PENGGUNAAN OBAT
PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI
PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI
Latar belakang
•
Obat
dapat menyebabkan efek yang tidak dikehendaki pada janin selama masa kehamilan.
•
Selama
kehamilan dan menyusui, seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan atau
gangguan kesehatan yang membutuhkan obat.
•
Banyak
ibu hamil menggunakan obat dan suplemen pada periode organogenesis sedang
berlangsung sehingga risiko terjadi cacat janin lebih besar.
•
banyak
obat yang dapat melintasi plasenta, maka penggunaan obat pada wanita hamil
perlu berhati-hati.
•
Dalam
plasenta obat mengalami proses biotransformasi, mungkin sebagai upaya
perlindungan dan dapat terbentuk senyawa antara yang reaktif, yang bersifat
teratogenik/dismorfogenik.
•
Obat-obat
teratogenik atau obat-obat yang dapat menyebabkan terbentuknya senyawa
teratogenik dapat merusak janin dalam pertumbuhan.
•
Transfer melalui plasenta scr difusi
pasif
•
Konsentrasi
obat
•
Aliran
darah plasenta
•
Sifat
FisKim obat
•
Kelarutan
Obat (larut lemak)
•
Bentuk
bebas dan tidak berikatan yg mnimblkan efek
•
Selama
trimester pertama, obat dapat menyebabkan cacat lahir (teratogenesis), dan
risiko terbesar adalah kehamilan 3-8 minggu.
•
Selamatrimester
kedua dan ketiga, obat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan secara
fungsional pada janin atau dapat meracuni plasenta.
Perubahan Farkin & Fardin selama hamil
1.
Peningkatan cairan tubuh
–
misalnya
penambahan volume darah sampai 50%curah jantung sampai dengan 30%
–
menyebabkan
penurunan kadar puncak obat-obat di serum
–
pengenceran
albumin serum (hipoalbuminemia) yang menyebabkan penurunan ikatan obat-albumin.
2. Gerakan saluran cerna menurun
tetapi tidak menimbulkan efek
yang bermakna pada absorpsi obat
3.
kenaikan kadar estrogen dan
progesteron
secara kompetitif menginduksi atau menginhibisi metabolisme obat lain
4.
Efek obat pada jaringan tidak
berubah bermakna
•
Walau
terjadi perubahan misalnya curah jantung, aliran darah ke ginjal. Perubahan
tersebut kadang menyebabkan wanita hamil membutuhkan obat yang tidak dibutuhkan
pada saat tidak hamil.
•
Contohnya
glikosida jantung dan diuretik yang dibutuhkan pada kehamilan karen peningkatan
beban jantung pada kehamilan.
•
insulin
yang dibutuhkan untuk mengontrol glukosa darah pada diabetes yang diinduksi
oleh kehamilan.
Perubahan Farkin & Fardin selama Menyusui
•
Hampir
semua obat yang diminum perempuan menyusui terdeteksi didalam ASI ,
•
untungnya
konsentrasi obat di ASI umumnya rendah.
•
Konsentrasi
obat dalam darah ibu adalah faktor utama yang berperan pada proses transfer
obat ke ASI selain dari faktor-faktor fisiko-kimia obat
•
kadar
puncak obat di ASI adalah sekitar 1- 3 jam sesudah ibu meminum obat
•
Bila
ibu menyusui tetap harus meminum obat yang potensial toksik terhadap bayinya
maka untuk sementara ASI tidak diberikan tetapi tetap harus di pompa.
•
ASI
dapat diberikan kembali setelah
dapat dikatakan tubuh bersih dari obat dan ini dapat diperhitungkan setelah 5 kali waktu paruh obat
Faktor yang mempengaruhi transfer obat melalui
Asi
•
konsentrasi
obat
•
Obat
yang larut dalam lemak
•
Kepolaran
obat
•
Derajat
ionisasi
Prinsip penggunaan Obat pada ibu
menyusui dan ibu hamil (BUMIL)
•
Sedapat
mungkin hindari saat TS 1
•
Pertimbangkan
manfaat dan resiko
•
Hindari
obat baru
•
Pilih
obat dengan kategori aman
•
Utamakan
monoterapi
•
Gunakan
dosis efektif terendah
•
Durasi
sesingkat mungkin
Prinsip penggunaan Obat pada ibu
menyusui dan ibu hamil (BUMIL)
•
Pertimbangkan
manfaat dan resiko
•
Hindari
obat baru
•
Pilih
obat dengan kategori aman
•
Utamakan
monoterapi
•
Gunakan
dosis efektif terendah
•
Durasi
sesingkat mungkin
•
Hindari
atau hentikan sementara menyusu
•
Jika
suatu obat digunakan selama menyusui, maka bayi harus dipantau secara cermat terhadap
efek samping yang mungkin terjadi
Penggunaan obat herbal
•
Sebaiknya
di kontraindikasikan
•
Belum
banyak studi penggunaanya
•
Laporan
ESO jg blm maksimal
•
Nigella
sativa, saw palmeto, yohimbe, dong quai dll
FDA-Penggolongan keamanan obat
•
Kategori A
–
Penelitian
terkontrol menunjukkan tidak ada resiko pada janin
–
As.askorbat,
As. Folat, Pyridoxine
•
Kategori B
–
Tidak
ada bukti resiko pada manusia. Penelitian pada hewan menunjukkan adanya resiko
tp pada manusia tidak
–
Paracetamol,
ranitidine, sefalosporin
•
Kategori C
–
Resiko
tidak dapat dikesampingkan. Penelitian pada manusia tidak memadai dan pada
hewan menunjukkan resiko.
–
Aspirin,
bisacodyl, kloramfenikol
•
Kategori D
–
Resiko
pada janin terbukti positif baik pada penelitian maupun post marketing study
–
Atenolol,
streptomycin, tetrasiklin
•
Kategori X
–
Kontra
indikasi pada kehamilan
–
Resiko
lebih tinggi daripada manfaat
–
MTX,
clomifene, misoprotol, ergometrine
Obat yang Mempengaruhi produksi ASI
•
Menurut
saya : Tidak ada obat yg benar2 aman utk bumil dan Busui
semua lebih mempertimbangkan manfaat dan resikonya
Ttd
HANIF BOPZ
0 komentar:
Post a Comment