Piperin dari Buah Lada
Oleh karena itu dalam pembahasan kali ini kami membahas piperin dari buah lada.
, sudah dikenal sebagai penyedap makanan,mengatasi bau badan, rasa makanan yangberaroma tak sedap, serta pengawet daging (Septiatin, 2008).Ada dua macam lada yang menjadi komoditi perdagangan yaitu lada hitam dan ladaputih. Lada hitam diperoleh dengan memetik buah yang masih hijau, mengupasnya,difermentasi untuk menambah rasa lada, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari, danrasanya lebih pedas. Sedangkan lada putih diperoleh dengan memetik biji masak merah,diremas perlahan-lahan dan direndam dalam air, kulit dan daging buah dibuangsebelum dikeringkan di sinar matahari (Septiatin, 2008).Aroma dan rasa pedas lada hitam paling tajam di antara semua jenis lada. Rempahynag bernilai tinggi ini dapat meningkatkan sekresi atau pengeluaran asam hidroklorik yangberguna membantu untuk meningkatkan fungsi pencernaan dengan begitu kita dapat terbebasdari resiko sakit perut, kembung, iritasi, diare, dan sembelit. Selain itu, lada hitam jugabersifat sebagai peluruh kencing dan meningkatkan produksi keringat . Rempah ini punmemiliki efek antibakteri dan antioksidan. Lada juga merangsang terpecahnya sel-sel lemak sehingga bisa menjaga tubuh tetap langsing.Lada mengandung minyak atsiri, pinena, kariofilena, lionena, filandrena alkaloidpiperina, kavisina, piperitina, piperidina, zat pahit dan minyak lemak. Rasa pedas disebabkanoleh resin yang disebut kavisin. Kandungan piperine dapat merangsang cairan lambung danair ludah. Selain itu lada bersifat pedas, menghangatkan dan melancarkan peredaran darah.Piperin berupa Kristal berbentuk jarum berwarna kuning, tidak berbau, tidak berasalama-lama pedas, larut dalam etanol, benzene, kloroform dengan titik lebur 125-126
PENDAHULUAN
Lada atau merica adalah rempah-rempah berwujud
bijian yang dihasilkan tanaman Piper nigrum L. Lada sangat penting dalam
komponen masakan dunia dan dikenal luas sebagai komoditi perdagangan penting
di dunia. Piperin merupakan suatu senyawa yang sangat bermanfaat
dalam kesehatan. Piperin banyak ditemukan pada simplisia yang termasuk dalam
keluarga piperaceae ,yaitu pada piperis nigrii fructus, piperis albi fructus,
piperis retrofracti fructus, dll. Tanaman yang termasuk dalam keluarga
piperaceae sangat banyak ditemukan hampir seluruh dataran rendah di Indonesia,
karena tanaman ini tidak tahan dengan genangan air. Piperis nigri sangatlah
mudah ditemukan di seluruh daerah di Indonesia dengan harga yang relative
rendah.piperin dalam ekstrak buah lada.
Pada umumnya kandungan piperin dalam piperis nigri sebanyak 1,7- 7,4%
Lada
mengandung minyak atsiri, pinena, kariofilena, lionena, filandrena alkaloid
piperina, kavisina, piperitina, piperidina, zat pahit dan minyak lemak. Rasa
pedas disebabkan oleh resin yang disebut kavisin. Kandungan piperine dapat
merangsang cairan lambung dan air ludah. Selain itu lada bersifat pedas,
menghangatkan dan melancarkan peredaran darah
Oleh karena itu dalam pembahasan kali ini kami membahas piperin dari buah lada.
- A. Klasifikasi ilmiah
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliophyta
Ordo
: Piperales
Famili
: Piperaceae
Genus
: Piper
Spesies
: P. nigrum
Nama
binominal : Piper
nigrum L (2).
Piper
P. nigrum (lada) menghasilkan lada hitam dan lada putih. Lada hitam
yaitu buah lada yang belum masak dikeringkan bersama kulitnya hingga kulit
keriput dan berwarna hitam. Lada putih yang berasal dari buah lada yang masak
yang setelah diberssihkan dari kulitnya lalu dikeringkan, hingga berwarna putih
B.
Ciri-ciri tanaman
Tumbuh
tumbuhan berkayu sering kali memanjat dengan menggunakan akar pelekat, dengan
batang dengan berkas pengangkutan penampang melintang tampak tersebar dan
tersusun dalam beberapa lingkaran.
Daun
daun tunggal yang tersebar dengan atau tanpa daun penumpu.
Bunga
tersusun dalam bunga majemuk yang disebut dengan bunga lada. Masing masing
kecil tanpa hiasan bunga, berkelamin tunggal. Biasanya muncul pada saat musim
hujan.
