Komponen sediaan kapsul
- Zat aktif obat
- Cangkang kapsul
- Zat tambahan
Kapsul
adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tapi dapat juga
terbuat dari pati atau bagian lain yang sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras
bervariasi, dari nomor paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000)
(Anonim, 1995).
Kapsul
terbagi atas kapsul cangkang keras (capsulae
durae,hard capsule) dan kapsul cangkang lunak (capsulae molles). Cangkang kapsul dibuat dari Gelatin dengan
atau tanpa zat tambahan lain. Cangkang dapat pula dibuat dari Metilsselulosa
atau bahan lain yang cocok. Capsulae Gelatinosae operculatae atau kapsul keras. dibuat dari
campuran gelatin, gula, dan air dan merupakan cangkang kapsul yang bening tak
bewarna dan tak berasa. Kapsul lunak merupakan satu kesatuan berbentuk bulat
atau silindris (pearl) atau bulat telur (globula) yang dibuat dari gelatin
(kadang disebut dengan gel lunak) atau bahan lain yang sesuai. Biasanya lebih
tebal dari pada cangkang kapsul keras dan dapat diplastisasi dengan penambahan
senyawa poliol, seperti sorbitol atau gliserin.
(Anief, 2007).
A.
Kapsul Cangkang Keras
Terdiri atas wadah (badan kapsul) dan tutup yang ukurannya
lebih pendek. Kedua bagian saling menutupi bila dipertemukan.
Bagian tutup harus
dapat menyelubungi bagian badan kapsul secara tepat dan rapat sehingga isinya
(obat dan bahan tambahan) tidak keluar/tumpah..
Cangkang keras dapat diisi dengan bahan
padat, baik itu serbuk atau granul.
Cangkang kapsul biasanya mengandung air sebanyak 10-15% tetapi
di literatur lain ada yang menyatakan sekitar 9- 12%
Sifat cangkang kapsul
keras
Cangkang kapsul keras bila disimpan dalam lingkungan yang
kelembabannya tinggi , maka uap air akan diabsorbsi oleh kapsul sehingga kapsul
menjadi rusak.
Cangkang kapsul gelatin dapat menyerap air seberat 10 kali
berat gelatin.
Bila kapsul disimpan pada lingkungan udara yang sangat kering.
Sebagian uap air pada kapsul akan hilang, sehingga kapsul menjadi rapuh serta
mungkin remuk jika dipegang.
Bahan pembuat cangkang
keras
1. Bahan
utama bisa berupa gelatin, metilselulosa atau pati.
2. Bila terbuat dari
gelatin, komposisi pembuatnya adalah gelatin, air dan gula.
3. Pewarna.
Karena komposisi
dasar kapsul tidak berasa dan tidak berwarna, maka banyak pabrik menambahkan
zat pewarna sebagai variasi pada pembuatan cangkang kapsul.
- Bahan pengawet untuk mencegah timbulnya jamur pada cangkang kapsul.
B.
Kapsul lunak
Merupakan satu kesatuan berbentuk bulat atau silindris, atau
bulat telur (globula).
Kapsul lunak bisa diisi cairan, suspensi, pasta ataupun serbuk
kering.
Kandungan air kapsul cangkang lunak sekitar 6-13%
Dapat digunakan untuk rute oral, vaginal,
rektal dan topikal.
Kandungan air kapsul cangkang lunak
sekitar 6-13%
Dapat digunakan untuk rute oral, vaginal,
rektal dan topikal.
Selain itu pembuatan
kapsul lunak, mengisi bahan obat dan penyegelannya harus dibuat secara
berkesinambungan.
Bahan pembuat cangkang
kapsul lunak
1. Bahan utama gelatin
2. Gliserin, alkohol polivalen atau
sorbitol sebagai bahan plastisasi
Keuntungan Sediaan kapsul
1. Bentuknya
menarik dan praktis
2. Cangkang
kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi bau dan rasa yang tidak enak dari obat yang ada di dalamnya.
3.
Mudah ditelan dibanding tablet
4.Lebih
mudah hancur atau larut dalam lambung sehingga obat cepat diabsorbsi.
5. Dokter
dapat membuat komposisi obat yang sesuai untuk masing-masing pasien
6.
Obat yang menggunakan cangkang kapsul keras dapat dengan mudah dan cepat dibuat
di apotek.
Kerugian sediaan kapsul
1. Tidak bisa digunakan untuk zat yang mudah
menguap
2. Tidak bisa digunakan untuk zat yang
higroskopis
3 Tidak bisa untuk zat yang dapat bereaksi
dengan cangkang kapsul
4.
Balita umumnya tidak dapat menelan kapsul
5.
Tidak dapat dibagi-bagi
6.
Harus lebih hati-hati dalam penyimpanan.
Cara
mengemas dan menyimpan kapsul
1. Harus
disimpan pada tempat atau ruangan dengan kondisi kelembaban tidak boleh terlalu
rendah dan tidak terlalu dingin
2. Wadah penyimpanan biasanya botol plastik dan
diberi zat pengering.
3. Bila dikemas dalam bentuk strip atau blister
maka wadah strip atau blister itu harus terbuat dari alumunium foil.
Pembuatan sediaan
kapsul
Terdiri
atas beberapa tahapan
1.
Pembuatan formulasi serta pemilihan ukuran kapsul
2.
Pengisian cangkang kapsul
3.
Pembersihan dan pemolesan kapsul yang telah terisi.
4.
Pengemasan
Ukuran kapsul
Ukuran
cangkang kapsul bervariasi dari nomor
paling kecil 5 sampai nomor paling besar 000.
Berurutan
dari kecil ke besar 5-4-3-2-1-0-00-000
Sebenarnya
ada cangkang lebih besar dari 000, tetapi
diperuntukkan untuk hewan.
Kapsul harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
1.
Keseragaman bobot
a.
Kapsul yang berisi bahan padat
Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu
persatu, catat bobotnya, keluarkan semua isi kapsul, timbang seluruh bagian
cangkang kapsul, hitung bobot isi tiap kapsul dan hitung bobot rata-rata isi
tiap kapsul
b.
Kelompok kapsul yang berisi bahan cair atau setengah
padat/pasta/salep
Timbang 10 kapsul sekaligu, timbang
agi satu-persatu. Keluarkan semua isi kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter.
Buang cairan cucian, biarkan hingga tak berbau eter lagi. Timbang seluruh
bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata isi tiap
kapsul.
2.
Waktu hancur
Ditentukan dengan satu alat yang disebut desintegrator
tester. Cara pengujian waktu hancur :
a.
Masukkan 5 butir kapsul dalam keranjang
b.
Naik turunkan keranjang secara teratur 30 kali setiap
menit
c. Kapsul dinyatakan hancur jika sudah tidak ada lagi bagian
kapsul yang tertinggal di atas kasa
d.
Waktu yang terlama hancur diantara 5 kapsul itu yang
dinyatakan sebagai waktu hancur kapsul yang bersangkutan
3.
Keseragaman sediaan
Terdiri atas keeragaman bobot untuk kapsul keras dan
keseragaman kandungan untuk kapsul lunak
4.
Uji Disolusi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta.
Anief, Moh. 2007. Farmasetika.
Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Syamsuni. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi.
Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
0 komentar:
Post a Comment