Translate

Sunday, September 28, 2014

Injeksi Aminophylline ( Aminofilin )

        Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau melalui selaput lender. Injeksi dapat berupa larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk steril yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan.
         Untuk injeksi berair umunya digunakan air sebagai zat pembawa. Dapat pula digunakan sebagai zat pembawa injeksi Natrium Klorida, Injeksi Natrii Klorida majemuk, Injeksi Glukosa, campuran gliserol dan etanol. Zat pembawa berair harus bebas pirogen.



       Air yang digunakan untuk injeksi adalah Aqua pro Injectione. Air untuk injeksi, dibuat dengan menyuling kembali air suling segar dengan alat gelas netral atau wadah logam yang cocok dengan labu percik. Hasil sulingan pertama dibuang dan sulingan selanjutnya ditampung dan segera digunakan harus disterilkan dengan cara Sterilisasi A atau C segera ditampung.
       Air untuk injeksi bebas udara dibuat dengan mendidihkan air untuk injeksi segar selama 10 menit sambil dicegah hubungan dengan udara sesempurna mungkin, didinginkan dan segera digunakan. Jika dimaksudkan sebagai pelarut untuk injeksi, harus disterilkan dengan cara sterilisasi A, segera setelah diwadahkan (Anonim, 2006).



Aminofilin


  • Indikasi : obstruksi jalan napas reversible, asma akut berat
  • Peringatan : jantung, hipertensi, hipertiroidisme, tukuk lambung, gangguan hati (kurang dosis ), epilpesi, kehamilan dan menyusui, usia lanjut dan demam.
  • Efek samping : takikardia, palpitasi, mual, gngguan cerna, sakit kepala, insomnia, aritmia, dan konvulsi terutama bila di berikan intravena cepat, alergi terhadap etilendiamin dapat menyebabkan urtikaria, aretema, dan dermatitis eksfoliatif..
  • Dosis oral 100-300 mg , 3-4 kali sehari sesudah makan.

INTERAKSI OBAT
Dengan Obat Lain :
     Obat-obat yang dapat meningkatkan kadar Teofilin: Propanolol, Allopurinol (>600mg/day), Erythromycin, Cimetidin, Troleandomycin, Ciprofloxacin (golongan Quinolon yang lain), kontrasepsi oral, Beta-Blocker, Calcium Channel Blocker, Kortikosteroid, Disulfiram, Efedrin, Vaksin Influenza, Interferon, Makrolida, Mexiletine, Thiabendazole, Hormon Thyroid, Carbamazepine, Isoniazid, Loop diuretics. Obat lain yang dapat menghambat Cytochrome P450 1A2, seperti: Amiodaron, Fluxosamine, Ketoconazole, Antibiotik Quinolon).
        Obat-obat yang dapat menurunkan kadar Teofilin: Phenytoin, obat-obat yang dapat menginduksi CYP 1A2 (seperti: Aminoglutethimide, Phenobarbital, Carbamazepine, Rifampin), Ritonavir, IV Isoproterenol, Barbiturate, Hydantoin, Ketoconazole, Sulfinpyrazone, Isoniazid, Loop Diuretic, Sympathomimetics.
Dengan Makanan :
Hindari konsumsi Caffein yang berlebihan. Hindari diet protein dan karbohidrat yang berlebihan. Batasi konsumsi charcoal-broiled foods



Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 FARMASI OBAT HERBAL.

Designed by Templateiy & CollegeTalks