Translate

Monday, September 22, 2014

Metode Dalam Pembuatan Tablet Farmasi

    Pada umumnya tablet kempa dibuat dengan mengempa massa kempa yang mengalir dari corong ke kisi pengisi lalu ke lubang kempa menjadi massa kompak dan padat. Tablet dibuat sesuai bentuk dan ukuran pons dan lubang kempa lalu dikempa menghasilkan massa rengat dan kompak dengan bentuk tertentu. Unit tablet dalam satu batch harus mempunyai keseragaman bobot, keseragaman kandungan, serta kadar zat aktif yang harus memenuhi

syarat. Ketentuan lain yang juga penting dari massa tablet yaitu massa tablet harus homogen dan massa kempa harus mengalir lancar ke lubang kempa.

       Massa kempa adalah massa tablet yang terdiri dari campuran fase dalam dan fase luar yang telah diproses untuk siap dikempa menjadi tablet. Fase dalam adalah massa utama tablet yang terdiri dari campuran zat aktif dan eksipien yang diproses menjadi granul secara basah atau kering atau tergantung pembuatan, dapat pula merupakan campuran serbuk zat aktif dan eksipien. Fase luar adalah campuran beberapa eksipien saja, yaitu penghancur luar, glidan, dan lubrikan yang ditambahkan ke fase dalam untuk memudahkan pengempaan tablet dan untuk menunjang mutu tablet yang memenuhi syarat. 

Massa kempa yang baik memiliki sifat-sifat :
1. Memiliki aliran yang baik agar dapat dengan lancar mengalir dari corong ke lubang kempa sehingga keragaman bobot memenuhi syarat.2. Memiliki sifat granulometri (ukuran serba sama) agar pengisian lubang kempa selalu dalam bobot dan volume yang tepat, cepat dan partikel setelah dikempa menghasilkan tablet yang kompak.3. Memiliki kompressibilitas yang baik.4. Memiliki kompaktibilitas yang baik.5. Memiliki kandungan zat aktif yang homogen dan serba sama.


         Granulasi adalah proses pembuatan ikatan partikel-partikel kecil membentuk padatan yang lebih besar atau agregat permanen melalui penggumpalan massa, sehingga dapat dibuat granul yang lebih homogen dari segi kadar, massa jenis, ukuran serta bentuk partikel.Adapun fungsi granulasi adalah untuk memperbaiki sifat aliran dan kompressibilitas dari massa cetak tablet, memadatkan bahan-bahan, menyediakan campuran seragam yang tidak memisah, mengendalikan kecepatan pelepasan zat aktif, mengurangi debu, dan memperbaiki penampakan tablet.
        Untuk beberapa zat aktif tertentu, proses granulasi dapat dilewati jika zat aktif memenuhi syarat untuk langsung dikempa. Metode ini disebut kempa langsung. Metode ini mengurangi lamanya proses pembuatan tablet melalui proses granulasi, tapi sering timbul beberapa kendala yang disebabkan sifat aktif itu sendiri atau eksipien.



