BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Definisi
Belajar
Sebagian orang
beranggapan bahwa blajar adalah semata mata mengumpulkan atau menghafalkan
fakta – fakta yang tersaji dalam bentuk informasi / materi pelajaran. Orang
yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak –
anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian besar
informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.
Untuk
menghindari ketidak lengkapan persepsi tersebut, penyusun akan melengkapi
sebagian definisi mereka dengan komentar dan interpretasi seperlunya.
Hintzman dalam bukunya The
Psychology of Learning and Memory berpendapat Learning is change in
organism due to experience which can affect the organism’s behavior. Artinya,
belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau
hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat memengaruhi tingkah laku organisme
tersebut. Jadi, dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh
pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila memengaruhi organisme.
Dalam
penjelasan lanjutannya, pakar psikologi belaajr itu menambahkan bahwa pengalaman
hidup sehari hari dalam bentuk apa pun sangat memungkinkan untuk diartikan
sebagai belajar. Sebab, sampai batas tertentu pengalaman hidup juga berpengaruh
besar terhadap pembentukan kepribadian organisme yang bersangkutan.
Reber dalam
kamus susunanya yang tergolong modern, Dictionary of Psychology membatasi
belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah The process of
acquiring knowledge, yakni proses yang memeroleh pengetahuan. Pengertian
ini biasanya lebih sering dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif yang oleh
sebagian ahli dipandang kurang representatif karena tidak mengikutsertakan
perolehan keterampilan nonkognitif.
Kedua, belajar
adalah A relatively permanent change in respons potentiality which occurs as
a result of reinforced practice, yaitu
suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil praktik
yang diperkuat. Daalm definisi ini terdapat empat macam istilah yang esensial
dan perlu disorotiuntuk memahami proses belajar.
1.
Relatively
permanent, yang secara umum
menetap
2.
Response
potentiality, kemampuan
bereaksi
3.
Reinforced, yang diperkuat
4.
Practice, praktik atau latihan
istilah 1) konotasinya adalah bahwa
perubahan yang bersifat sementara seperti perubahan karena mabuk, lelah, jenuh,
dan perubaahn karena kematangan fisik tidak termasuk belajar. Istilah 2)
berarti menunjukkan pengakuan terhadap adanya perbedaan antara belajar denag
penampilan atau kinerja hasil – hasil belajar. Hal ini merefleksikan keyakinan
bahwa belajar itu merupakan peristiwa hipotesis yang hanya daapt dikenali
melalui perubahan kinerja akademik yang dapat diukur. Istilah 3) konotasinya
adalah bahwa kemajuan yang didapat dari proses belajar mungkin akan musnah stau
sangat lemah apabila tidak diberi penguatan. Adapun istilah terakhir, yakni practice,
menunjukkan bahwa proses belajar itu membutuhkan latihan yang berulang
ulang untuk menjamin kelestarian kinerja akademik yang telah dicapai siswa.
Secara kuantitatif (ditinjau dari
sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan
kognitif dengan fakta sebanyak banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang
dari sudut banyaknya materi yang dikuasai siswa.
Secara
institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses “validasi”
atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi materi yang telah dia
pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat
diketahui seusai proses belajar. Ukurannya, semakin baik mutu guru mengajar
akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam
bentuk skor.
Adapun
pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memeroleh arti-arti
dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.
Belajar dalam pengertian ini di fokuskan pada tercapainya daya pikir dan
tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti
dihadapi siswa.
Timbulnya
keanekaragaman pendapat para ahli tersebut adalah fenomena perselisihan yang
wajar karena adanya perbedaan titik pandang. Selain itu , perbedaan antara satu
situasi belajar dengan situsi belajar lainnya yang diamati oleh para ahli juga
dapat menimbulkan perbedaan pandangan. Situasi belajar menulis, misalnya, tentu
tidak sama dengan situasi belajar matematika. Namun demikian, dalam beberapa
hal tertentu yang mendasar, mereka sepakat seperti dalam penggunaan istilah “
berubah” dan “tingkah laku”.
Bertolak dari berbagai definisi yang
telah diutarakan tadi, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Sehubungan dengan pengertian perlu diutarakan sekali lagi bahwa perubahan
tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah,
dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar.
B.
Pengertian
kesulitan Belajar
C.
Pengertian
Prestasi Belajar
Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah sebuah kalimat
yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan
belajar mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian
prestasi belajar, ada baiknya pembahasan ini diarahkan pada masing-masing
permasalahan terlebih dahulu untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai
makna kata prestasi dan belajar. Hal ini juga untuk memudahkan dalam memahami
lebih mendalam tentang pengertian prestasi belajar itu sendiri. Di bawah ini
akan dikemukakan beberapa pengertian prestasi dan belajar menurut para ahli.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19).
Menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa
prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat
perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu
hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa
prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan,
yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara
individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.
Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang
dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang
hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri
individu.
Sedangkan menurut Nurkencana (1986 : 62) mengemukakan bahwa
prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa
nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam
belajar.
Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa
prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa
setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa
perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur
dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
0 komentar:
Post a Comment