Translate

Sunday, June 1, 2014

bahaya kanker



OBAT ANTI KANKER

-          Suatu penyakit sel dg ciri gangguan / kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostasis lainnya pada organisme multiseluler.

Sifat umum kanker :
1.       Pertumbuhan berlebihan umumnya berbentuk tumor.
2.       Gangguan diferensiasi sel/jaringan.
3.       Bersifat infatif (tumbuh di jaringan di sekitarnya).
4.       Bersifat metastatik (menyebar ke tempat lain menyebabkan pertumbuhan baru).
5.       Memiliki hereditas bawaan (turunan).
6.       Pergeseran metabolisme ke arah pembentukan makromolekul dari nukleotida dan asam amino.
7.       Peningkatan katabolisme karbohidrat untuk enegi sel.

Sel kanker menganggu tuan rumah karena menyebabkan :
1.       Desakan akibat pertumbuhan tumor.
2.       Penghancuran jaringan tempat tumor berkembang (metastasis).
3.       Gangguan sistemik akibat pertumbuhan sel kanker.
Obat Antikanker/Antineoplastik:
1.       Zat Pengalkil/Alkilator.
2.       Antibiotik sitotoksik.
3.       Antimetabolit.
4.       Alkaloid vinka & Etoposid.
5.       Antineoplastik lain.

Pengobatan kanker sangat kompleks : selain berkhasiat antikanker juga bersifat merusak sel-sel tubuh yang normal.
Tujuan penggunaan obat antikanker :
-          mengobati.
-          Memperpanjang hidup.
-          Meringankan pasien akibat gejala kanker (paliatif).
 Pengobatan ini dikenal dg kemoterapi, sering digunakan bersama terapi bedah dan/radioterapi.
Sistem terapinya :
1.       Ajuvan : bedah/radioterapi baru kemoterapi (untuk tumor yg menimbulkan metastasis). 
2.       Neoajuvan : kemoterapi baru bedah/radioterapi (memperkecil tumor).

Obat-obat sitotoksik dapat digunakan tunggal atau kombinasi.
 Efeknya?
Efek samping umum obat-obat sitotoksik:
1.       Ekstravasasi : menyebabkan nekrosis setempat bila obat keluar dari vena.        Dikompres dg es di tempat tusukan sampai nyeri/bengkak hilang.
2.       Hiperurisemia : peningkatan kadar asam urat diikuti pembentukan kristal urat dan gangguan fungsi ginjal          Allopurinol diberikan 24 jam sebelum kemoterapi dimulai, dan dilanjutkan 7 – 10 hari.
                Dosis Merkaptopurin dan Azatioprin harus dikurangi bila diberikan bersama Allopurinol
3.Mual dan muntah (diantisipasi dg antimuntah    sesuai sitotoksik dan respon pasien)..
4.Supresi sumsum tulang belakang (semua sitotoksik, kecuali Vinkristin dan Bleomisin mempunyai efek samping menekan sumsum tulang belakang. Efek ini muncul setelah 7 – 10 hari pemakaian obat).
5.Kegagalan respon imun (TBC dan sepsis dapat mencapai tingkat yang parah).
6. Alopesia (kebotakan).
7. Fungsi reproduksi (teratogenik).

1.       Zat Pengalkil/Alkilator.
q  Obat ini merusak DNA sehingga menganggu replikasi sel tumor.
q  Pengunaan jangka panjang akan menyebabkan kemandulan dan meningkatnya kejadian leukemia.
q  Obat – obat :
-          Siklofosfamid : iv
-          Ifosfamid : iv, selalu digunakan bersama mesna u iv ntuk mencegah toksisitas saluran kemih.
-          Klorambusil : dapat timbul ruam kult.
-          Busulfan, Lomustin, Tiotepa.

