingkat manis, sedang, tidak berasa dan pahit
I. Teknik analisis
Teknik analisis penelitian meliputi :
1.      Pendekatan teoritis
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dibandingkan dengan persyaratan tablet yang terdapat dalam Farmakope Indonesia dan kepustakaan lain.
2.      Pendekatan statistik
Analisis statistik dari mutu fisik tablet dilakukan dengan metode analisis varian satu jalan (Anava). Dengan rancangan ini dapat diuji apakah antar formula terdapat perbedaan yang bermakna, dengan membandingkan harga F hitung terhadap F tabel. Jika F hitung lebih besar berarti ada perbedaan bermakna antar formula. Selanjutnya untuk mengetahui formula mana yang berbeda dilakukan uji t-test.

I. Jadwal Kegiatan
Penelitian dilaksanakan di laboraturium farmasetika Politeknik Harapan Bersama Tegal. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2012. Dengan jadwal di bawah ini :
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmasetika Politeknik Harapan Bersama Tegal
No.
Kegiatan
Waktu Kegiatan
1.
Penyusunan Proposal
7 hari
2.
Pelaksanaan Penelitian
7 hari
3.
Pengolahan Data
3 hari
4.
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
7 hari

J. Rancangan Biaya
  1. Bahan habis pakai
No.
Nama bahan
Jumlah Satuan
Harga satuan (Rp)
Jumlah harga (Rp)
1
Buah jeruk manis
3 kg
16.000,-
48.000,-
2
PGA
1 kg
200.000,-
200.000,-
3
Mg stearat
1 kg
100.000,-
100.000,-
4
Aquadest
5 liter
3.000,-
15.000,-
5
Sukrosa
1 kg
30.000,-
30.000,-
6
Laktosa
1 kg
200.000,-
200.000,-
7
Aerosil
25 gr
10.000,-
250.000,-
8
Talk
1 kg
10.000,-
10.000,-
Jumlah


853.000,-

  1. Peralatan
No
Nama alat
Jumlah satuan
Harga satuan (Rp)
Jumlah harga
1.
Alat uji kekerasan
1 alat
100.000
Rp    100.000,-
2.
Alat uji kerapuhan
1 alat
100.000
Rp    100.000,-
3.
Mesin cetak tablet
1 alat
100.000
Rp    100.000,-
4.
Beaker glass (2000 ml)
1 alat
35.000
Rp      35.000,-
5.
1 set alat destilasi
1 unit
600.000
Rp    600.000,-
6.
Kertas saring
3 alat
10.000
Rp      30.000,-
7.
Corong
1 alat
20.000
Rp      20.000,-
8.
Beaker glass (1000 ml)
1 alat
35.000
Rp      35.000,-
9.
Kompor listrik
1 alat
300.000
Rp    300.000,-
10.
Batang pengaduk
1 alat
12.000
Rp      12.000,-
11.
Neraca analitik
1 alat
700.000
Rp    700.000,-
12.
Kertas perkamen
1 bungkus
5.000
Rp        5.000,-
13.
Corong pisah
2 alat
80.000
Rp    160.000,-
14.
Ayakan (16 mesh)
1 alat
20.000
Rp      20.000,-
15.
Ayakan (18 mesh)
1 alat
20.000
Rp      20.000,-
16.
Oven
1 alat
50.000
Rp      50.000,-
17.
Gelas ukur (100 ml)
1 alat
300.000
Rp    300.000,-
18.
Pipet tetes
1 alat
40.000
Rp      40.000,-
19.
Selang
1 alat
20.000
Rp      20.000,-
20.
Thermometer
1 alat
25.000
Rp      25.000,-
21.
Sendok tanduk
1 alat
17.000
Rp      17.000,-
22.
Klem dan statik
3 alat
100.000
Rp    300.000,-
23.
Labu alas bulat
1 alat
75.000
Rp      75.000,-
24.
Sewa Lab.Poltek

300.000
Rp    300.000,-
Jumlah


Rp 3.364.000,-

  1. Dan lain - lain
No
Keperluan
Jumlah satuan
Harga satuan (Rp)
Jumlah harga
1.
Penggandaan laporan
6 kali
9.000
Rp    54.000,-
2.
Penjilidan soft cover
6 buah
4.000
Rp    24.000,-
3.
CD Blank
2 buah
5.000
Rp    10.000,-
Jumlah


Rp    84.000,-
 
                                                            Jumlah keseluruhan  :   Rp 4.301.000,-
K. DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh, 2003, Ilmu Mercik Obat, 211, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 265, 338, 354, 591, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 10-12, Departemen Kesehtan Repiblik Indonesia,Jakarta.
Ansel, H. C, 1989, Pengantar bentuk Sediaan Farmasi, Diterjemahkan Oleh Faridah Ibrahim, Asmanizar, lis Aisyah, Edisi IV, 255-271, 607-608, UI Press, Jakarta.
Lachman, L. , Lieberman, H.A.,Dan Kanig, J. L. , 1994, Teori Dan Praktek Industri, Diterjemahkan Oleh Siti Suyatni, Lis Arsyah, . Edisi III, UI Press, Jakarta.
Nugroho, A. K. , 1995, Sifatfisik Dan Stabilitas Tablet Kunyah Asetosal Dengan bahan Pengisi kombinasi Manitol Laktosa, Skripsi, Fakultas Farmasi, Unifersitas Gadjah Mada , Yogyakarta.
Voigt, R. , 1994, Buku ajar Teknologi FarmasiEd V, 167-168, 199-200, 579-580, Diterjemahkan oleh Soendani Noerno Soewandi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.













L. LAMPIRAN
     a. Nama Ketua Kelompok
            1. Nama Lengkap                       :Ade Arifianto
2. NIM/NRM                             :11080089
3. Fakultas/Program Studi         : Farmasi                                                               
4. Perguruan Tinggi                    : Politeknik Harapan Bersama Tegal
         
b.  Nama anggota
      Anggota 1
1. Nama Lengkap                       : Andi Wibowo
2. NIM/NRM                             : 11080004
3. Fakultas/Program Studi         : Farmasi
4. Perguruan Tinggi                    : Politeknik Harapan Bersama Tegal
Anggota  2
1. Nama Lengkap                       : Deddy Setiadi
2. NIM/NRM                             : 11080006
3. Fakultas/Program Studi         : Farmasi
4. Perguruan Tinggi                    : Politeknik Harapan Bersama Tegal                   
Anggota  3
1. Nama Lengkap                       : Fitri Astuti
2. NIM/NRM                             : 11080072
3. Fakultas/Program Studi         : Farmasi
4. Perguruan Tinggi                    : Politeknik Harapan Bersama Tegal
       c.   Nama dan Biodata Dosen
a. Nama Lengkap dan Gelar        : Ikha Putri Iriantie,S.Si
b. Golongan Pangkat dan NIP     :  Penata muda/III a / 011.007.039                         :
c. Jabatan Fungsional                  : Tenaga pengajar                                                    :
d. Jabatan Struktural                    : Sekretaris program studi
e. Fakultas/Program Studi            : Farmasi                                                             :            
f. Pergurunan Tinggi                     : Politeknik Harapan Bersama Tegal
g. Bidang Keahlian           : Kimia

hanif

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 FARMASI OBAT HERBAL.

Designed by Templateiy & CollegeTalks