Buahnya
buah batu atau buah buni, berbentuk bulat berbiji keras dan berkulit lunak.
C.
Sifat
Lada memiliki rasa pedas, berbau khas dan aromatik. Rasa pedas
dari buah lada hitam, 90-95% disebabkan oleh adanya komponen trans-piperin yang
ada dalam buah kering kadarnya 2-5% dan terdiri atas senyawa asam amida piperin
dan asam piperinat. Rasa pedas piperin masih ada walaupun diencerkan 1:200000.
Rasa pedas juga disebabkan oleh adanya kavisin yang merupakan isomer basa
piperin. Kandungan lain yang menghasilkan bau aromatic adalah minyak atsiri
dengaan kadar 1-2.5% yang mengandung piperonal, eugenol, safrol, metil eugenol,
dan miristissin. Lada hitam juga mengandung monoterpen dan seskuiterpen.
D.
Khasiat dan Kegunaan
Penggunaan,
lada digunakan sebagai stomakik, karminatif, dan bumbu masak.
Efek
farmakologis lada diantara lain:
- Kamfena merangsang timbulnya kejang.
- Boron meluruhkan haid, merangsang keluarnya hormone androgen dan estrogen.
- Mencegah pengeroposan tulang, menghambat prostaglandin, relaksasi otot, menghilangkan kelelahan
- Merangsang semangat, calamine dan chavicine
- Merangsang syaraf pusat calamine.
E.
SENYAWA AKTIF PIPERIN
Struktur
Piperin
Sifat
senyawa
Senyawa
amida (piperin) berupa kristal berbentuk jarum, berwarna kuning, tidak berbau,
tidak berasa, lama-kelamaan pedas. Larut dalam etanol, asam
cuka, benzen, dan kloroform. Senyawa ini termasuk senyawa
alkaloid golongan piridin.
Khasiat
dan kegunaan
Piperin
mempunyai daya hambat enzim prostaglandin sintase sehingga bersifat
antiflogistik. Piperin juga berkhasiat sebagai antioksidan,
antidiare, insektisida. Sebagai antiiflamasi, parfum,
Antinociceptive.
Cara
ekstraksi
Ekstraksi
Metode
ekstraksi dipilih berdasarkan faktor seperti sifat bahan mentah obat dan
daya penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam
memperoleh ekstrak yang sempurna atau mendekati sempurna dari obat. Sifat bahan
mentah obat merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih
metode ekstraksi.
Dapat
digunakan alat soxhlet, yang merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan
suatu zat dalam suatu padatan menggunakan suatu pelarut yang sesuai.
Prinsip alat soxlet yaitu pemanasan, pendinginan uap, pembasahan simplisia dan
pelarutan simplisia, dengan kata lain merupakan ekstraksi berkesinambungan
menggunakan alat soxlet dengan pelarut sesuai yang selalu baru sehingga terjadi
ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.
Cara
isolasi
Karakter
dasar berbagai alkaloid digunakan untuk mengisolasinya. Alkaloid diambil ke
dalam larutan asam berair (umumnya asam hidroklorida, sitrat, atau tartarat)
dan komponen netral atau bersifat asam dari campuran asal dipisahkan dengan
ekstraksi pelarut. Setelah larutan berair dibasakan, maka alkaloid diperoleh
dengan ekstraksi ke dalam pelarut yang sesuai.
Pemurnian
Dapat
digunakan dengan metode kristalisasi langsung (rekristalisasi) yang merupakan
prosedur paling sederhana. Beberapa kombinasi pelarut yang sering digunakan
untuk kristalisasi alkaloid meliputi metanol, etanol berair, metanol-kloroform,
metanol-eter, metanol-aseton, dan etanol-aseton.
Rekristalisasi
bertujuan untuk Isolasi dan identifikasi senyawa alkaloid piperin dari buah
lada serta melakukan analisis kualitatif piperin dalam sampel hasil isolasi.
Rekristalisasi merupakan suatu teknik pemisahan atau pemurnian suatu zat dari
suatu pencemar dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah
dilarutkan dengan pelarut yang sesuai. Metode rekristalisasi menggunakan
prinsip perbedaan kelarutan antara pencemar dengan zat yang akan diambil.
DAFTAR
PUSTAKA
- Septiatin, Eatin, 2008, Apotek Hidup dari Rempah-Rempah, Tanaman Hias, dan Tanaman Liar, CV. Yrama Widya, Bandung, (60,61,62).
- Anonim, 2011, Piperin, available at: http://en.wikipedia.org/wiki/Piperine,(diakses 3 November 2011).
- Gembong Tjitrosoepomo, 2000, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta), UGM Press, Yogyakarta, (119).
- Sutarno DRS, Agung Andoko, Budidaya Lada si Raja Rempah-Rempah, Agramedia Pustaka, Depok.