2. Antibiotik Sitotoksik
v  Efek obat mirip dg efek radioterapi, sehingga tidak boleh digunakan bersamaan.
v  Obat :
-          Doksorubisin : paling banyak dipakai, digunakan untuk leukemia akut, limfoma dan sejumlah tumor ganas.
-          Daunorubisin, Epirubisisn, Idarubisisn, Bleomisin, Mitomisin, Mitoksantron.
3. Anti Metabolit
Ø  Obat masuk ke dalam komponen inti sel baru atau berikatan tetap dg berbagai enzim vital di dalam sel sehingga mengganggu proses normal pembelahan sel.

Obat :
-          Metoteksat : menghambat enzim dihidrofolat reduktase yang penting untuk sintesis purin dan pirimidin. Efek samping berupa mukositis dan mielosupresi dapat dicegah dg asam folinat oral/parenteral.
-          Fluorourasil : diberikan peroral, parenteral dan topikal (kanker kulit).
-          Merkaptopurin : Hampir selalu digunakan untuk terapi penunjang leukemia akut.
-          Sitarabin.
-          Azatioprin.

4. Alkaloid Vinka & Etoposid
ü  Alkaloid Vinka : Vinkristin, Vinblastin dan Vindesin digunakan untuk mengobati leukemia akut, limfoma dan beberapa tumor solid.
ü  Etoposid : efektif untuk karsinoma kecil di bronkus, limfoma dan teratoma  testis.
5. Antineoplastik lain
Ø  Sisplatin : untuk kanker ovarium dan testis, tetapi sangat toksik.
Ø  Karboplatin : derivat sisplatin.
Ø  Dakarbasin : sangat toksik sehingga tidak banyak digunakan.
Ø  Dihidroksikarbamid : untuk leukemia mieloid kronis.
 ASPARAGINASE : produk alami yg mengkatalisis aspargin menjadi aspartat dan amonia sehingga sel tumor kekurangan aspargin dan pertumbuhannya terganggu

IMUNOMODULATOR
1.       Imunosupresan Sitotoksik
Ø  Menekan reaksi jaringan terhadap cangkokan dan untuk mengobati beberapa penyakit autoimun serta penyakit kolagen.
Ø  Dosis harus disesuaikan untuk mencegah toksisitas sumsum tulang.
Ø  Azatioprin : dipakai secara luas untuk pasien yg menjalani transplantasi dan penyakit autoimun yang tidak dapat dikendalikan dg kortikosteroid.
2. Kortikosteroid dan Imunosupresan lain
q  Karena bersifat limfolitik dan menekan mitosislimfosit, kortikosteroid sangat bermanfaat dalam pengobatan leukemia akut anak-anak dan limfoma.

q  Deksametason ; Prednison.
q  Siklosporin : hasil metabolisme jamur dan imunosupresan kuat (manfaat sangat menonjol dalam transplantasi organ untuk mencegah reaksi penolakan setelah pencangkokan.
3. Interferon
v  Adalah protein imunologik alami dalam sel yang fungsinya sebagai imunomodulator.
v  Dikenal adanya interferon α (alfa) dan β.
v  Interferon alfa : khasiat antitumor pada beberapa limfoma dan tumor solid.
v  Interferon β belum ada di pasaran.

ANTIKANKER HORMONAL
 DAN ANTAGONISNYA
Ø  Terapi hormon memegang peranan penting dalam pengobatan kanker pd organ-organ pertumbuhannya sangat tergantung hormon : payudara, prostat dan endometrium.
Ø  Pengobatan bersifat paliatif (bukan kuratif) : menekan penyakit sampai bertahun-tahun.
Ø  Respon klinik, efek samping dan toksisitas harus dipantau ketat.
Ø  Tamoksifen (20 mg/hari) : reseptor antagonis estrogen untuk kanker payudara yg bermetostosis pada wanita paskamenopause.
Ø  Kanker prostat : Buserelin, Goserelin, Leuprolin dan Triptorelin
Ø  Tamoksifen (2 x 20 mg/hari) : antagonis reseptor estrogen yg merupakan pilihan pertama dalam terapi kanker payudara bermetastasis pada wanita paskamenopause.
Ø  Siproteron asetat, Flutamid, Aminoglutetimid dan Formestan.

fsjsff

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 FARMASI OBAT HERBAL.

Designed by Templateiy & CollegeTalks