Translate

Saturday, May 31, 2014

uraian vitamin dan mineral untuk kesehatan tubuh



VITAMIN & MINERAL

A. VITAMIN
q  Tidak diproduksi tubuh.
q  Digunakan untuk pencegahan dan defisiensi vitamin.
q  Penggunaan sbg penambah vitamin tidak terbukti bermanfaat.
q  Sediaan yg mengandung vit. A dan D bahkan bisa berbahaya bila melebihi dosis farmakologi.
q  Trent utk pengobatan “MEGA VITAMIN” dg vitamin yg larut air: spt vitamin C & B6 tidak ilmiah dan berbahaya.

1. VITAMIN A ( RETINOL)
Ø  Diindikasikan sbg defisiensi vit. A (jarang tjd) yg berhubungan dg kerusakan mata (khususnya XEROFTALMIA) dan kerentaan yg meningkat thd infeksi.
Ø  Kadar vit. A yg tinggi dpt menyebabkan cacat bawaan, shg wanita hamil tidak diperbolehkan mengkonsumsi suplemen vit. A.
Ø  Dosis : 1.000 UI.
Ø  Akibat over dosis : kulit kasar, rambutkering, hepatomegali, laju endap darah meningkat, kadar serum Ca dan fosfatase meningkat.
Ø  Sediaan : Avitin (tb. 1000,3000, 6000 UI)

2. VITAMIN B
v  Defisiensi vit. B jarang tjd (kecuali vit. B12)
v  Vit. B1 (THIAMIN):
    berperan sbg koenzim pd dekarboksilasi asam      
   α-keto dan berperan dalam metabolisme karbohidrat.
    Dosis : Pemeliharaan 10 – 25 mg/hari
                    Def. Berat : 200 – 300 mg /hari.
v  Vit. B6 (PYRIDOKSIN);
    Vit. B6 dalam tubuh berubah mjd Pyridoksin fosfat dan 
    Pyridoksamin fosfat yg membantu metabolisme protein dan  
    asam  amino.

Dosis vit. B6 : 20 – 50 mg ( 3 x 1 )
Pd terapi INH dpt terjadi defisiensi vit. B6.

v  Vitamin B12 (SIANOKOBALAMIN):
    berperan dlmsintesa asam nukleat dan   
    berpengaruh pd pematangan
    sel-sel serta memelihara integritas jaringan syaraf.
    Dosis : 50 mcg (2-3 x 1)

3. VITAMIN C (ASAM ASCORBAT)
    - Daya tahan tubuh.

4. VITAMIN D
           Semua pasien yg menerima dosis farmakologi Vit. D harus memeriksakan kadar plasma Ca.
          Pemakaian pd ibu menyusui dpt menyebabkan hiperkalsemia pd bayi.
          Vit. D memerlukan hidroksilasi di ginjal mjd bentuk aktifnya, shg vit. D dapat diresepkan untuk penderita kerusakan ginjal.
          Derivat vit. D :
  Kalsiferol (vit. D2) : 0,1 – 1 mg/hari
  Kolekalsiferol (vit. D3) ; Alfakalsidol; Kalsitriol (untuk osteoporosis)

5. VITAMIN E (d-α TOKOFEROL)
§  Merupaka antioksidan yg melindungi sel dr oksidasi dan menetralisir radikal bebas tak stabil yg dapat menimbulkan kerusakan.
§  Kemampuannya sebagai antioksidan ini dapat mencegah timbulnya penyakit-penyakit degeneratif.
§  Memperbaiki kelainan neuromuskular.
§  Dosis : 100 mg/hari.
6. VITAMIN K (FITOMENADION)
§  Sbg produksi faktor koagulan.
§  Dosis : 10 mg/hari

B. MINERAL
1.       KALSIUM (Ca)
v  Sbg suplemen yg diperlukan jk asupan Ca tidak cukup.
v  Kebutuhan anak-anak, Bumil dan Busu meningkat.
v  Pada usia lanjut kebutuhan Ca meningkat krn kemampuan absorpsi thd vit/mineral berkurang.
v  Dpt digunakanutk resusitasi jantung
v  Dosis : 800 mg/hari.

2. MAGNESIUM (Mg)
          Merupakan unsur penting dlm banyak sistem enzim, terutama yg terlibat dlam pembentukan energi.
          Cadangan terbesar terdapat pd otot skelet.
          Garam Mg tidak diserap dg baik dalam saluran cerna, shg digunakan sbg laksatif osmotik.
          Mg diekskresi sebagian besar melalui ginjal, shg jk gagal ginjal Mg akan tertahan.
          Penderita gagal ginjal pemberian Mg harus diturunkan.

          Mg dianjurkan utk pengobatn darurat aritmia yg serius, khususnya bila ada hipokalemia (Ca rendah)                       hipomagnesia menyertai.
          Dosis aritmia : 8 mmol Mg 10 – 25 menit (diulangi 1 x bila perlu).
          Ekslampsia : MgSO4 berperan besar untuk mencegah kejang.
   Dosis ekslampsia : 4 g infus I.v dalm 20 menit, disusul dg 1 g/jam.

3. FOSFOR (P)
          Suplemen fosfat oral mungkindibutuhkan disamping vit. D untuk penderita riketsia.
          Hipofosfatemia : K2(PO4) infus I.v. dg kecepatan max. 9 mmol/12 jam.
          Pd gagal ginjal, adanya komplikasi hiperfosfatemia diatasi dg penggunaan antasid Al(OH)3 atau CaCO3 sebagai zat pengikat fosfat.

4. FLUORIDA (F)
§  Sbg perlindungan thd karies gigi
§  Digunakan sbg pasta gigi.
5. SENG ( Zn )
v  Defisiensi Zn akibat dari :
-          Diet tidak memadai
-          Malabsorpsi
-          BB turun krn trauma
-          Luka bakar
-          Kehilangan protein dlm jumlah besar.

fsjsff

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 FARMASI OBAT HERBAL.

Designed by Templateiy & CollegeTalks