- Hariana, Arief, H, DRS, 2007, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Penebar Swadaya, Depok (73).
- Wiryowidagdo, Sumaali, Prof, 2007, Kimia dan Farmakologi Bahan Alam, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
- Anonim, 2010, Isolation Spectroscopic Characterization and Computationalmodeling of Chemical Constituents of Piper Longum Natural Product p. Mishra, Department of Chemistry University of Delhi, New Delhi.
- Amaliana, Lia, Nur, 2008, Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70 % Buah MericaHitam (Piper Nigrum L.) Terhadap Sel Hela, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
- Namara, Fergal, M, et all, 2005, Effects of Piperine, the Pungent Tomponent of Black Pepper, at the Human Vanilloid Receptor (TRPV1), British Journal of Pharmacology 144, 781–790.
- Jun Soo Bang, et all, Anti-Inflammatory and Antiarthritic Effects of Piperine in Human Interleukin 1β-Stimulated Fibroblast-Like Synoviocytes and in Rat Arthritis Models.
- Howard, Ansel, C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, UI Press, Jakarta.
- Sastrohamidjojo, Hardjono, 1996, SumberBahan Alam, UGM Press, Yogyakarta.
TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami prinsip dan melakukan isolasi
piperin dari Pipirin NigriFruktus dan Albi Fruktus beserta analisis kualitatif
hasil isolasi dengan metode KLT.
B.
PENDAHULUAN
Nama lain dari lada adalah
pedes
(Sunda) dan
merica
(Jawa). Lada dengan nama latin;
Piper Nigrum
, sudah dikenal sebagai penyedap makanan,mengatasi bau badan, rasa makanan yangberaroma tak sedap, serta pengawet daging (Septiatin, 2008).Ada dua macam lada yang menjadi komoditi perdagangan yaitu lada hitam dan ladaputih. Lada hitam diperoleh dengan memetik buah yang masih hijau, mengupasnya,difermentasi untuk menambah rasa lada, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari, danrasanya lebih pedas. Sedangkan lada putih diperoleh dengan memetik biji masak merah,diremas perlahan-lahan dan direndam dalam air, kulit dan daging buah dibuangsebelum dikeringkan di sinar matahari (Septiatin, 2008).Aroma dan rasa pedas lada hitam paling tajam di antara semua jenis lada. Rempahynag bernilai tinggi ini dapat meningkatkan sekresi atau pengeluaran asam hidroklorik yangberguna membantu untuk meningkatkan fungsi pencernaan dengan begitu kita dapat terbebasdari resiko sakit perut, kembung, iritasi, diare, dan sembelit. Selain itu, lada hitam jugabersifat sebagai peluruh kencing dan meningkatkan produksi keringat . Rempah ini punmemiliki efek antibakteri dan antioksidan. Lada juga merangsang terpecahnya sel-sel lemak sehingga bisa menjaga tubuh tetap langsing.Lada mengandung minyak atsiri, pinena, kariofilena, lionena, filandrena alkaloidpiperina, kavisina, piperitina, piperidina, zat pahit dan minyak lemak. Rasa pedas disebabkanoleh resin yang disebut kavisin. Kandungan piperine dapat merangsang cairan lambung danair ludah. Selain itu lada bersifat pedas, menghangatkan dan melancarkan peredaran darah.Piperin berupa Kristal berbentuk jarum berwarna kuning, tidak berbau, tidak berasalama-lama pedas, larut dalam etanol, benzene, kloroform dengan titik lebur 125-126
o
C(Septiatin,2008).Piperin termasuk golongan alkaloid yang
merupakan senyawa amida basa lemah yangdapat membentuk garam dengan asam
mineral kuat. Piperin bila dihidrolisis dengan KOH-etanolik yang berlebihan dan
dalam keadaan panas menyebabkan piperin terhidrolisis danmembentuk kalium
piperinat dan piperidin
Isolasi Piperin
dari Lada Putih
Tanggal
Praktikum : Rabu, 05 Desember 2012
Tujuan : Isolasi piperin dari lada putih, dan sifat kimianya.
Prinsip Kerja : Hidrolisa terhadap piperin dalam suasana asam, menghasilkan piperidin, C3H10NH,
dan asam tak jenuh piperat dengan
teknik ekstraksi secara continue menggunakan alcohol sebagai pelarut organik
Teori Dasar :
Piperin adalah
senyawa organik bahan alam yang termasuk dalam golongan alkaloid turunan piridin. Terdapat dalam tanaman
lada hitam (Piper ningrum), dalam jumlah cukup banyak. Mempunyai bau yang khas
dan tajam, rasa pedas membakar lidah. Sifat racun alkaloid ini paling kecil
dibandingkan sebagian besar alkaloid. Struktur piperin sangat menrik karena
terdiri dari banyak gugus fungsional dan sistem konyugasinya.
