KOROSIF FARMASI ( K3 )
Kelompok 4
- Syihabatina
- Urip rikhatun
- Desy ratnasari
- Dina istikharoh
- Khaidir umar
- Hanif nur asyiffa
Pengertian bahan korosif
Korosif adalah sifat kimia sangat reaktif yang dapat
menyebabkan kerusakan nyata atau kerusakan permanen pada benda biasanya logam,
namun dapat juga terhdap kulit, jaringan, mata dan bagian lain dari
tubuh jika
terjadi kontak fisik. Karat dan oksidasi elektrokimia adalah bentuk-bentuk
korosif yang terjadi pada logam, tetapi ini terjadi pada jangka waktu yang
lama.
Bahan kimia korosif merupakan bahan kimia yang karena
reaksi kimia dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh. Zat korosif dapat
bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, saluran pernapasan. Kerusakan
yang ditimbulkan oleh zat korosif misalnya luka, peradangan, iritasi , dan
sinsitasi ( jaringan amat peka terhadap bahan kimia). Beberapa bahan kimia
korosif dapat menguap dan beberapa lainnya bereaksi hebat dengan uap air.
Contoh bahan-bahan korosif adalah:
1. Asam
Nitrat,
2. Asam
Sulfat,
3. Asam
Klorida,
4. Natrium
Hidroksida,
5. Asam
Asetat,
6. Anhidrida
Asetat,
7. Metanol,
8. Perchlorat,
9. Ammonia,
10. Bromin,
11. Fluorin,
12. Hidrogen
Iodida
13. Phenol,
14. karbondioksida
padat,
15. Asam
Format,
16. Hidrogen
Peroksida,
17. Fosfor
Merah dan Fosfor kuning,
18. Logam
Kalium,
19. Kalium
Hidroksida,
20. Perak
Nitrat
21. Logam Natrium
Macam – macam
korosif :
1. Korosi
Galvanik
--> terjadi secara
elektrokimiawi ketika dua logam tersebut memiliki potensial berbeda
2. Korosi
Celah & Sumuran
korosi celah: diakibatkan oleh perbedaan konsentrasi
zat asam karena celah sempit terisi
oleh air dengan pH
rendah.
korosi sumuran: diakibatkan karena serangan korosi yang intensif pada area setempat
yang
kecil pada lingkungan korosif.
3. Korosi Erosi, Kavitasi,
dan Fretting
korosi erosi: karena penipisan atau pengikisan lapisan
logam oleh gesekan kecepatan aliran
fluida
korosi kavitasi: karena penipisan atau pengikisan
lapisan logam akibat pecahnya
gelembung air/uap air
karena perubahan tekanan
korosi fretting: karena penipisan atau pengikisan
lapisan logam akibat gesekan dari
pembebanan
4. Korosi
Tegangan Retak
--> terjadi pada
logam yang mengalami tegangan tarik pada lingkungan korosif
5. Korosi
Mikrobiologi
--> akibat
mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
PENANGANAN BAHAN KIMIA KOROSIF
Cara menghindari bahan kimia masuk jalur kulit:
•
Penanganan bahan dengan memakai
sarung tangan atau gloves, pelindung muka dan badan.
Hal-hal yang perlu
dilakukan untuk pengamanannya adalah :
• Simpan
bahan di tempat yang sesuai (cocok) dan lakukan pengontrolan atau pengawasan
secara teratur.
• Ikuti
aturan-aturan penyimpanan, pemberian label, pemakaian dan pembuangannya.
• Simpan
persediaan di laboratorium dalam jumlah minimum.
• Gunakan
selalu pelindung atau sarung tangan, jas lab dan kaca mata.
• Hindarkan
jangan sampai tumpah dan jika bersentuhan dengan kulit, cucilah segera denagan
air dan sabun.
• Jangan
menggunakan pelarut untuk membersihkan kulit yang terkena bahan korosif atau
bahan penyebab iritasi, sebab pelarut akan mempercepat penyerapan (absorpsi)
senyawa-senyawa tersebut sehingga lebih membahayakan.
• Untuk
setiap bahan kimia yang tidak dapat dicuci dengan air gunakan emulsi pembersih
kemudian basuh dengan sabun dan air.
Penyimpanan bahan korosif
•
Ruang
dingin dan berventilasi
•
Disimpan
terpisah dari bahan-bahan beracun
•
Wadah
tertutup dan beretiket
•
Disediakan
alat pelindung diri, pakaian kerja, Wadah tertutup dan beretiket
•
kaca
mata dan gloves
0 komentar:
Post a Comment