Isolasi dan identifikasi terpenoid ( minyak atsiri ) dengan metode destilasi air pada sampel daun jeruk purut
TUJUAN
- Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh minyak atsiri dengan metode destilasi air
- Mahasiswa dapat memahami proses destilasi air
- Mahasiswa dapat menganalisa minyak atsiri dengan metode kLT
- Mahasiswa dapat menghitung rendemen minyak daun jeruk purut
LANDASAN TEORI
Klasifikasi tanaman daun jeruk purut, Citrus hystrix Dc :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus: Citrus
Spesies: Citrus hystrix Dc
Kerabat Dekat
Jeruk Sukade, Jeruk Nipis, Jeruk Asam, Jeruk Bali, Jeruk Garut, Jeruk Mandarin, Jeruk Manis, Jeruk Pepaya, Munteh Intalum, Jeruk Tangan, Jeruk Lemo, Jeruk Cina, Jeruk India, Jeruk Kasturi
Jeruk purut termasuk suku rutaceae yang
berasal dari Asia Tenggara yang banyak ditanam dibeberapa negara termasuk Indonesia.
Tanaman ini berpotensi sebagai penghasil minyak atsiri. Daun jeruk purut
mengandung sabinena dan limonena yang berguna untuk kosmetik, aroma terapi,
pencuci rambut, antelmintik, obat sakit kepala, nyeri lambung, dan
biopestisida. Daunnya juga sering digunakan sebagai rempah yang berfungsi untuk
memberi aroma yang khas pada masakan.
Minyak atsiri yang berasal dari daun
jeruk purut disebut combava petitgrain dalam bahasa afrika, yang banyak
digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi, flavor, parfum, pewarna,
dan lain-lain. Misalnya dalam industri pangan banyak digunakan sebagai pemberi
cita rasa dalam produk-produk olahan.
Minyak daun jeruk purut mengandung
senyawa aldehida yang sangat tinggi sehingga cocok sebagai antibakteri dan
mikroorganisme lain. Aromanya yang menyegarkan, membersihkan dan mengurangi
peradangan saluran pernafasan.
Minyak daun jeruk purut dalam
perdagangan internasional disebut kaffir lime oil. Minyak atsiri ini banyak
diproduksi di Indonesia dengan output beberapa ton pertahun. Harga kaffir lime
oil asal Indonesia yaitu sebesar USD 65,00-75,00 perkilogram.
Tabel 1.
Komponen Minyak Daun Jeruk Purut
Komponen
|
Prosentase
|
Sitronelal
|
81,49%
|
Sitronelol
|
8,22%
|
Linalol
|
3,69%
|
Geraniol
|
0,31%
|
Komponen Lain
|
6,29%
|
Sitronellal merupakan
senyawa monoterpena yang mempunyai gugus aldehid, ikatan rangkap dan rantai
karbon yang memungkinkan untuk mengalami reaksi siklisasi aromatisasi.
Proses Pengolahan Minyak Atsiri
1.
Penyulingan
Penyulingan
adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan atau padatan dari dua macam
campuran, berdasarkan pendapatan titik uapnya dan proses ini dilakukan terhadap
minyak atsiri yang tidak larut terhadap air.
Cara memperoleh minyak atsiri
dalam tanaman salah satunya adalah dengan penyulingan. Metode uap ada 3 yaitu :
a.
Penyulingan dengan air (water distillation)
Bahan
yang disuling kontak langsung dengan air mendidih. Air dipanaskan dengan metode
pemanasan, biasanya dilakukan dengan panas langsung.
b.
Penyulingan dengan uap dan air (water and steam distillation)
Bahan
yang akan disuling diletakkan di atas rak-rak saringan berlubang. Ketel suling
diisi air sampai permukaan berada tidak jauh di bawah saringan. Air dipanaskan
dengan uap jenuh basah dan bertekanan rendah.
c.
Penyulingan dengan uap langsung (steam distillation)
Penyulingan
air tidak diisikan dalam ketel. Uap yang digunakan adalah uap jenuh atau uap
kelewat panas pada tekanan lebih dari 1 atm. Uap dialirkan melalui pipa uap
melingkar yang berpori yang terletak di bawah bahan dan uap bergerak ke atas
melalui bahan yang terletak di atas saringan.
2.
Ekstraksi dengan Pelarut
Prinsip ekstraksi ini adalah melarutkan minyak
atsiri dalam bahan dengan pelarut organik yang mudah menguap.
Ekstraksi dengan pelarut organik umumnya
digunakan untuk mengekstraksi minyak atsiri yang mudah rusak oleh pemanasan
dengan uap dan air, terutama untuk mengekstrak minyak dari bunga-bungaan
misalnya bunga cempaka, melati, mawar, kenanga, lily, dan lain-lain. Pelarut yang
biasanya digunakan dalam ekstraksi yaitu: petroleum eter, benzena, dan alkohol.
Untuk ekstraksi dengan pelarut biasanya biaya
yang digunakan relatif mahal serta kehilangan pelarut selama proses ekstraksi juga akan
menambah biaya produksi minyak. Oleh karena itu, ekstraksi dengan menggunakan
pelarut baik dilakukan terhadap minyak yang mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi, misalnya minyak melati, sedap malam, violet dan akasia.
3.Ekstraksi dengan lemak
padat
Proses
ekstraksi ini digunakan khusus untuk mengekstraksi minyak bunga-bungaan, dalam
rangka mendapatkan mutu dan rendemen minyak yang tinggi. Ekstraksi minyak dari
bunga-bungaan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu enflurasi dan maserasi.
Alat
Dan Bahan
Alat
:
a. Pisau
b. Timbangan
c. Kertas
saring
d. Labu
alas bulat
e. Waterbath
f. Termometer
g. Pipet
volume
h. Corong
i.
Gelas ukur
j.
Statif dan klem
k. Seperangkat
alat soxhlet
Bahan
a. Daun
jeruk purut 13,6604 gr
b.
N-heksana 100 mL teknis
0 komentar:
Post a Comment