VITAMIN & MINERAL
A.
VITAMIN
q
Tidak
diproduksi tubuh.
q
Digunakan
untuk pencegahan dan defisiensi vitamin.
q
Penggunaan
sbg penambah vitamin tidak terbukti bermanfaat.
q
Sediaan
yg mengandung vit. A dan D bahkan bisa berbahaya bila melebihi dosis
farmakologi.
1. VITAMIN A ( RETINOL)
Ø
Diindikasikan
sbg defisiensi vit. A (jarang tjd) yg berhubungan dg kerusakan mata (khususnya
XEROFTALMIA) dan kerentaan yg meningkat thd infeksi.
Ø
Kadar
vit. A yg tinggi dpt menyebabkan cacat bawaan, shg wanita hamil tidak
diperbolehkan mengkonsumsi suplemen vit. A.
Ø
Dosis
: 1.000 UI.
Ø
Akibat
over dosis : kulit kasar, rambutkering, hepatomegali, laju endap darah
meningkat, kadar serum Ca dan fosfatase meningkat.
Ø
Sediaan
: Avitin (tb. 1000,3000, 6000 UI)
2.
VITAMIN B
v
Defisiensi
vit. B jarang tjd (kecuali vit. B12)
v
Vit. B1 (THIAMIN):
berperan sbg koenzim pd dekarboksilasi
asam
α-keto dan berperan dalam metabolisme karbohidrat.
Dosis : Pemeliharaan 10 – 25 mg/hari
Def. Berat : 200 – 300 mg /hari.
v
Vit. B6 (PYRIDOKSIN);
Vit. B6 dalam tubuh berubah mjd Pyridoksin
fosfat dan
Pyridoksamin fosfat yg membantu metabolisme
protein dan
asam
amino.
Dosis
vit. B6 : 20 – 50 mg ( 3 x 1 )
Pd
terapi INH dpt terjadi defisiensi vit. B6.
v
Vitamin B12 (SIANOKOBALAMIN):
berperan dlmsintesa asam nukleat dan
berpengaruh pd pematangan
sel-sel serta memelihara integritas
jaringan syaraf.
Dosis : 50 mcg (2-3 x 1)
3. VITAMIN C (ASAM ASCORBAT)
- Daya tahan tubuh.
4.
VITAMIN D
•
Semua pasien yg menerima dosis farmakologi
Vit. D harus memeriksakan kadar plasma Ca.
•
Pemakaian
pd ibu menyusui dpt menyebabkan hiperkalsemia pd bayi.
•
Vit.
D memerlukan hidroksilasi di ginjal mjd bentuk aktifnya, shg vit. D dapat
diresepkan untuk penderita kerusakan ginjal.
•
Derivat
vit. D :
Kalsiferol
(vit. D2) : 0,1 – 1 mg/hari
Kolekalsiferol (vit. D3) ; Alfakalsidol;
Kalsitriol (untuk osteoporosis)
5. VITAMIN
E (d-α TOKOFEROL)
§
Merupaka
antioksidan yg melindungi sel dr oksidasi dan menetralisir radikal bebas tak
stabil yg dapat menimbulkan kerusakan.
§
Kemampuannya
sebagai antioksidan ini dapat mencegah timbulnya penyakit-penyakit degeneratif.
§
Memperbaiki
kelainan neuromuskular.
§
Dosis
: 100 mg/hari.
6.
VITAMIN K (FITOMENADION)
§
Sbg
produksi faktor koagulan.
§
Dosis
: 10 mg/hari
B.
MINERAL
1. KALSIUM (Ca)
v
Sbg
suplemen yg diperlukan jk asupan Ca tidak cukup.
v
Kebutuhan
anak-anak, Bumil dan Busu meningkat.
v
Pada
usia lanjut kebutuhan Ca meningkat krn kemampuan absorpsi thd vit/mineral
berkurang.
v
Dpt
digunakanutk resusitasi jantung
v
Dosis
: 800 mg/hari.
2.
MAGNESIUM (Mg)
•
Merupakan
unsur penting dlm banyak sistem enzim, terutama yg terlibat dlam pembentukan
energi.
•
Cadangan
terbesar terdapat pd otot skelet.
•
Garam
Mg tidak diserap dg baik dalam saluran cerna, shg digunakan sbg laksatif
osmotik.
•
Mg
diekskresi sebagian besar melalui ginjal, shg jk gagal ginjal Mg akan tertahan.
•
Penderita
gagal ginjal pemberian Mg harus diturunkan.
•
Mg
dianjurkan utk pengobatn darurat aritmia yg serius, khususnya bila ada
hipokalemia (Ca rendah) hipomagnesia menyertai.
•
Dosis
aritmia : 8 mmol Mg 10 – 25 menit (diulangi 1 x bila perlu).
•
Ekslampsia
: MgSO4 berperan besar untuk mencegah kejang.
Dosis ekslampsia : 4 g infus I.v dalm 20
menit, disusul dg 1 g/jam.
3.
FOSFOR (P)
•
Suplemen
fosfat oral mungkindibutuhkan disamping vit. D untuk penderita riketsia.
•
Hipofosfatemia
: K2(PO4) infus I.v. dg kecepatan max. 9 mmol/12 jam.
•
Pd
gagal ginjal, adanya komplikasi hiperfosfatemia diatasi dg penggunaan antasid
Al(OH)3 atau CaCO3 sebagai zat pengikat fosfat.
4.
FLUORIDA (F)
§
Sbg
perlindungan thd karies gigi
§
Digunakan
sbg pasta gigi.
5.
SENG ( Zn )
v
Defisiensi
Zn akibat dari :
-
Diet
tidak memadai
-
Malabsorpsi
-
BB
turun krn trauma
-
Luka
bakar
-
Kehilangan
protein dlm jumlah besar.
0 komentar:
Post a Comment