Hidrolisa terhadap
piperin dalam suasana asam, akan menghasilkan piperidin, C3H10NH,
dan asam tak jenuh piperat. Dalam percobaan ini akan dicoba menghidrolisa
piperin dan mengisolasi piperidin sebagai hasil degrasinya. Sifat kimia piperin
sangat menarik, secara keseluruhan merupakan amida asam, sedangkan
masing-masing gugus bisa menunjukkan sifat kimia tersendiri, misalnya ketak
jenuhan, karbonil dan epoksi.
Alat dan Bahan :
Ekstraktor
sokhlet
Mortar +
alu
Alat
refluks
Gelas kimia
250 mL
Corong
penyaring
Tabung
reaksi
Kertas
saring
Lada putih,
kering
Etanol 95%
Prosedur Kerja :
1.
5 gram sampel lada putih (kering)
digerus sampai terbentuk serbuk halus. Masukkan dalam mantel kertas, untuk
selanjutnya dilakukan ekstraksi kontinu dalam soxhlet dengan pelarut etanol 95%
sebanyak 125 mL selama kira-kira 2 jam.
2.
Campuran ekstrak disaring lalu
dipekatkan dengan cara dipanaskan diatas penangas air. Ke dalam larutan pekat
ini, tambahkan 60 mL larutan KOH alkoholis 10%, diaduk dengan baik, biarkan
sebentar lalu didekantasi atau disaring. Larutan alkoholis yang diperoleh
volumnya diukur dengan teliti, lalu dibagi dua sama banyak, yang sebagian untuk
percobaan degradasi piperin menjadi piperidin, dan sebagian lagi dibiarkan
sampai terbentuk kristal piperin (titik leleh 125 – 1260C).
Data dan Pengamatan :
KETERANGAN
|
|
Siklus ke- 1,2,3,4
|
Alcohol yang merendam sampel berwarna
kuning, sedangkan alcohol dalam labu berwarna bening.
|
Siklus ke 5,6,7,8
|
Alcohol yang merendam sampel mulai
memudar, alcohol dalam labu lama lama menjadi kuning.
|
Siklus ke 9,10,11,12
|
Alcohol yang merendam sampel menjadi
bening, sedangkan alcohol dalam labu menjadi kuning.
|
Saat destilasi
|
Suhu tetesan pertama = 65oC,
suhu terakhir = 75oC. alcohol hasil destilasi = 100 mL
|
Kromatografi Kertas
(eluen = benzene : etil asetat ( 2:1)
|
Rf = 4,5 / 5 = 0.9
|
Pembahasan :
·
·
Satu siklus ekstraksi dihitung apabila
pelarut yang naik dan merendam sampel telah turun kembali kedalam dasar labu
bulat.
·
Selama siklus dapat dilihat bahwa
semakin banyak siklus makan larutan yang merendam sampel warnanya akan memudar
sedangkan larutan di dalam labu dasar bulat warnanya akan semakin pekat hal ini
menunjukkan bahwa proses ekstraksi piperin telah berhasil, piperin dari lada
telah terekstraksi oleh pelarut untuk kemudian dimurnikan kembali dengan cara
destilasi.
Kesimpulan :
Piperin dari
lada putih dapat diekstraksi secara continue, hasil ekstraksi diperkirakan
mengandung piperidin, C3H10NH, dan asam tak jenuh piperat.
BAB I
A.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliophyta
Ordo
: Piperales
Famili
: Piperaceae
Genus
: Piper
Spesies
: P. nigrum
Nama
binominal : Piper nigrum
L
Piper
P. nigrum (lada) menghasilkan lada hitam dan lada putih. Lada hitam yaitu buah
lada yang belum masak dikeringkan bersama kulitnya hingga kulit keriput dan
berwarna hitam. Lada putih yang berasal dari buah lada yang masak yang setelah
diberssihkan dari kulitnya lalu dikeringkan, hingga berwarna putih
B.
Ciri-ciri tanaman
Tumbuh
tumbuhan berkayu sering kali memanjat dengan menggunakan akar pelekat, dengan
batang dengan berkas pengangkutan penampang melintang tampak tersebar dan
tersusun dalam beberapa lingkaran.Daun daun tunggal yang tersebar dengan atau
tanpa daun penumpu. Bunga tersusun dalam bunga majemuk yang disebut dengan
bunga lada. Masing- masing kecil tanpa hiasan bunga, berkelamin tunggal. Biasanya
muncul pada saat musim hujan. Buahnya buah batu atau buah buni, berbentuk bulat
berbiji keras dan berkulit lunak.
C.