Metode Granulasi Basah


Granulasi basah adalah metode yang dilakukan dengan cara membasahi massa tablet menggunakan larutan pengikat sampai terdapat tingkat kebasahan tertentu, lalu digranulasi. Metode ini dapat digunakan untuk zat aktif yang sukar larut dalam air atau pelarut yang digunakan tahan terhadap pemanasan dan kelembaban. Umumnya digunakan untuk zat aktif yang sulit dicetak karena mempunyai sifat aliran dan kompressibilitas yang jelek. Oleh karena itu, pada metode ini diperlukan zat, pengikat, penghancur, pengisi, lubrikan dan eksipien lain.Mekanisme IkatanMekanisme pembentukan ikatan yang terjadi pada partikel-partikel pembentuk granul adalah :
i. Timbulnya Gaya Antar Permukaan atau Gaya Kapiler Selama PemisahanMenurut Conway, ada empat keadaan dalam pembentukan granul, yaitu :a. PendularPada keadaan ini, ruangan antar partikel diisi sebagian oleh zat pengikat dan membentuk jembatan cair antara partikel.b. FunikularPada keadaan ini, terjadi kenaikan tegangan permukaan kurang lebih tiga kali tahap pendular.c. KapilerPada keadaan ini semua ruangan antar partikel diisi oleh zat pengikat. Karena adanya gaya kapiler pada permukaan konkaf antara cairan-cairan di permukaan granul, maka akan terjadi pembentukan granul.d. DropletPada tahap ini terjadi penutupan partikel oleh tetesan cairan. Kekuatan ikatan dipengaruhi oleh gaya permukaan cairan yang digunakan.
ii. Pembentukan Jembatan PadatSelama pengeringan terbentuk jembatan padat antara partikel-partikel. Jembatan padat terjadi karena salah satu dari dua mekanisme yaitu jembatan padat merupakan zat pengikat yang mengeras atau terdiri dari hablur yang terlarut dalam larutan pengikat.
iii. Adanya Gaya Adhesi dan Kohesi Antar Partikel
Proses Pembuatana) PenghalusanTujuan dari penghalusan adalah untuk memperkecil ukuran partikel zat aktif dan eksipien. Semakin besar ukuran partikel maka sifat kohesifitas dan adhesifitas antar partikel semakin besar yang dapat menyebabkan terjadinya pemisahan pada granul. Tahap ini dapat dilakukan dengan menggunakan bowl hammer, hammer mill, dan grinder.b) PencampuranTujuan pencampuran ini adalah untuk mendapatkan distribusi bahan aktif yang merata dan homogen. Tahap ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat planetary mixer, twin-shell, dan blender.c) Penambahan dan Pencampuran Larutan PengikatPenambahan larutan pengikat akan membentuk massa basah sehingga membutuhkan alat yang dapat meremas dengan kuat seperti sigma blade mixer dan planetary mixer.d) PengayakanMassa basah dibuat menjadi granul dengan melewatkannya pada ayakan berukuran 6-12 mesh yang disebut oscilating granulator/fitzmill.e) PengeringanPengeringan bertujuan untuk menghilangkan pembasah yang digunakan. Granul kemudian dikeringkan dalam oven atau fluid bed dryer.f) PengayakanUkuran granul diperkecil dengan cara melewatkan pada ayakan dengan porositas yang lebih kecil dari yang sebelumnya.g) Penambahan Penghancur dan LubrikanProses selanjutnya yaitu proses pencampuran granul-granul dengan penghancur dan lubrikan menggunakan twin-shell blender atau mixer lainnya.h) Pengempaan TabletProses terakhir dari metode granulasi basah adalah pengempaan massa cetak berupa granul menjadi tablet.



Metode Granulasi Kering


Granulasi kering adalah metode yang dilakukan dengan cara membuat granul secara mekanis tanpa bantuan pengikat basah atau pelarut pengikat. Metode ini digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab, serta tidak tahan air atau pelarut yang digunakan. 

Metode ini dapat dilakukan dengan menggunakan :
a. Mesin SlugMassa serbuk ditekan pada tekanan tinggi sehingga menjadi tablet besar yang tidak berbentuk, kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkan.b. Mesin RolMassa serbuk diletakkan diantara mesin rol yang dijalankan secara hidrolik untuk menghasilkan massa rata yang tipis, lalu diayak atau digiling hingga diperoleh granul dengan ukuran yang diinginkan.


Proses Pelaksanaana) PenghalusanTujuan dari penghalusan adalah untuk memperkecil ukuran partikel zat aktif dan eksipien. Semakin besar ukuran partikel maka sifat kohesifitas dan adhesifitas antar partikel semakin besar yang dapat menyebabkan terjadinya pemisahan pada granul. Tahap ini dapat dilakukan dengan menggunakan bowl hammer, hammer mill, dan grinder.b) PencampuranTujuan pencampuran ini adalah untuk mendapatkan distribusi bahan aktif yang merata dan homogen. Tahap ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat planetary mixer, twin-shell, dan blender. c) SluggingCampuran serbuk ditekan ke dalam cetakan yang besar dan dikompakkan dengan punch berpermukaan datar, massa yang diperoleh disebut slug.d) PengayakanMassa basah dibuat menjadi granul dengan melewatkannya pada ayakan berukuran 6-12 mesh yang disebut oscilating granulator/fitzmill.e) PengayakanUkuran granul diperkecil dengan cara melewatkan pada ayakan dengan porositas yang lebih kecil dari yang sebelumnya.f) Penambahan Penghancur dan LubrikanProses selanjutnya yaitu proses pencampuran granul-granul dengan penghancur dan lubrikan menggunakan twin-shell blender atau mixer lainnya.g) Pengempaan TabletProses terakhir dari metode granulasi kering adalah pengempaan massa cetak berupa granul menjadi tablet.



