Translate

Sunday, September 14, 2014

Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, Pencegahan dan Obat Tradisional dari Penyakit Anemia

Gejala Anemia

Anemia atau kurang darah adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. 
Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu dan jaringan tubuh si penderita anemia akan mengalami kekuranga oksigen guna mengahasilkan energi. Maka tidak mengeherankan jika gejala anemia ditunjukan dengan merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak. Serta ditandai dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh seperti lidah dan kelopak mata.

Penyebab umum dari anemia antara lain; kekurangan zat besi, pendarahan usus, pendarahan, genetik, kekurangan vitamin B12, kekuarangan asam folat, gangangguan sunsum tulang.

Gejala Anemia (Kurang Darah)


Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda mengalami anemia, seperti dilansir Boldsky.

1. Kelopak Mata Pucat

Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika Anda meregangkan kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan melihat bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna pucat.

2. Sering Kelelahan

Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi Anda memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat bergantung pada oksidasi dan sel darah merah Semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.

3. Sering Mual

Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala morning sickness atau mual segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.

4. Sakit kepala

Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-menerus. Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini sering menyebabkan sakit kepala.

5. Ujung Jari Pucat

Ketika Anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika Anda mengalami anemia, ujung jari Anda akan menjadi putih atau pucat.

6. Sesak napas

Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-engah ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.

7. Denyut Jantung Tidak Teratur

Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau memiliki kecepatan abnormal. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut jantung meningkat. Hal ini menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.

8. Wajah Pucat

Jika Anda mengalami anemia, wajah Anda akan terlihat pucat. Kulit juga akan menjadi putih kekuningan.

9. Rambut rontok

Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh, Anda akan mengalami penipisan rambut dengan cepat.

10. Menurunnya Kekebalan Tubuh

Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau kemampuan tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Anda akan mudah jatuh sakit atau kelelahan.

Penyebab & Faktor Risiko


Darah terdiri dari plasma dan sel. Ada tiga jenis sel darah:
  1. Sel darah putih (leukosit). Sel darah ini berguna untuk melawan infeksi.
  2. Platelets / keping darah. Sel darah ini membantu membekukan darah saat terluka.
  3. Sel darah putih (eritrosit). Sel darah merah ini membawa oksigen dari paru-paru melalui aliran darah menuju otak dan organ serta jaringan lain.

Tubuh memerlukan suplai oksigen untuk berfungsi. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang merupakan protein yang kayak dengan zat besi yang memberikannya warna merah.

Banyak sel darah diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Untuk dapat memproduksi sel darah merah dan hemoglobin, tubuh anda membutuhkan zat besi, mineral, protein dan vitamin lainnya dari makanan yang anda makan.

Penyebab Anemia (Kurang Darah)


Anemia terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu sedikit sel darah merah, kehilangan terlalu banyak sel darah merah atau mematikan sel darah merah lebih banyak daripada menggantinya. Beberapa jenis anemia dan penyebabnya adalah:

Iron deficiency anemia
Penyebab anemia jenis ini adalah kekurangan zat besi di tubuh. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak akan memproduksi cukup hemoglobin untuk sel darah merah.

Vitamin deficiency anemia
Sebagai tambahan dari zat besi, tubuh juga membutuhkan folat dan vitamin B-12 untuk menghasilkan cukup sel darah merah. Asupan makanan yang rendah zat tersebut dan nutrisi penting lain dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah. Sebagai tambahan, beberapa orang tidak dapat dengan efektif menyerap vitamin B-12.

Anemia of chronic disease
Penyakit kronis tertentu, contohnya kanker dan HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi produksi sel darah merah, menghasilkan anemia kronis.Gagal ginjal juga dapat menyebabkan anemia.

Aplastic anemia
Jenis ini sangat jarang terjadi dan merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Ini disebabkan oleh berkurangnya kemampuan sumsum tulang belakang untuk menghasilkan ketiga jenis sel darah. Penyebabnya tidak diketahui.

Anemias associated with bone marrow disease
Kondisi seperti leukemia dan myelodysplasia dapat menyebabkan anemia yang menyebabkan produksi darah di sumsum tulang belakang berkurang.

Hemolytic anemias
Ini terjadi ketika sel darah merah hancur lebih cepat dan sumsum tulang belakang tidak mampu mengimbanginya dengan menghasilkan sel darah merah pengganti. Penyakit tertentu seperti gangguan pada darah dapat menjadi penyebab. Serta gangguan autoimun tubuh dapat menyebabkan tubuh menghasilkan antibodi terhadap sel darah merah sehingga menghancurkan sel darah merah.

Sickle cell anemia
Jenis anemia ini disebabkan oleh kecacatan bentuk hemoglobin yang membuat sel darah merah terbentuk seperti sabit. Sel darah merah ini mati secara prematur dan menyebabkan kondisi kronis kurangnya sel darah merah.

Anemia lain
Anemia jenis ini berbeda dari yang lain, antara lain thalassemia dan anemia yang disebabkan oleh kecacatan hemoglobin.