Sifat
Lada
memiliki rasa pedas, berbau khas dan aromatik. Rasa pedas dari buah lada hitam,
90-95% disebabkan oleh adanya komponen trans-piperin yang ada dalam buah kering
kadarnya 2-5% dan terdiri atas senyawa asam amida piperin dan asam piperinat.
Rasa pedas piperin masih ada walaupun diencerkan 1:200000. Rasa pedas juga
disebabkan oleh adanya kavisin yang merupakan isomer basa piperin. Kandungan
lain yang menghasilkan bau aromatic adalah minyak atsiri dengaan kadar 1-2.5%
yang mengandung piperonal, eugenol, safrol, metil eugenol, dan miristissin.
Lada hitam juga mengandung monoterpen dan seskuiterpen.
D.
Khasiat dan Kegunaan
Penggunaan,
lada digunakan sebagai stomakik, karminatif, dan bumbu masak.
Efek
farmakologis lada diantara lain:
- Kamfena merangsang timbulnya kejang.
- Boron meluruhkan haid, merangsang keluarnya hormone androgen dan estrogen.
- Mencegah pengeroposan tulang, menghambat prostaglandin, relaksasi otot, menghilangkan kelelahan
- Merangsang semangat, calamine dan chavicine
- Merangsang syaraf pusat calamine.
Khasiat
dan kegunaan yang lain :
Piperin
mempunyai daya hambat enzim prostaglandin sintase sehingga bersifat
antiflogistik. Piperin juga berkhasiat sebagai antioksidan, antidiare,
insektisida. Sebagai anti inflamasi, parfum, Antinociceptive.
Cara
ekstraksi
Ekstraksi
:
Metode
ekstraksi dipilih berdasarkan faktor seperti sifat bahan mentah obat dan
daya penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam
memperoleh ekstrak yang sempurna atau mendekati sempurna dari obat. Sifat bahan
mentah obat merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih
metode ekstraksi.
Dapat
digunakan alat soxhlet, yang merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan
suatu zat dalam suatu padatan menggunakan suatu pelarut yang sesuai. Prinsip
alat soxlet yaitu pemanasan, pendinginan uap, pembasahan simplisia dan
pelarutan simplisia, dengan kata lain merupakan ekstraksi berkesinambungan
menggunakan alat soxlet dengan pelarut sesuai yang selalu baru sehingga terjadi
ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.
Cara
isolasi
Karakter
dasar berbagai alkaloid digunakan untuk mengisolasinya. Alkaloid diambil ke
dalam larutan asam berair (umumnya asam hidroklorida, sitrat, atau tartarat)
dan komponen netral atau bersifat asam dari campuran asal dipisahkan dengan
ekstraksi pelarut. Setelah larutan berair dibasakan, maka alkaloid diperoleh
dengan ekstraksi ke dalam pelarut yang sesuai.
Pemurnian
Dapat
digunakan dengan metode kristalisasi langsung (rekristalisasi) yang merupakan
prosedur paling sederhana. Beberapa kombinasi pelarut yang sering digunakan
untuk kristalisasi alkaloid meliputi metanol, etanol berair, metanol-kloroform,
metanol-eter, metanol-aseton, dan etanol-aseton.
Rekristalisasi
bertujuan untuk Isolasi dan identifikasi senyawa alkaloid piperin dari buah
lada serta melakukan analisis kualitatif piperin dalam sampel hasil isolasi.
Rekristalisasi merupakan suatu teknik pemisahan atau pemurnian suatu zat dari
suatu pencemar dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah
dilarutkan dengan pelarut yang sesuai. Metode rekristalisasi menggunakan
prinsip perbedaan kelarutan antara pencemar dengan zat yang akan diambil.
KESIMPULAN
Buah
lada putih atau merica merupakan rempah – rempah untuk bumbu masak sehari –
hari di rumah. Selain itu merica terkenal rasanya yang sangat pedas di lidah.
Khasiat dari buah merica adalah stomakik, karminatif, merangsang semangat,
mencegah pengeroposan tulang, merangsang syaraf pusat, meluruhkan haid, dan
merangsang timbulnya kejang. Buah lada putih atau yang biasa kita kenal dengan
merica, mudah di dapat dimana saja.
A.
TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami prinsip dan
melakukan isolasi piperin dari Pipirin Nigri Fruktus dan Albi Fruktus beserta
analisis kualitatif hasil isolasi dengan metode KLT.
B.
PENDAHULUAN
Nama lain dari
lada adalah pedes (Sunda) dan merica (Jawa). Lada dengan nama
latin; Piper Nigrum, sudah dikenal sebagai penyedap makanan,mengatasi
bau badan, rasa makanan yang beraroma tak sedap, serta pengawet daging
(Septiatin, 2008).