Metode Kempa Langsung


Kempa langsung adalah pembuatan tablet tanpa adanya proses granulasi yang memerlukan eksipien yang cocok sehingga dapat memungkinkan untuk dikempa secara langsung. Kempa langsung dapat menghindari banyak masalah yang timbul pada granulasi basah maupun kering. Walaupun demikian perubahan sifat fisik bahan pengisi dapat merubah sifat alir sehingga tidak sesuai untuk dikempa secara langsung. Metode ini digunakan untuk zat aktif yang mempunyai sifat aliran dan kompressibilitas baik. Selain itu kempa langsung dapat dilakukan untuk zat aktif yang tidak mungkin dilakukan dengan metode granulasi basah (tidak tahan lembab dan panas) dan granulasi kering (yang melibatkan kompresi tinggi).Proses Pelaksanaana) PenghalusanTujuan dari penghalusan adalah untuk memperkecil ukuran partikel zat aktif dan eksipien. Semakin besar ukuran partikel maka sifat kohesifitas dan adhesifitas antar partikel semakin besar yang dapat menyebabkan terjadinya pemisahan pada granul. Tahap ini dapat dilakukan dengan menggunakan bowl hammer, hammer mill, dan grinder.b) PencampuranTujuan pencampuran ini adalah untuk mendapatkan distribusi bahan aktif yang merata dan homogen. Tahap ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat planetary mixer, twin-shell, dan blender.c) Pengempaan tabletProses terakhir dari metode kempa langsung adalah pengempaan massa cetak menjadi tablet.


proses pengolahan
pemilihan bahan

Komposisi TabletZat AktifSecara luas obat atau bahan aktif yang diberikan secara oral dalam bentuk tablet dikelompokkan menjadi :a. Zat Aktif Tidak Larut Air (Insoluble Drugs)Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek lokal pada saluran pencernaan (seperti antasida dan adsorben). Oleh karena zat tidak larut air umumnya dipengaruhi oleh fenomena permukaan, maka jika bekerja menggunakan zat ini, sangatlah penting memperhatikan kemampuan redispersi bahan obat dari sediaan menghasilkan ukuran partikel yang halus dan luas permukaan yang tinggi. Dengan demikian efek formulasi, granulasi, dan pencetakan terhadap sifat permukaan dari bahan dan kemampuan memperbaiki sifat bahan dalam saluran cerna dengan sifat permukaan optimum merupakan faktor kritis.
b. Zat Aktif Larut Air (Soluble Drugs)Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek sistemik dengan terdisolusi dan terabsorpsi pada usus. Dalam hal obat diharapkan dengan memberikan efek sistemik, rancangan bentuk sediaan harus cepat terdisintegrasi dan terlarut. Kemampuan ini dapat menjadi faktor kritis atau tidak, bergantung pada kemampuan terlarutnya di daerah saluran cerna tempat bahan tersebut diabsorpsi.