Faktor risiko terkena anemia


Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia antara lain:
  • Rendahnya asupan gizi pada makanan.
  • Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus kecil.
  • Menstruasi.
  • Kehamilan.
  • Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati.
  • Faktor keturunan.

Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan autoimun, terkena racun kimia, dan menggunakan beberapa obat yang berpengaruh pada produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.

Risiko lain adalah diabetes, alkohol dan orang yang menjadi vegetarian ketat dan kurang asupan zat besi atau vitamin B-12 pada makanannya.

Pencegahan Penyakit Anemia


Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu menghindari iron deficiency anemia dan vitamin deficiency anemias dengan makanan sehat yang mengandung:

1. Zat besi

Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang, sayuran berwana hijau gelap, buah yang dikeringkan, dan lain-lain.

2. Folat

Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kavangan, sereal dan pasta.

3. Vitamin B-12

Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.

4. Vitamin C

Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang mengandung vitamin C antara lain jeruk, melon dan buah beri.

Makanan yang mengandung zat besi penting untuk mereka yang membutuhkan zat besi tinggi seperti pada anak-anak, wanita menstruasi dan wanita hamil. Zat besi yang cukup juga penting untuk bayi, vegetarian dan atlet.


Obat Tradisional Kurang Darah (Anemia)

Kurang Darah
Cara mengobati kurang darah atau anemia sebenarnya cukup simpel, yaitu dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung zat besi. Kandungan zat besi (Fe) sebenarnya cukup banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari seperti hati, jantung, kuning telur, ragi, kerang dan kacang-kacangan.

Beberapa jenis buah-buahan juga kaya akan zat besi seperti aprikot, jeruk, bit hijau dan prume. Salah satu buah yang baik dikonsumsi oleh penderita anemia adalah jambu biji, karena mengandungvitamin B1, vitamin C, dan zat besi. Jambu biji dan jeruk termasuk buah yang mudah didapat.


Obat Tradisional Kurang Darah (Anemia)


Ada beberapa jenis tanaman obat yang juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi anemia. Tanaman tersebut terutama yang mengandung vitamin B12, misalnya jagung, bunga matahari, kedelai, dan kacang tanah. Sedangkan tanaman yang digunakan secara empiris untuk menangani anemia adalah bayam duri, tapak liman, lempuyang wangi, daun kacang panjang, dan kacang hijau.
Berikut ini beberapa resep tanaman obat tradisional untuk mengatasi anemia atau kurang darah:

Bayam duri

Bayam duri (Amaranthus spinosus L.) mengandung banyak zat besi, garam fosfat, vitamin A, C, dan K. Kandungan lainnya, amarantin, kalium nitrat, dan piridoksin.

Ambil setengah genggam bayam duri. Cuci bersih, lalu giling halus. Selanjutnya, tambahkan setengah cangkir air matang. Setelah diperas dan disaring hanya untuk diambil airnya, tambahkan satu kuning telur ayam dan 1 sdm madu. Aduk campuran itu hingga rata. Ramuan tersebut untuk sekali minum, dilakukan 2x sehari.
Tapak liman

Tapak liman (Elephantopus scaber) mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Hasil penelitian menyebutkan kandungan zat besi pada akar dan daun tanaman tapak liman, kadar zat besi dalam akar sebesar 45,4 mg% dan pada daun 30,2%.

Ambil tiga batang tapak liman, cuci, lalu rebus dengan 3 gelas minum sampai airnya tinggal tiga perempatnya. Setelah dingin saring, lalu tambahkan madu secukupnya. Ramuan ini untuk sekali minum. Dalam sehari dianjurkan minum 2x.

Lempuyang wangi

Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum), tumbuh liar di hutan-hutan jati. Hasil penelitian pada kelinci menunjukkan ada peningkatan kadar Hb dan jumlah eritrosit setelah kelinci diberi infus rimpang lempuyang wangi selama 16 hari.

Ambil ½ jari rimpang lempuyang wangi. Setelah dicuci dan dipotong seperlunya, rebus dengan air sebanyak 4 ½ gelas minum hingga tinggal kira-kira setengahnya. Sesudah dingin saring dan tambahkan madu seperlunya. Ramuan ini juga untuk sekali minum. Minum 2x sehari.
Daun kacang panjang

Bahan lain yang bisa dipakai untuk mengatasi anemia adalah daun kacang panjang (Vigna sinensis).

Cuci bersih setengah genggam daun kacang panjang, lalu diasapkan sebentar. Konsumsilah sebagai urap pada saat makan. Sebaiknya dikonsumsi 2x sehari.
Kacang hijau

Obat tradisional anemia yang mudah didapat tentu saja kacang hijau (Phaseolus radiatus L.). Kacang hijau mengandung vitamin B1, B12, dan niacin.

Sediakan 1 cangkir kacang hijau. Setelah dicuci, campur dengan 2 gelas minum air, rebus hingga tersisa sekitar ¾-nya. Setelah suam-suam kuku, minumlah air rebusan itu. Lakukan itu 2x sehari










Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

1 komentar:

 

Copyright @ 2013 FARMASI OBAT HERBAL.

Designed by Templateiy & CollegeTalks