ANTIBIOTIK GOLONGAN TETRASIKLIN DAN KLORAMFENIKOL
Ø
Tetrasiklin
merupakan basa yg sukar larut air, tetapi bentuk garam Na dan HCl-nya mudah
larut.
Ø
Bentuk kering stabil, tetapi dalam keadaan
larutan tidak stabil dan cepat berkurang
potensinya.
Ø
Mekanisme kerja : menghambat sintesis protein
bakteri dan ribosomnya.
Ø
Tidak digunakan untuk pengobatan Streptokokus (efektif penisilin G, eritromisin,
sefalosporin)
Ø
Doksisiklin
:digunakan untuk pengobatan sinusitis pd orang dewasa yg disebabkan Str.
Pneumoniae dan Str. Pyogenes.
Ø
Kebanyakan strain gonorrhoeae sensitif terhadap
tetrasiklin.
Ø
Berdasarkan sifat farmakokinetiknya, tetrasiklin digolngkan menjadi 3 :
1.
Tetrasiklin,
klortetrasiklin dan oksitetrasiklin (absorpsi rendah, t1/2 = 6-12 jam).
2.
Demetilklortetrasiklin
(absorpsi lebih baik, t1/2 = 16 jam).
3.
Doksisiklin
dan minosiklin (absorpsi baik, t1/2 = 17-20 jam)
q
ES
dibedakan 3 kelompok :
1.
Reaksi kepekaan.
2.
Reaksi toksik dan iritatif.
3.
Reaksi akibat perubahan biologik (diare).
Penggunan Klinis :
-
Riketsiosis (demam).
-
Infeksi klamida (limfogranuloma venereum).
-
Trakoma (salep mata).
-
Uretritis nonspesifik.
-
Infeksi mycoplasma pneumoniae.
-
Kolera.
-
Infeksi cocus.
-
Sifilis.
Akne
vulgaris
KLORAMFENIKOL
Ø
Kristal putih yg sukar larut dalam air (1 : 400)
dan rasanya sangat pahit.
Ø
Mekanisme kerja : menghambat sintesis protein
kuman.
q
Pemberian oral diabsorpsi dgn cepat.
q
Kadar puncak darah dicapai 2 jam.
q
T1/2 = 2 jam.
q
Dalam hati mengalami konjugasi dg asam glukoronil
transferase, sehingga pada pasien gangguan hati t1/2 diperpanjang.
q
ES :
1.
Hematologik
:
-
Depresi sumsum tulang belakang.
-
Anemia aplastik.
2. Reaksi alergi.
3. Reaksi saluran cerna.
Penggunaan klinis
:
-
Demam tifoid : 4 x 500 mg (2-3 minggu).
-
Meningitis purulenta (H. Influenzae).
BAGAIMANA DENGAN
TIAMFENIKOL?
0 komentar:
Post a Comment