Translate

Sunday, April 27, 2014

ekstrak jahe dan temu lawak

ekstrak jahe dan temu lawak


A. Tinjauan Pustaka
1. Klasifikasi tanaman jahe (Zingiber officinale)
a. Sistematika tumbuhan
• Divisi : Pteridophyta
• Sub divisi : Angiosperma
• Kelas : Monocotyledoneae
• Bangsa : Scitamineae
• Suku : Zingiberaceae
• Marga : Zingeber
• Jenis : Zingiber officinale


b. Karakteristik tanaman
• Tanaman tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 0,4 – 1 m
• Berumur tahunan
• Batangnya merupakan batang semu yang tersusun dari helaian daun, berbentuk ramping, bulat dan agak lunak
• Jahe tumbuh tegak dan merumpun

c. Morfologi
 Daun dan Bunga
• Daunnya berbentuk langsing membulat dengan ujung melancip
• warna hijau tua dengan pertulangan daun berwarna lebih muda yang terlihat jelas
• Pertumbuhan daunnya menyirip berseling
• Bunga keluar dari permukaan tanah, muncul dari rimpang samping bila tanaman sudah cukup dewasa
• Tinggi bunga biasanya hanya seperempat kali tinggi tanaman.
• Tandan bunga terdiri atas kumpulan bunga-bunga kecil berbetuk kerucut.
• Warna bunga putih kekuningan

 Rimpang
• Akarnya berbentuk rimpang, berbau harum dan pedas
• Rimpang jahe bercabang rapat, panjang membulat agak pendek. Rimpang jahe bercabang rapat, panjang membulat agak pendek.
• Kulit luar rimpang berwarna cokelat kotor
• Jika rimpang dibelah, tampak daging rimpang berwarna kuning, beraroma khas jahe yang tajam dan agak pedas.
• Rimpang jehe emprit terlihat lebih merah dibandingkan jahe biasa

 Berdasarkan aroma, bentuk dan besarnya rimpang dikenal tiga jenis jahe :v
• jahe besar, jahe gajah atau jahe badak,
• jahe kecil atau lebih sering disebut jahe emprit
• jahe merah atau lebih dikenal dengan jahe sunti

d. Nama Daerah
Begitu akrabnya kita, sehingga tiap daerah di Indonesia mempunyai sebutan sendiri-sendiri bagi jahe. Nama-nama daerah bagi jahe tersebut antara lain halia (Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh atau sipodeh (Sumatera Barat), Jahi (Lampung), jae (Jawa), Jahe (sunda), jhai (Madura), pese (Bugis), lali (Irian), dan sipados (Kutai).

e. Kandungan Kimia
Rimpang jahe memiliki kandungan banyak zat aktif, seperti:
* Minyak atsiri 2-3% * Zingberin
* Kamfena * Limonene
* Borneol * Sineol
* Zingiberal * Linalool
* Geraniol * Gingerin.
* Kavikol * Zingiberen
* Zingiberol * Gingerol
* Shogaol * Minyak dammar
* Pati * Asam malat
* Asam oksalat
Minyak atsiri dalam jahe
• Minyak atsiri merupakan campuran senyawa organik mudah menguap (volatile), tidak larut air dan mempunyai bau khas.
• Komponen utama minyak atsiri yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol
• Komponen volatile minyak atsiri tersebut yaitu : seskuiterpen, monoterpen dan monoterpen teroksidasi.
• Komponen minor minyak atsiri antara lain bisabolene, curcumene, camphene, citral, cineol, borneol, linaoll, methylheptenone

Komponen non volatil jahe:
Komponen non volatile jahe yaitu oleoresin merupakan senyawa fenol dengan rantai karbon samping yang terdiri dari tujuh atau lebih atom karbon seperti :
* Gingerol, * Gingerdiols
* Gingerdiones, * Dihidrogengerdiones
* Shogaol

f. Kegunaan
Rimpangnya sangat luas dipakai, antara lain sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biscuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah nafsu makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak asiri yang dikeluarkan rimpang jahe. Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah dan mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung.
Dalam pengobatan tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati selesma, batuk, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis. Jahe juga dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat.
Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain :
• Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
• Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
• Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol.
• Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabok perjalanan.
• Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
• Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
Jahe sebagai Obat Praktis Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.

Daun jahe juga berkhasiat, antara lain dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil. Sedangkan rimpangnya ditumbuk dan direbus dalam air mendidih selama lebih kurang ½ jam, kemudian airnya dapat diminum sebagai obat untuk memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan demam.
Jahe juga digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan jamu tradisional. Jahe muda dimakan sebagai lalaban, diolah menjadi asinan dan acar. Disamping itu, karene dapat memberi efek rasa panas dalam perut, maka jahe juga digunakan sebagai bahan minuman seperti bandrek, sekoteng dan sirup. Jahe yang nama ilmiahnya Zingiber officinale sudah tak asing bagi kita, baik sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan.


2. Isolasi Simplisia
Isolasi simplisia adalah pemisahan suatu kandungan simplisia untuk memperoleh zat aktif yang murni atau yang tidak mengandung zat yang inert.
Simplisia adalah bahan alami yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelican atau mineral.



pustaka :
 
Minyak Atsiri yangterdiri daribeberapakomponenseperti :Kamfer,sikloisopren, mirsen,p-tolilmetilkar-binol(Depkes RI,1989,Pemanfaat-anTanamanObat, hal98)-

Kurkuminoid(Liang OBdkk, 1985)-

fungistatik padaberbagai jenis jamur danbakteriostatik pada mikrobaStaphyllococcussp. danSalmonella sp.(http://temulawak.org/sifat-dan-kandungan-kimia-temulawak/)-

Antiradang,dapatmenurunkankadar kolesteroldalam darah,pewarnamakanan,

(Liang OB dkk,1985)-

SirupTemulawak Bregas(http://www.bregasnatural.com/) -

CurcumaPlusEmulsion-

Ekstrak Temulawak -

SariTemulawak Diminumsetiaphari 1gelas1 gelas= 40 mlad 200ml air(http:// www.bregasnatural.com/)1sendok makan3xsehari1-2kapsul,3xsehariDiminuminstan

fsjsff

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 FARMASI OBAT HERBAL.

Designed by Templateiy & CollegeTalks