Ada dua macam lada yang menjadi
komoditi perdagangan yaitu lada hitam dan lada putih. Lada hitam diperoleh
dengan memetik buah yang masih hijau, mengupasnya, difermentasi untuk menambah
rasa lada, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari, dan rasanya lebih
pedas. Sedangkan lada putih diperoleh dengan memetik biji masak merah,diremas
perlahan-lahan dan direndam dalam air, kulit dan daging buah dibuang sebelum
dikeringkan di sinar matahari (Septiatin, 2008).
Aroma dan rasa pedas lada hitam paling tajam di antara semua
jenis lada. Rempah ynag bernilai tinggi ini dapat meningkatkan sekresi atau
pengeluaran asam hidroklorik yang berguna membantu untuk meningkatkan fungsi
pencernaan dengan begitu kita dapat terbebas dari resiko sakit perut, kembung,
iritasi, diare, dan sembelit. Selain itu, lada hitam juga bersifat sebagai
peluruh kencing dan meningkatkan produksi keringat . Rempah ini pun memiliki
efek antibakteri dan antioksidan. Lada juga merangsang terpecahnya sel-sel
lemak sehingga bisa menjaga tubuh tetap langsing.
Lada mengandung minyak atsiri, pinena,
kariofilena, lionena, filandrena alkaloid piperina, kavisina, piperitina,
piperidina, zat pahit dan minyak lemak. Rasa pedas disebabkan oleh resin yang
disebut kavisin. Kandungan piperine dapat merangsang cairan lambung dan air
ludah. Selain itu lada bersifat pedas, menghangatkan dan melancarkan peredaran
darah.
Piperin berupa Kristal berbentuk jarum
berwarna kuning, tidak berbau, tidak berasa lama-lama pedas, larut dalam
etanol, benzene, kloroform dengan titik lebur 125-126oC
(Septiatin,2008).
Piperin termasuk golongan alkaloid yang
merupakan senyawa amida basa lemah yang dapat membentuk garam dengan asam
mineral kuat. Piperin bila dihidrolisis dengan KOH-etanolik yang berlebihan dan
dalam keadaan panas menyebabkan piperin terhidrolisis dan membentuk kalium
piperinat dan piperidin.
Khasiat dari buah lada yaitu dapat mengobati kaki bengkak pada ibu hamil, kolera,
nyeri haid, rematik, salesma, air mani yang encer, dan impoten (septiatin,
2008).
Ø
Jalur
biosintesis
Kebanyakan alkaloid bersifat basa.
Sifat tersebut tergantung pada adanya pasangan electron pada nitrogen. Inti
piridin mengandung 6Ï€ electron di dalam cincin heterosiklis. Dengan demikian
pasangan electron terdapat pada nitrogen dan piridin bersifat basa. Tapi ikatan
rangkap karbo-nitrogen mengurangi kebasaannya dan piridin kurang basa daripada
piperidin yang tak jenuh.
Biosintesa alkaloid didasarkan hasil
analisa terhadap cirri struktur tertentu yang sama terdapat dalam berbagai
molekul alkaloida. Alkaloid aromatic mempunyai berbagai struktur yaitu
β-ariletinamia. Alkaloid tertentu dari jenis 1-benzilisokuinolin seperti
loudonosin mengandung 2 unit β-ariletinamia yaitu reaksi kondensasi mamich.
Aldehid berkondensasi dengan amina menghasilkan suatu karbonitrogen dalam
bentuk imina atau garam iminium diikuti oleh serangan atom karbon nukleofilik
dapat berupa enol atau suatu fenol. β-ariletinamia berasal dari asam-asam amino
fenil alanin dan tirosin yang dapat mengalami dekarboksilasi menghasilkan
asam-asam amino.
Ada oksidasi yang dapat menyingkirkan
gugus-gugus asam amino ( deaminasi oksidatif ) diikuti oleh dekarboksilasi
menghasilkan aldehid. Amina dan aldehide melakukan kondensasi mamich. Reaksi
sekunder yang dapat menghasilkan alkaloid yaitu reaksi rangkap oksidasi fenol
pada orto atau para dari gugus fenol, reaksi akan bereaksi dengan radikal
bebas, metilasi dari atom oksigen menghasilkan gugus N-metil atau dari gugus
amina. Keragaman struktur aldehid disebabkan oleh keterlibatan fragmen-fragmen
kecil yang berasal dari jalur mevalonat, fenilpropanoid, polisiasetat.