Eksipien (Bahan Pembantu)Eksipien adalah zat yang bersifat inert secara farmakologi yang digunakan sebagai zat pembantu dalam formulasi tablet untuk memperbaiki sifat zat aktif, membentuk tablet dan mempermudah teknologi pembuatan tablet. Eksipien harus memiliki kriteria sebagai berikut : tidak toksik (memenuhi persyaratan peraturan di setiap negara), tersedia secara komersial dengan mutu yang dapat diterima oleh semua negara tempat produk tersebut dikembangkan, harga relatif murah, tidak kontraindikasi dalam suatu golongan populasi, inert secara fisiologis, stabil secara fisika dan kimia baik tersendiri maupun dalam kombinasi dengan zat aktif, bebas dari kandungan bakteri patogen, kompatibel dengan zat warna dan bahan lainnya, dan tidak membawa pengaruh yang buruk terhadap ketersediaan hayati dari zat aktif dalam sediaan. Eksipien berdasarkan fungsinya dapat digolongkan menjadi :
a. Pengisi (Diluent)Pengisi adalah zat yang ditambahkan untuk menyesuaikan bobot dan ukuran tablet jika dosis zat aktif tidak cukup untuk membuat massa tablet, memperbaiki daya kohesi sehingga tablet dapat dikempa dengan baik, serta mengatasi masalah kelembaban yang mempengaruhi kestabilan zat aktif. Sedangkan pada tablet khusus seperti tablet kunyah, pengisi dapat berguna untuk memberikan rasa yang lebih baik. Bahan pengisi harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut : tidak bersifat toksik dan memenuhi peraturan dari negara tempat produk akan dipasarkan, tersedia dalam jumlah yang cukup di negara tempat produk itu dibuat, harganya cukup murah, tidak boleh memiliki sifat yang paling berlawanan, inert atau netral, stabil secara fisik dan kimia dalam kombinasi dengan komponen tablet lain, bebas mikroba, tidak mengganggu warna dan ketersediaan hayati zat aktif. Beberapa senyawa yang dapat digunakan sebagai pengisi antara lain : laktosa USP, laktosa USP anhidrat, laktosa USP spray dried, amilum untuk kempa langsung, amilum terhidrolisis, manitol USP, sorbitol, serbuk sukrosa USP, mikrokristalin selulosa NF (Avicel), kalsium sulfat dihidrat NF, dekstrosa, Emdex dan Celutab.
b. Pengikat dan Perekat (Binders and Adhesives)Pengikat atau perekat adalah zat yang digunakan untuk menaikkan kekompakkan atau sifat kohesif dari serbuk sehingga dapat membentuk granul. Beberapa senyawa yang dapat digunakan sebagai pengikat atau perekat antara lain : polimer alam, contohnya amilum, gom (akasia, tragakan), sorbitol, glukosa, gelatin dan natrium alginat; polimer sintetik, contohnya derivat selulosa seperti metil selulosa, karboksil metil selulosa (CMC), etil selulosa (Ethocel) poli metakrilat, polivinil pirolidon (PVP).


c. Penghancur (Disintegran)Penghancur atau disintegran adalah zat yang digunakan untuk memudahkan hancurnya tablet dalam cairan saluran cerna. Penghancur memiliki lima mekanisme sebagai berikut :
1. Penguatan efek kapiler, yaitu dengan mempertahankan struktur pori tablet kempa dan menunjukkan tegangan permukaan yang rendah terhadap cairan, yang menyebabkan terjadinya penetrasi air yang cepat melalui pori tersebut.2. Penarikan air ke dalam tablet, yang menyebabkan tablet mengembang dan kemudian pecah menjadi fragmen-fragmen yang sangat menentukan kelarutan selanjutnya sehingga dapat tercapai ketersediaan hayati yang diharapkan.3. Pelepasan gas (terutama CO2), yang dapat merusak struktur tablet. Mekanisme penghancur seperti ini sering ditemui dalam tablet effervesen.4. Pelelehan pada suhu tubuh.5. Perusakan pengikat oleh reaksi enzimatik
Penghancur dapat ditambahkan sebelum granulasi (intragranular) atau saat tahap lubrikasi (ekstragranular). Penambahan secara ekstragranular bertujuan agar terjadi mekanisme penghancuran yang lebih cepat, sedangkan penambahan secara intragranular dapat menyebabkan dispersi partikel menjadi lebih halus. Kombinasi dari kedua cara penambahan tersebut akan memberikan hasil yang lebih baik. Beberapa senyawa yang dapat digunakan sebagai penghancur antara lain : amilum dan derivatnya, selulosa dan derivatnya, alginat, PVP, Gum (agar, guar, karaya, pektin, tragakan), Povidone XL, dan campuran effervesen.


