Parasetamol
•
Sinonim
: P – asetamidofenol; P –
asetamino – fenol;
P – asetilaminofenol; P-hidroksi
asetanilida; Asetaminofen.
•
Asetaminofen
adalah derivat P-aminofenol / asetanilida / anilin.
•
Sebagai
analgetik-antipiretik paling aman untuk swamedikasi / pengobatan sendiri.
•
Indikasi : nyeri ringan – sedang (sakit
kepala, gigi, perut, dysmenorroe / nyeri haid), dan demam (influenza
& setelah vaksinasi).
Mekanisme
kerja parasetamol :
•
Mekanisme efek analgetik : menghambat biosintesis prostaglandin (PG) perifer secara lemah yg
berperan sbg mediator nyeri.
•
Mekanisme efek antipiretik : menghambat biosintesis PG ( yg dibentuk sbg reaksi terhadap zat
pirogen dari infeksi bakteri) di dalam hipotalamus (sbg pusat pengatur suhu
& termoregulasi), menyebabkan vasodilatasi perifer di kulit dg bertambahnya
pengeluaran kalor & keluar keringat yg banyak.
•
Parasetamol tidak memiliki efek anti-inflamasi yg signifikan. Hal ini terjadi karena di
hipotalamus rendah kadar peroksida (yg memicu terbentuknya PGE2 / PGF2 sbg
mediator peradangan). Sedangkan lokasi inflamasi banyak peroksida yg dihasilkan
leukosit, sehingga efek anti-inflamasi parasetamol tidak ada dan tidak digunakan untuk anti-rematik.
Farmakokinetik
Parasetamol
•
Absorpsi :
cepat & sempurna melalui saluran cerna (p.o).
•
Distribusi : secara luas, menembus plasenta, masuk
ASI.
•
Metabolisme : di hati oleh enzim mikrosomal hati.
•
Ekskresi : metabolit
melalui ginjal.
•
Plasma t ½ : 1 – 4 jam.
EFEK SAMPING OBAT
( ESO )
•
Reaksi
hipersensitifitas & kelainan darah
•
Pd
penggunaan kronis 3 – 4 g sehari → kerusakan hati
•
Dosis
> 6 g → necrosis hati reversibel.
Hepatotoksis ini
disebabkan oleh metabolitnya yg pd dosis normal dapat ditangkal oleh glutathion
(tripeptida dg – SH).
•
Dosis
> 10 g : persediaan glutathion habis → metabolitnya mengikatkan diri pada
protein dg –SH di sel-sel hati → nekrosis hepatik irreversibel.
•
Dosis
20 g → fatal.
•
Gejala
over dosis : mual, muntah, anoreksia
Macam analgetik
berdasarkan cara kerja farmakologinya :
1.
Analgetika perifer (non-narkotika)
- Tidak bekerja sentral (bekerja terutama pd perifer) & tidak bersifat narkotika.
- berkhasiat lemah (sampai sedang)
- bersifat antipiretika & kebanyakan bersifat antiinflamasi & antireumatik.
2.
Analgetika narkotika
- bekerja sentral (hipnoanalgetika)
- berkhasiat kuat
- Menghalau rasa nyeri hebat (kanker).
ANALGETIK
PERIFER
1.
Parasetamol
2.
Salisilat : asetosal, salisilamid, benorilat
3.
NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug’s)
4.
Derivat
antranilat : mefenaminat, asam niflumat glafenin, floktafenin.
5.
Derivat
pirazolinon : aminofenazon, isopropilfenazon, isopropilaminofenazone,
metamizol.
6.
Lain-lain
: benzidamin.
Kritik dan saran silahkan tulis dibawah ini
0 komentar:
Post a Comment