Translate

Saturday, May 31, 2014

farmakologi penyakit asma



ASMA
Patologis
          Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas.
          Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas.
          sel inflamasi : terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T, makrofag, netrofil dan sel epitel

Inflamasi kronik
          menyebabkan peningkatan hiperesponsif (hipereaktifitas) jalan napas
          menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan/atau dini hari.
          Episodik tersebut berkaitan dengan sumbatan saluran napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan

Faktor Risiko
          FAKTOR HOST
        predisposisi genetik asma
        alergi
        hipereaktifitas bronkus
        jenis kelamin
        ras/etnik
          FAKTOR LINGKUNGAN
        alergen
        asap rokok
        perubahan cuaca
        makanan, additif (pengawet, penyedap, pewarna makanan)
        iritan antara lain parfum, bau-bauan yang merangsang  \
        dll

Drug induced
          Obat inhibitor Prostaglandin (NSAID)
          Obat-obat antagonis simpatis yg ß1 (antagonis reseptor beta1, adrenergik), ex: obat hipertensi, obat jantung (propanolol)
          Zat-zat hasil industri
                ex: obat anti serangga.

Gejala asma
Gejala asma bersifat episodik, seringkali reversibel dengan/atau tanpa pengobatan.
          batuk terutama pada malam atau dini hari
          sesak napas
          napas berbunyi (mengi)
          rasa berat di dada
          dahak sulit keluar
          Sianosis

Terapi asma
Non Farmakologi
        KIE
        Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus
        Pemberian oksigen
        Banyak minum untuk menghindari dehidrasi terutama pada anak-anak
        Kontrol secara teratur 
        Pola hidup sehat
             Terapi Farmakologi
          Agonis beta-2
          Kortikosteroid
          Golongan xanthine
          Antikolinergik
          Penstabil sel mast
          Antileukotrien

Agonis beta-2
 Digunakan untuk relaksasi otot polos bronkus melapangkan bronkus
          Penggunaan agonis beta-2 tidak digunakan secara reguler, tapi hanya jika diperlukan (jika sesak)
Contoh:
           Salbutamol 2mg/4mg (tab-syr-inh);  Terbutalin 2,5mg (tab-syr-inh)

Kortikosteroid
Digunakan untuk 2 tujuan
        Mengurangi inflamasi bronkus
        Mengurangi hipersensitivitas bronkus
          Digunakan secara reguler (long term)
          Digunakan untuk profilaktik maupun mengatasi serangan akut
Contoh:
        Beklometason 200mg
        Budesonida 200mcg
        Prednisoline
        Betamethasone
        Dexamethasone

Penggunaan kortikosteroid
          Menyebabkan retensi natrium, hati-hati pada pasien hipertensi
          Penggunaan dalam jangka waktu lama, dapat menimbulkan terjadinya Cushing’s syndrome
          Sedapat mungkin dosis penggunaan kortikosteroid diturunkan secara bertahap

Golongan Xanthine
Memberikan efek bronkodilatasi (pelebaran bronkus)
Contoh:
           Teofilin 150mg
           Aminofilin = Teofilin 85% + Etilendiamin 15%

Golongan Antikolinergik
Menyebabkan bronkodilatasi/pelebaran bronkus melalui penghambatan asetilkolin
Contoh:
                Ipatropium 20mcg (inh)

Penstabil Sel Mast
 Mencegah pelepasan mediator bronkokontriksi dan inflamasi dari sel mast saluran pernafasan
Contoh:
        Ketotifen
        Kromolin
        Nedrokromil

Golongan antileukotrien
                Leukotrien: merupakan mediator yang bersifat bronkokonstriktif = memicu asma
          Obat bekerja dengan cara menghambat efek bronkokonstriktif dari leukotrien
Contoh:
        Zafirlukast 20mg tab
        Zileuton 600mg tab

serangan akut
          Adrenalin
          bekerja merelaksasi otot polos bronkus dan digunakan untuk mengatasi serangan asma akut,
          Penggunaan adrenalin dalam manajemen asma kronik dianggap tidak tepat.
          Saat ini penggunaan adrenalin sudah digantikan oleh salbutamol (ES terhadap jantung lebih kecil dibandingkan adrenalin)

fsjsff

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 FARMASI OBAT HERBAL.

Designed by Templateiy & CollegeTalks