Translate

Thursday, May 29, 2014

OBAT ANTI ULKUS PEPTIKUM

OBAT ANTI ULKUS PEPTIKUM

Penyebab :
Ø  Ketidakseimbangan antara faktor agresif (sekresi asam dan pepsin) dan faktor protektif (pertahanan mukosa).
Ø  Infeksi bakteri Helicobacter pylori.
Tujuan pengobatan :
Ø  Menghilangkan gejala yg timbul
Ø  Mempercepat penyembuhan
Ø  Mencegah komplikasi dan kekambuhan
Ø  Mengobati penyakit.
Bentuk sediaan obat : cair dan padat untuk pengobatan jangka pendek/panjang.

1.       ANTASIDA
q  Jangan menggunakan antasida yang bekerja sistemik (Na-bikarbonat dan Ca-karbonat), karena dapat menimbulkan milk alkali syndrome (dg susu timbul gejala : sakit kepala, lemah, mual muntah, hiperkalsemia, batu ginjal, gagal ginjal menahun).
q  Dianjurkan campuran antasida yg mengandung Mg dan Al seimbang antara efek diare dan konstipasi.

q  Dapat berinteraksi dg obat lain :
    1. Menurunkan absorbsi obat lain 
        (Allopurinol, Ciprofloxacin, Tetracyclin,
         Propranolol, Captopril, H2-Bloker , 
         Ketoconazole).
    2. Meningkatkan absorbsi obat lain :
                     (NSAID, Salisilat, Sulfonylurea, Asam 
        valproat, Levodopa).
     3. Menurunkan efikasi sediaan salut
         enterik.
CARA  MENGATASI  ???
¨       Penggunaan :
Ø  Tablet sebaiknya dikunyah (digunakan tidak lebih dari 2 minggu).
Ø  Penggunaan sebelum atau sesudah makan tergantung saat munculnya keluhan.


2. H2-Bloker
v  Menurunkan sekresi asam lambung.
v  Cimetidin, Ranitidin, Famotidin dan Nizatidine.
v  Efikasi ke 4 obat tersebut : seimbang.
v  Yang berbeda : durasi efek terapi, efek samping dan interaksi dgn obat lain.
-          Durasi efek terapi : Cimetidine 5-6 jam, Ranitidine 9-10 jam, Famotidine 12 jam dan Nizatidine 11 jam.
-          ES umum : diare, sakit kepala, ngantuk, lemah, nyeri otot dan konstipasi.

v  Interaksi :
v  Cimetidine dan Ranitidine (inhibisi enzym Cyt-P450) meningkatkan kadar  teofiline, fenitoin, warfarin (terutama Cimetidine), antidepresan, benzodiazepin, beta bloker, lidokain.
v  Meningkatkan pH  lambung.
v  Meningkatkan absorbsi nifedipin.
v   Penggunaan :
- Diberikan setelah makan pagi atau sebelum tidur (mula kerja dan supresi sekresi asam maksimal).


3. PROTON PUMP INHIBITOR (PPI)
ü  Digunakan untuk menekan/menghambat sekresi asam lambung.
ü  Omeprazole, Lanzoprazole, Pantoprazole
ü  ES : mual, pusing, nyeri abdomen, konstipasi, kembung, diare.
ü  Interaksi Obat :
-          Meningkatkan kadar fenitoin, diazepam dan warfarin.
-          Menurunkan absorpsi ampicillin, ketokonazole, itrakonazole dan garam besi.

-          Penggunaan jangka panjang dapat menurunkan absorpsi vit. B12 dan timbulnya hipergastrinemia (5 – 10 %).
Ø  Penggunaan :
-          Obat tidak boleh digerus/dikunyah.
-           Durasi panjang (diminum 1x/hari)
-          Untuk membunuh H. pylori (2x/hr).
-          Lanzoprazole diminum a.c (makanan menurunkan bioavailabilitas obat).
-          Omeprazole dan pantoprazole (absorpsi tidak dipengaruhi makanan).
-          Omeprazole (20 mg)       /      anak-anak.
-          Lama pengobatan tidak boleh lebih dari 14 hari.

  4. OBAT SITOPROTEKTIF
q  Melindungi dinding lambung-duodenum.
q  Ada 2 macam : analog Prostaglandin (Misoprostol) dan non-PgE1 (Sukralfat).
q  Tidak dpt menyembuhkan tukak lambung, mengapa ?

Misoprostol :
-          Dpt mengurangi 2/3 tukak usus halus dan 3/4 tukak lambung akibat pemakaian NSAID.
-          ES : diare dan keluhan gastrointestinal.
-          KI : menginduksi abortus      /     wanita hamil trimester 1 dan 2.
-          Penggunaan : 2 – 3 x/hari p.c.
Sukralfat (Sukrosa Al-sulfat) :
     -Melapisi dan melindungi tukak dr kerusakan lebih lanjut akibat asam lambung dan pepsin.

-          ES : konstipasi dan hipofosfatemia.
-          Praktis tidak diserap (hanya 3 – 5 %).
-          Tidak toksik, tidak karsinogenik/teratogenik.
-          Interaksi obat : menurunkan efektivitas fenitoin, tetracyclin dan warfarin.
5. BISMUTH
§  Mempunyai sifat sitoprotektif dan kombinasi dg antibiotik dpt merusak dinding sel H. Pylori.
§  ES : feces, lidah, gigi kehitaman, pd dosis tinggi terjadi depresi SSP.

§  Penggunaan :
-          Sebaiknya diberikan saat lambung kosong.
-          Bismuth membentuk kompleks dg protein makanan yg memberikan efek protektif lambung.
-          Bismuth sub salisilat (125,182, 262 mg/tab).
-          Sering dipakai sbg Anti diare non spesifik.


6.       ANTIBIOTIK
v  Baru digunakan jk pd pemeriksaan serologi ditemukan adanya H. Pylori.
v  AB yg efektif : Amoksisilin, Clarithromycin, Tetracyclin, Ciprofloxacin, Metronidazole.
v  Penggunaan AB biasanya dikombinasikan dg 2-4 macam obat :
-          Amoksisilin + PPI
-          Claritromycin + PPI
-          Bismuth + Claritromycin + PPI + Metro.
-          Bismuth + Amok + H2 Bloker + Metro.


¨       Konseling Obat :
1.       Gambaran rasa nyeri : diskripsi, asal, lama, bahan/obat penyebab....?
2.       Gejala penyerta : perdarahan (ditandai feces hitam), muntah (spt ampas kopi), obstruksi.
3.       Riwayat pengobatan : jenis, dosis, lama..?
4.       Pola makan/diet selama ini ...?
5.       Pola hidup/aktivitas...?
6.       Penyakit lain : ginjal, lever, hipertensi, DM..?

¨       Informasi kepada pasien :
1.       Dibatasi konsumsi protein (daging) untuk mencegak peningkatan sekresi pepsin.
2.       Menghindari kebiasaan merokok, minum kopi, alkohol, bersoda, asam, pedas.
3.       Menghindari stres.

4.       Dianjurkan makan teratur. 

fsjsff

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 FARMASI OBAT HERBAL.

Designed by Templateiy & CollegeTalks