d. Pelincir (Lubrikan)i. Lubrikan MurniLubrikan murni adalah zat yang digunakan untuk mengurangi gesekan antara granul dengan dinding cetakan selama pengempaan dan pengeluaran tablet. Lubrikan dapat bekerja dengan dua mekanisme, yaitu fluid lubrication dan boundary lubrication. Fluid lubrication bekerja dengan memisahkan kedua permukaan granul dan dinding. Sedangkan boundary lubrication bekerja karena adanya penempelan dari bagian molekular yang mempunyai rantai karbon panjang, ke permukaan logam dari dinding cetakan. Karena penampilannya lebih kuat, maka mekanisme ini lebih baik jika dibandingkan dengan fluid lubrication. Secara umum, lubrikan berukuran 200 mesh atau lebih halus, dan dapat melewati saringan 100 mesh (dari nilon) sebelum ditambahkan pada tahap granulasi. Tipe atau jenis lubrikan yang digunakan tergantung dari alat pengempa, tablet yang akan dibuat, sifat penghancur, dan disolusi yang diinginkan, pertimbangan kompatibilitas dengan zat aktif, serta biaya. Berdasarkan kelarutannya dalam air, lubrikan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Lubrikan larut airLubrikan ini umumnya hanya digunakan jika tablet harus sangat larut air (misalnza tablet effervesen) dan tergantung dari karakteristik disolusi yang diinginkan. Beberapa contoh senyawa yang dapat digolongkan sebagai lubrikan larut air antara lain : natrium benzoat, natrium asetat, natrium klorida, natrium oleat, natrium lauril sulfat, magnesium lauril sulfat, asam borat, Karbowax 4000, Karbowax 6000, polietilenglikol.- Lubrikan tidak larut airLubrikan ini lebih efektif daripada yang larut air dan digunakan pada konsentrasi yang lebih rendah. Beberapa contoh senyawa yang dapat digolongkan sebagai lubrikan tidak larut air antara lain : magnesium stearat, kalsium stearat, natrium stearat, asam stearat, Sterotex, talk, lilin, Stearowet.
ii. Anti Lengket (Antiadheren)Antiadheren adalah zat yang digunakan untuk mencegah menempelnya massa tablet pada punch dan untuk mengurangi penempelan pada dinding cetakan. Bahan ini sangat diperlukan untuk zat-zat yang mudah menempel, seperti vitamin E. Beberapa contoh senyawa yang dapat digolongkan sebagai antiadheren antara lain : talk, pati jagung, Cab-O-Sil, DL-Leucin, natrium lauril sulfat.
iii. Perbaikan Aliran (Glidan)Glidan adalah zat yang digunakan untuk memperbaiki aliran granul dari hopper ke feeder dan ke lubang cetakan. Beberapa mekanisme kerja glidan, yaitu : dispersi muatan elektrostatik pada permukaan granul, distribusi glidan selama granulasi, adsorpsi gas pada glidan yang berlawanan dengan granulasi, meminimalkan gaya van der Waals dengan pemisahan granul, mengurangi friksi antar partikel dan mengurangi permukaan kasar granul dengan penempelan glidan selama granulasi. Beberapa contoh senyawa yang dapat digolongkan sebagai glidan antara lain : talk, pati jagung, Cab-O-Sil, siloid, aerosol.
e. Pembasah (Surfaktan)Beberapa zat berkhasiat memiliki sifat hidrofob, yaitu sifat yang susah untuk dibasahi. Zat berkhasiat yang demikian akan menimbulkan masalah dalam waktu hancurnya, oleh karena itu diperlukan suatu zat pembasah. Zat pembasah membantu mempercepat penetrasi cairan ke dalam tablet sehingga dapat terjadi kontak antara bahan cairan dengan zat penghancur yang lebih cepat.
f. Penyerap Cairan (Adsorben)Adsorben adalah zat yang digunakan untuk menyerap sejumlah besar cairan seperti minyak, ekstrak cair, dan lelehan eutektik yang dapat terinkoporasi dalam tablet tanpa perubahan zat tersebut menjadi basah. Beberapa contoh zat yang dapat digolongkan menjadi adsorben antara lain : Cab-O-Sil, siloid, aerosol, tanah liat, bentonit, kaolin, magnesium silikat, magnesium karbonat, magnesium oksida, trikalsium fosfat, amilum.
g. Zat Tambahan (Adjuvan)Adjuvan adalah zat tambahan dalam formula sediaan obat yang ditambahkan dalam jumlah kecil untuk maksud pemberian warna, penawar bau, rasa dan juga untuk meningkatkan ketersediaan hayati suatu obat, sehingga sediaan Farmasi yang dibuat dapat memenuhi syarat dan mampu memberikan efek terapeutik yang diharapkan.

Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 FARMASI OBAT HERBAL.

Designed by Templateiy & CollegeTalks