Ø
SISTEMATIKA TANAMAN
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan
: Plantae
Devisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Piperales
Famili
: Piperaceae
Genus
: Piper
Spesies
: Piper nigrum
Nama
binomial : Piper nigrum L
Pada mulanya tanamna lada ini berasal
dari Malaysia Timur, tetapi dalam jangka yang relative singkat, tanaman lada
ini menyebar ke seluruh Malaysia dan Asia. Dalam habitat liarnya, tanaman lada
tumbuh di hutan hujan tropis. Tanaman yang memiliki nama farmasi Piperis nigri
fruktus ini termasuk tanaman herbal memanjat. Buah dari tanaman ini sejak dulu
telah digunakan sebagai bumbu dan seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan, lada kemudian digunakan sebagai obat untuk mengobati
penyakit-penyakit tertentu.
Lada pertama kali diperkenalkan oleh Theophrastus (327-278 SM) yang berhasil
mengenali dua jenis lada. Buah lada rasanya pedas menyengat, menyerupai rasa
pedas cabai. Sifat buah lada sedikit membius karena zat piperin yang dapat
disamakan dengan morfin karena lada termasuk golongan alkaloid.
Tanaman ini sangat dikenal luas pada berbagai kalangan masyarakat di berbagai
kalangan di berbagai daerah. Karenanya memiliki bermacam-macam nama yang
diantaranya :
Sumatra : Koro-koro
(Enggano); lada (Aceh) ; lada (Batak) ; lada ketek (Minang) ; lada kecik
( Bengkulu)
Jawa
: Pedes (Sunda) ; merica
(jateng)
Madura :
Sekang
Bali
: Mika
Sulawesi : Malita
(Seram) ; Merica (Makassar)
C.
PRINSIP KERJA
Piperin disari dari buah piper dengan
etanol 96%, dipisahkan dari senyawa resin dengan penambahan KOH-etanolik 10%
b/v. Kristalisasi dengan etanol.
D.
ALAT DAN BAHAN
·
Alat :
·
Bahan :
o
Perangkat penyari soxhlet
o Serbuk buah piper nigrum
o
Beaker glass
o Etanol 95%
o
Corong
o KOH-Etanolik
10%
o
Perangkat KLT
o Silika gel GF 254
o
Glasswool
o Aseton
o
Batang pengaduk
o Anisaldehida-asam
sulfat
E. CARA KERJA
1. Ekstraksi serbuk buah lada hitam
Timbang 30 g serbuk buah
lada hitam, dimasukkan kedalam alat soxhlet ditambahkan 50 ml etanol 96
%.Dilakukan penyarian selama 90 menit dengan kecepatan 6-8 sirkulasi per jam.
Penyarian dilakukan hingga filtrate tidak berwarna. Pisahkan sari dari bagian
yang tidak larut sisihkan sari jernih yang didapat sebanyak 3 ml dalam flakon
dan ditutup. Sisa diuapkan di atas penangas air sampai kering dan didapat
ekstrak kental.
2. Isolasi piperin dengan metode rekristalisasi
Ditambahkan 10 ml
KOH-etanolik 10 % pada ekstrak kental sambil diaduk aduk. sehingga timbul
endapan. setelah mengendap dipisahkan sari dari bagian yang tak larut melalui
glasswool. sari yang didapat didiamkan di dalam almari pendingin selama satu
malam sampai terbentuk kristal.
3. Identifikasi kristal
dengan metode KLT
Kristal yang terbentuk
dipisahkan, dicuci dengan etanol 96 % dikeringkan dalam almari pengering pada
suhu 40' C selama 30-45 menit, kemudian disimpan dalam desikator. dihitung
rendemen hasil percobaan dan identifikasi piperin menggunakan kristal yang
telah dilarutkan dalam etanol dan menggunakan sari yang telah disimpan
dalam flakon
Fase diam : Silika gel GF 254 nm
Fase gerak: Toluen : etil asetat (2:1)
Diamati hasil bercak yang tampak pada sinar
tampak, UV 254, dan 366, setelah disemprot dengan pereaksi anisaldehid-asam
sulfat dan dipanaskan pada 110' C selama 10 menit. amati warna yang terjadi.
Hitung Rf bercak.
F. HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Organoleptis :
1. Jenis
sampel :
Serbuk Lada Hitam
2. Jumlah sampel
(g)
: 30 gr
3. Jumlah pelarut untuk ekstraksi
: 100 ml
4. Warna kristal
: Kuning
5. Bentuk
: Kristal panjang
6. Rasa
: Pedas
7. Bau
: Menyengat
8. Titik Lebur
: 130o C
Rendemen
= x 100% = 2,43%
% Kemurnian
= 1- x 100 %
= 1- x 100 % = 101,6 %
Pembahasan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengisolasi piperin yang terkandung dalam piperis nigrii fructus, dengan metode
rekristalisasi menggunakan soxhlet. Rekristalisasi merupakan suatu teknik
pemisahan zat padat dari suatu zat pencemar dengan cara mengkristalkan kembali
zat tersebut setelah dilarutkan dengan pelarut yang sesuai.
