OBAT SUSUNAN SYARAF
PUSAT
1.
ANASTETIK
UMUM
2.
HIPNOTIK
SEDATIF
3.
PSIKOFARMAKA
4.
ANTIKONVULSI
5.
PELEMAS
OTOT YG BEKERJA SENTRAL
6.
ANALGETIK
ANTIPYRETIK
7.
ANALGETIK
NARKOTIK
1.
ANASTETIK UMUM
Mekanisme kerja
?
-
Teori koloid.
-
Teori lipid.
-
Teori adsorpsi dan tegangan permukaan.
-
Teori biokimia.
-
Teori neurofisiologi.
-
Teori fisika.
Cara pemakaian?
2. HIPNOTIK-SEDATIF
DAN ALKOHOL
Hipnotik sedatif
mrpkan obat SSP yg relatif tidak selektif, mulai dari yg ringan sampai yang
berat.
GOLONGAN BENZODIAZEPIN
Rumus kimia ;
5-aril-1,4-benzodiazepin.
Cincin benzen (A) yg melekat pd cincin aromatik diazepin
(B), selalu mengandung gugus substitusi 5-aril (C) dan cincin
1,4-benzodiazepin.
Substitusi gugus 5
–aril dan gugus penglepas elektron pada posisi – 7 dapat memperkuat efek.
Bagaimana kekuatan efek
FLURAZEPAM dan LORAZEPAM?
2. BARBITURAT
Sbg hipnotik-sedatif, barbiturat telah banyak digantikan
oleh benzodiazepin yg lebih aman.
Struktur kimia barbiturat mrpakan derivat asam barbiturat
(2,4,6-trioksoheksahidropiridin) hasil
kondensasi urea dg asam malonat.
Asam barbiturat tidak menyebabkan depresi SSP.
Efek hipnotik dan sedatif serta efek lainnya timbul jika
posisi 5 ada gugus alkil atau aril.
Gugus karbonil pd posisi 2 bersifat asam lemah, karena
dapat bertautomerisasi ; bentuk laktam (keto) berada dlm kesetimbangan dg
laktim (enol). Bentuk laktim bereaksi dg alkali membentuk garam yg larut air.
Penggantian unsur O pd atom C posisi 2 dg unsur S
(tiobarbiturat) akan menaikkan kelarutan lemak, shg akan mempercepat mula kerja
dan lama kerja obat serta meningkatkan metabolisme pengrusakan dan ikatan
terhadap protein dan meningkatkan efek hipnotik.
PSIKOTROPIK
Berdasar
penggunaan klinis dibagi 4 gol :
1.
Antipsikotik/Neuroleptik.
2.
Antiansietas.
3.
Antidepresan.
4.
Psikotogenik/Psikotomimetik/Halusinogenik.
-
. ANTIPSIKOTIK/NEUROLEPTIK
-
Prototipe kelompok ini adalah Klorpromazin (CPZ)
(2-klor-N-(dimetil-aminopropil)-fenotiazin, merupakan derivat Fenotiazin yg
didapat dg cara substitusi pada tempat 2 dan 10 inti fenotiazin.
2. ANTIANSIETAS
-
Gol Benzodiazepin (Klordiazepoksid, diazepam,
klorazepam, lorazepam, alprazolam, dll)
3. ANTIDEPRESAN
-
Imipramin dan Amitriptilin (antidepresan
trisiklik)
4. PSIKOTOGENIK
Meskalin (3,4,5 trimetoksifeniletilamin), suatu alkaloid
mirip epineprin.
Dietilamid asam lisergat (N,N-dietil lisergamida).
ANTIKONVULSI
Epilepsi/seizure : penyakit SSP yg timbul spontan dg
episode singkat (bangkitan/seizure) dg gejala utama kesadaran menurun sampa
hilang.
Mekanisme kerja :
1. Mencegah timbulnya letupan depolarisasi eksesif pada neuron epileptik dalam fokus epilepsi.
2. Mencegah terjadinya letupan depolarisasi pada neuron
normal akibat pengaruh dari fokus epilepsi.
Hidantoin, barbiturat, oksazolidindion dan suksinimid
mrpk 4 gol antiepilepsi dg rumus kimia inti berbentuk cincin yg mirip satu sama
lain.
Karbamazepin dan asam valproat saat ini memegang peranan
penting.
Karbamazepin untuk bangkitan parsial sederhana maupun
komplek.
Asam valproat untuk bangkitan lena maupun kombinasi lena
dg bangkitan tonik klonik.
Epilepsi dibagi 3
gol :
1.
GOL I = Bangkitan umum (epilepsi umum) : GM, PM,
M.
2.
GOL II = Bangkitan parsial/fokal/lokal : KF, PS.
3.
GOL . III = Bangkitan lain (non gol I atau II) ;
S
INTERAKSI OBAT :
-
Kadar fenitoin naik bila diberikan bersama
kloramfenikol, disulfiram, INH, simetidin, dikumarol, sulfonamid = menghambat
biotransformasi fenitoin.
-
Fenitoin + sulfisoksazol, fenilbutazon,
salisilat dan asam valproat mempengaruhi ikatan protein plasma.
-
Fenitoin + teofilin = menurunkan absorbsi.
-
Fenitoin + phenobarbital dan karbamazepin
(menginduksi enzim mikrosomal hati)= kadar fenitoin turun.
0 komentar:
Post a Comment