Ekstraksi dilakukan dengan penambahan
pelarut etanol 96%. Pemilihan etanol 96% karena jika yang dipakai etanol 70% di
khawatirkan banyak amilum yang akan lebih banyak ditarik dibandingkan
piperinnya, jadi piperinnya sedikit dan pengotornya yang lebih bnayak.
Penambahan etanol sebanyak satu
setengah kali sirkulasi dengan kecepatan 4-5 sirkulasi per jam. Jika penambahan
etanolnya hanya 1x sirkulasi dikhawatirkan pada saat pemanasan etanolnya
menguap semua dan belum tentu bisa turun jadi ekstraksi bisa berhenti.
Hasil dari ekstraksi ini kemudian
didinginkan dan disisihkan ekstrak jernih sebanyak 3 ml disimpan dalam flakon
dan ditutup yang digunakan sebagai baku pembanding KLT. Sisanya diuapkan dengan
penangas air sampai kental. Untuk menghilangkan etanol 96% diatur suhu 60-80°C.
Penambahan KOH-Etanolik 10% untuk memisahkan senyawa resin dengan meminimalkan
pembentukan garam, sehingga didapatkan alkaloida yang murni.
Endapan dipisahkan dengan cara
penyaringan dengan glasswool, agar filtrate bisa tersaring. Jika digunakan
kertas saring, susah untuk mendapatkan filtratnya karena resin bersifat lengket
jadi menempel di kertas saring. Penyaringan dengan glasswool untuk meminimalkan
kandungan resin yang ikut tersaring, kemudian didapatkan sari yang jernih. Sari
didiamkan selama 1 malam sampai diperoleh Kristal. Agar kristalisasi berhasil :
jangan memakai pelarut yang terlalu polar (etanol 70%), harus sudah melewati
titik jenuh, dan pengendapan sudah benar-benar kental.
Setelah terbentuk Kristal, dicuci
dengan etanol dingin agar piperin tidak ikut larut, jadi senyawa lain (resin
dan pengotor lainnya) yang larut lalu di oven pada suhu 40o C.
Identifikasi kristal piperin dengan metode
KLT menggunakan fase dian berupa Silika gel GF 254 dan fase gerak toluen:etil
asetat (70:30). Bercak yang timbul pada UV 254 tampak warna yang meredam dan
pada UV 365 tampak warna fluoresensi. Titik lebur piperin kelompok 4 127o
C berbeda dengan teoritis, karena api yg didigunakan terlalu besar, sehingga
angka pada thermometer naik terus.
G.
KESIMPULAN
1. Jumlah kristal yang didapat dari proses isolasi adalah 0,729
gr
2. Piperin yang didapat dari proses isolasi lada hitam sebanyak
2,43 %
3. Titik lebur Kristal = 101,6 %
H.
SOAL
1. Sebutkan kandungan golongan senyawa yang pada umumya
terdapat dalam tumbuhan yang termasuk satu jenis dengan piper nigrum !
“ Alkaloid 2 -
5%, amilum 30 - 40%, kavisin (rasa pedas), minyak atsiri, protein dan resin”.
2. Apa perbedaan antara piperis nigri fruktus dan piperis albi
fruktus?
Lada
putih
diperoleh dengan memetik biji masak merah,diremas perlahan-lahan dan direndam
dalam air, kulit dan daging buah dibuang sebelum dikeringkan di sinar matahari
jadi lebih halus dibanding lada hitam.
Lada
hitam
diperoleh dengan memetik buah yang masih hijau, mengupasnya, difermentasi untuk
menambah rasa lada, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari, dan rasanya
lebih pedas dan kandungan minyak atsirin lebih banyak dari pada lada putih .
3. Bagaimana bila penambahan KOH-etanolik disertai pemanasan, tulis
reaksinya?
Piperin bila
dihidrolisis dengan KOH-etanolik yang berlebihan dan dalam keadaan panas
menyebabkan piperin terhidrolisis dan membentuk
kalium piperinat dan piperidin.
I.
DAFTAR PUSTAKA
1. Septiatin, Eatin ,2008, Apotek Hidup dari Rempah-Rempah,
Tanaman Hias, dan Tanaman Liar, CV.YRAMA WIDYA, Bandung, (60,61,62).
2. Mamik P.R. 2011. Petunjuk
Praktikum Kimia Produk Alam. USB : Surakarta.
3. http://Obatherbalalami /lada/Tanaman Obat Lada Hitam.net
4. http://Tanaman
obat-obatan.ic
5.
Voight, R., Buku
pelajaran teknologi farmasi edisi V,
Universitas Gajah Mada Press.
Yogyakarta, 1995.
6.
Depkes dan kesejahteraan RI. 2001. Inventaris tanaman obat Indonesia (I)
jilid 2. Jakarta.
0 komentar:
Post a Comment